Ia kemudian mengungkapkan, bagaimana ketika Rasullullah SAW dan para sahabatnya memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan hanya sedikit tidur. “Malamnya dihabiskan untuk beribadah seperti shalat tahajud, membaca Al Quran hingga khatam, beritikaf di masjid, berdzikir dan berdoa untuk meminta ampunan. Nabi SAW dan para sahabatnya begitu bersemangat berburu mengejar malam lailatul qadar,” ungkapnya.
Di 10 malam terakhir, tambah Syekh Muhammad Jaber, insya Allah kita bebas dari api neraka dan pintu – pintu surga dibuka. “Namun jika kita tidak mampu semalaman seperti Nabi SAW dan para sahabatnya, maka di setiap malam jagalah agar kita bisa shalat berjamaah, jagalah shalat Tarawih, shalat Isya dan Shubuh berjamaah, itu akan lebih baik jika kita tidak mampu semalaman,” ujarnya.
Baca juga : Kisah Bandrek Asal Sumedang yang Dinikmati Warga Belanda
Malam lailatul qadar, juga termasuk malam istimewa, karena setiap doa akan dikabulkan oleh Allah SWT, dan ini doa yang selalu diucapkan Rasulullah dan para sahabatnya di 10 malam terakhir Ramadhan, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah, maka maafkanlah (ampunilah) aku.’
Ketika ditemui JNEWS beberapa saat usai memberikan tausiyah, Syekh Muhammad Jaber mengaku bangga menjadi bagian dari acara JNE. Menurutnya, JNE adalah perusahaan yang mendapat keberkahan dari Allah SWT, karena budaya berbagi dengan anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya melekat dengan keseharian JNE.
“JNE ini perusahaan yang luar biasa, duniawi maju ukhrowi-nya juga maju. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H untuk karyawan JNE di seluruh Indonesia, semoga ibadah puasanya diterima Allah SWT dan bisa meraih malam lailatul qadar,” pungkas Syekh Muhammad Jaber. *
Baca juga : Saat Cireng Beromzet Ratusan Juta