Menyelami Keindahan Alam Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

Sumber: Dinas Pariwisata

JNEWS – Keindahan wisata bahari Indonesia timur tidak perlu diragukan lagi. Ada banyak gugusan pulau yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan, salah satunya Pulau Labengki di Sulawesi Tenggara.

Surga tersembunyi ini kerap disebut sebagai miniatur Raja Ampat, lantaran adanya sejumlah pulau kecil dan gugusan karang yang menjulang di tengah jernihnya lautan biru. Keindahan pulau ini semakin lengkap dengan pantai pasir putih dengan air laut biru yang bening dan jernih.

Berkat potensi wisata yang dimiliki pulau ini, Desa Wisata Labengki pun masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia pada ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2024. Total ada 6.016 desa wisata yang terdaftar melalui platform resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Paket lengkap Pulau Labengki yang memiliki keindahan alam darat, bawah laut dan budaya bisa disebut sebagai pariwisata hijau kelas internasional.

Pesona Pulau Labengki, Miniatur Raja Ampat

Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

Raja Ampat memang sudah termasyhur hingga ke mancanegara karena memiliki lebih dari 1.800 pulau dan salah satu spot diving terbaik di dunia. Namun, percayalah Indonesia timur masih masih menyimpan ‘Raja Ampat’ lainnya yang tak kalah menakjubkan. Pulau Labengki salah satunya.

Menyimpan potensi alam berupa panorama alam seperti gua-gua eksotis, bukit karst, hingga pantai pasir putih, pulau ini juga kental dengan budayanya.

Masyarakat Desa Wisata Labengki yang dihuni lebih dari 489 jiwa masih memegang teguh adat istiadat. Salah satu tradisi yang masih dilakukan hingga sekarang ini adalah Kolosara yang merupakan simbol hukum adat masyarakat suku Tolaki.

Untuk mengenal lebih jauh pulau yang disebut miniatur Raja Ampat, berikut beragam daya pikat yang menjadikannya sebagai destinasi wisata wajib untuk dikunjungi oleh pecinta alam.

1. Pesona Alam Mirip Raja Ampat

Ciri khas dari Raja Ampat adalah gugusan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, pantai pasir putih dan jernihnya air laut. Hal ini pun bisa ditemukan di Pulau Labengki.

Di pulau ini terdapat gugusan pulau kecil walau tidak sebanyak Raja Ampat, gugusan karang, pasir putih, air laut biru seperti kristal yang menjadikannya surga bagi para pencinta alam.

Apabila ingin menyaksikan keindahan lanskap alamnya secara utuh, wisatawan bisa mendaki salah satu bukit. Dari ketinggian tersebut, wisatawan bisa menikmati pemandangan gugusan pulau kecil, batu karang dikelilingi lautan biru yang terbingkai sempurna.

2. Teluk Cinta dan  Blue Lagoon

Dikutip dari website Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Utara, Pulau Labengki memiliki objek wisata alam tersembunyi yaitu Teluk Cinta dan Blue Lagoon.

Teluk Cinta adalah gugusan karang yang tersusun dan bentuknya menyerupai hati. Apabila ingin menikmati pemandangannya, wisatawan bisa mendaki salah satu bukit terlebih dulu. Spot ini bisa menjadi latar belakang foto favorit yang memukau.

Sedangkan Blue Lagoon atau Laguna Biru adalah laguna yang merupakan pertemuan dari air tawar dan air laut. Daya pikat dari Blue Lagoon ini adalah air laguna berwarna toska. Selain itu, spot wisata ini tersembunyi di balik batu karang sehingga menambah kesan yang eksotis.

3. Beragam Biota Laut

Kekayaan biota laut di Pulau Labengki sangat mengagumkan. Selain memiliki jenis ikan-ikan eksotis dan terumbu karang, ada juga hewan lain seperti penyu dan hiu paus. Tidak mengherankan pulau ini sangat cocok untuk aktivitas snorkeling dan diving. Wisatawan bisa menikmati panorama bawah laut yang begitu menawan.

Selain itu jenis ikan seperti barakuda, tuna sirip kuning, kakap merah hingga kerapu juga ada di pulau ini. Bagi yang hobi memancing tentu saja tempat ini merupakan ‘surga’ untuk melakukannya.

4. Habitat Kima

Di pulau ini menjadi habitat kima atau kerang raksasa terbesar kedua di dunia yang ukurannya mencapai 50 cm. Hal ini membuat Pulau Labengki dikenal sebagai Giant Clam Marine Park Reservation.

Kima, hewan langka ini dilindungi dan hidup di sela-sela karang hingga kedalaman 20 meter. Perairan Labengki memang habitat ideal bagi hewan ini karena banyak karang di lembah-lembah dasar laut.

5. Tempat Tinggal Suku Bajo

Ada tiga suku yang mendiami pulau ini yakni suku Buton, suku Tolaki, dan suku Bajo. Bermukimnya suku Bajo di pulau ini menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan.

Suku Bajo dikenal sebagai pengembara lautan. Mereka mampu berenang hingga kedalaman 70 meter dalam satu tarikan napas tanpa bantuan alat kecuali kacamata renang. Keunikan dari suku ini menjadi inspirasi oleh James Cameron dalam memproduksi film Avatar 2: The Way of Water.

Berdasarkan fakta sejarah, suku Bajo berasal dari Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku Bajo hidup secara nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di laut. Bagi mereka, laut tak sekadar menjadi tempat untuk mencari makan, tetapi juga bagian dari identitas. Suku ini menetap di beberapa wilayah Indonesia timur seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

6. Wisata Lain di Pulau Labengki

Tak hanya Teluk Cinta dan Blue Lagoon saja destinasi wisata di pulau ini, ada sejumlah spot lainnya yang tidak kalah memesona. Sebut saja Pantai Pasir Merah yang memiliki pasir merah, Goa Tabelo, Pantai Pasir Panjang, Menara Mercusuar hingga Kampung Suku Bajo.

Fasilitas pariwisata di pulau ini termasuk lengkap. Ada resort, homestay, restoran, kafe, pusat informasi turis dan lain-lain.

7. Gua dengan Stalagmit

Wisatawan yang hobi menjelajah, di Pulau Labengki ada sejumlah gua yang bisa ditelusuri. Beberapa di antaranya dihiasi dengan stalagmit dan stalaktit yang menakjubkan. Bahkan ada pula gua air asin dengan panjang kurang lebih 200 meter yang terletak sekitar 150 meter dari pelabuhan pulau.

8. Surga Diving dan Snorkeling

Dari penjelasan poin-poin sebelumnya, pulau ini memang surga bagi pencinta diving dan snorkeling. Wisatawan bisa menjelajahi keindahan taman bahwa laut yang kaya akan keanekaragaman hayati dan melihat ekosistem di dalamnya.

Mulai dari terumbu karang yang masih terjaga, ragam ikan hingga kima bisa dinikmati saat menyelam. Tentu saja hal ini menawarkan pengalaman diving tak terlupakan. Untuk penyelam pemula maupun profesional, semua memiliki kesempatan untuk merasakan sensasi berenang di antara ikan-ikan tersebut.

Tak hanya menikmati keindahan panorama bawah laut saja, wisatawan yang akan menyelam diajak untuk edukasi dan konservasi lingkungan. Para penyelam akan diingatkan tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kehidupan laut. Menariknya, beberapa operator diving aktif melakukan upaya konservasi seperti penanaman terumbu karang hingga program “Dive Against Debris” sebagai langkah membersihkan sampah laut.

Fokus dalam edukasi dan konservasi lingkungan membuat Pulau Labengki memiliki nilai plus di mata penyelam baik domestik dan mancanegara. Hal inilah yang membuat meningkatnya minat para penyelam untuk diving di Pulau Labengki.

Panduan Wisata ke Pulau Labengki

1. Lokasi dan Rute

Pulau Labengki terletak di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, 48 Km dari Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Untuk perjalanan ke pulau ini hanya bisa ditempuh dengan jalur laut.

Berikut rute yang bisa ditempuh untuk ke pulau ini:

2. Tip Diving

Bagi pemula yang akan menyelam di pulau ini, berikut beberapa tip yang bisa diterapkan:

  1. Wajib mengikuti arahan instruktur mulai dari cara pemakaian oksigen hingga hafal isyarat tangan yang sangat membantu saat menyelam.
  2. Menguasai keterampilan dasar diving, seperti seperti menyamakan tekanan di telinga, membersihkan masker, dan menjaga daya apung netral.
  3. Teknik pernapasan yang tepat baik itu pernapasan lambat, dalam, dan rileks akan sangat membantu menghemat udara, mempertahankan daya apung, dan meminimalkan risiko cedera akibat ekspansi paru-paru berlebihan.
  4. Memahami langkah-langkah keselamatan dalam menyelam seperti diving sesuai batas kemampuan.
  5. Menghormati kehidupan laut dan lingkungan agar ekosistemnya tetap terjaga.

Dukungan dari berbagai pihak baik dari pemerintah dan swasta akan sangat membantu perkembangan pariwisata Pulau Labengki. Potensi wisata dan  budaya di pulau ini memiliki nilai jual yang tinggi, sudah sepatutnya dijaga kelestarian dan dipromosikan.

Exit mobile version