Retreat JNE 2023, “Healing” untuk Menempa Jiwa Pemenang

Sebanyak 146 karyawan Kristiani JNE seluruh Indonesia mengikuti kegiatan Retreat 2023 di Lembang, Bandung.

JNEWS, Lembang – Persaingan bisnis semakin ketat. Diperlukan itikad dan kemauan baja yang terus menyala untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan posisi JNE sebagai salah satu perusahaan terdepan di industri jasa kurir dan logistik. Untuk itu, perusahaan menempa karyawannya termasuk dari sisi spiritual agar para Ksatria dan Srikandi JNE menjadi karyawan tangguh dan memiliki jiwa pemenang.

Bukan hanya Islam, karyawan JNE yang beragama lain selama ini difasilitasi untuk meningkatkan keimanan dan nilai-nilai spiritual sesuai keyakinannya masing-masing. Seperti halnya para karyawan yang beragama Kristiani.

Sebanyak 146 karyawan JNE yang beragama Kristiani dan tergabung dalam Persekutuan Oikoumene (PO) JNE dari seluruh Indonesia, mengikuti acara tahunan Retreat yang berlangsung di kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat, Kamis-Sabtu (28-30/9/2023).

Turut hadir dalam acara, Direktur JNE Chandra Fireta, yang juga menjabat sebagai Pembina PO JNE, Group Head of Finance Joseph, para kepala cabang dan tentunya para karyawan JNE dari berbagai kantor cabang di seluruh Indonesia yang beragama Kristiani.

Pendeta Jimmy Lucas memberikan khotbah kepada para peserta Retreat 2023.

Selama 3 hari para peserta mengikuti berbagai kegiatan, yang dikemas dengan tema yang menyenangkan (fun) sekaligus serius. Dari mulai mengunjungi lokasi wisata Asia Afrika di Lembang, mengikuti ibadat Prise and Worship dengan menghadirkan motivator Andy Iskandar dan Pendeta Jimmy Lucas. Untuk menguji kekompakan dan kebersamaan tim, peserta juga diajak fun game. Masih dalam rangkaian kegiatan, sebelumnya juga telah digelar santunan kepada beberapa yayasan yang berlokasi di Bandung.

Baca juga: Berdoa dan Bekerja, Cerita Keberagaman dari JNE Kupang

Menurut Chandra Fireta, kegiatan Retreat sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas hidup, apakah itu saat bekerja ataupun beraktivitas lainnya. “Kegiatan ini adalah upaya merefleksikan diri, healing, menggali makna kehidupan, berbagi kepada yang membutuhkan dan memahami apa yang harus dilakukan terutama secara spiritual,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, sesuai dengan tema Retreat 2023 yakni ‘Together To Be The Winner’ dalam konteks perusahaan JNE maka kebersamaan akan jauh lebih kuat dibandingkan berjuang sendiri-sendiri untuk meraih kemenangan di tengah persaingan dan tantangan.

Para peserta diajak untuk fun game untuk menguji kekompakan dan kebersamaan.

“Dikerjakan bersama-sama akan jauh lebih kuat dan baik dibandingkan dengan dikerjakan oleh seorang diri. Tuhan telah menciptakan banyak talenta maka jika digunakan secara bersama, JNE akan terus maju dan berkembang, sekalipun banyak tantangan. Menyenangkan hati Tuhan, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya harus terus dilakukan, karena itulah salah satu kekuatan JNE,” terang Chandra.

Sementara itu Pendeta Jimmy Lucas menyatakan, mengapresiasi konsistensi JNE yang punya kepedulian untuk membina para karyawannya. “Sejak dulu JNE mempunyai dua hal, yaitu konsistensi dan persistensi. Konsistensi melakukan pembinaan terhadap para karyawan dengan hal yang baik dan benar, untuk karyawan yang Muslim ada ibadah Umrah dan yang Nasrani ada Retreat, misalnya. Dan persistensi di tengah banyak tantangan, juga tetap melakukan hal yang sama. Saya bangga dan senang sudah lama kenal JNE dan sekarang kembali menjadi bagian dari acara yang digelar oleh JNE,” bebernya.

Baca juga: Di Antara Berkah Cap Gomeh dan Kuliner, Selayang Pandang JNE di Singkawang

Sedangkan motivator Andy Iskandar menuturkan, kunci keberhasilan dalam bekerja adalah motif yang paling utama, dan motif tersebut harus besar, karena jika motifnya kecil akan melahirkan rasa kecewa dan frustasi.

Direktur JNE Chandra Fireta sekaligus Pembina Persekutuan Oikoumene JNE (ketiga dari kiri), berfoto (dari kiri ke kanan) bersama Sebastian, Kacab JNE Bogor, Moivator Andy Iskandar, dan Group Head of Finance Joseph

“Jika motif bekerja kecil, terlebih motifnya hanya demi mencari materi atau uang, maka akan melahirkan kekecewaan. Sebaliknya jika motifnya besar sekalipun upah yang didapat standar maka akan menghasilkan kinerja yang terbaik. Apalagi jika motif besar dilandasi bekerja hanya untuk Tuhan,” ucap Andy.

Santi Sillahi, salah seorang karyawati dari JNE Cabang Siantar, Sumatera Utara, mengaku senang dan bangga bisa menjadi salah satu peserta. “Acaranya sangat bagus, banyak ilmu yang didapat dari para penceramah, sehingga keimanan semakin bertambah. Begitu juga semangat kerja nanti jika sudah pulang ke Siantar semakin berlipat. Terima kasih JNE,” ujarnya. *

Exit mobile version