JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Langkah dan Tips Membuat Kompos Dapur untuk Mengurangi Sampah Organik di Rumah Tangga

by Penulis Konten
25 August 2023
Langkah dan Tips Membuat Kompos Dapur untuk Mengurangi Sampah Organik di Rumah Tangga
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap hari ada banyak sampah organik yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, misalnya sisa makanan maupun sisa bahan makanan dalam proses memasak. Sebenarnya, sampah-sampah tersebut bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kompos dapur.

Sampah organik sendiri terbagi atas dua jenis yaitu sampah basah dan kering. Untuk jenis basah, umumnya memiliki kandungan air yang cukup tinggi, mudah membusuk, dan terurai secara alami. Contohnya, sisa buah-buahan atau sayuran. Sedangkan jenis kering, tidak banyak mengandung air sehingga proses penguraiannya lebih lama. Contohnya daun kering, ranting pohon.

Untuk sampah dapur umumnya masuk ke jenis sampah organik basah. Namun, sayangnya masih banyak yang belum tahu langkah mengolah sampah tersebut menjadi kompos. Padahal, manfaat dari kompos sangat besar dalam kehidupan seperti meningkatkan pertumbuhan tanaman dan juga kualitas tanah.

Manfaat Mengompos dengan Sampah Organik Rumah Tangga

Langkah dan Tips Membuat Kompos Dapur untuk Mengurangi Sampah Organik di Rumah Tangga

Melakukan kompos di rumah, memiliki manfaat yang baik bagi lingkungan. Apa saja?

1. Mampu Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Kok bisa mengurangi emisi gas rumah kaca? Jadi, sampah organik yang dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir) akan mengalami proses dekomposisi secara anaerobik. Hasil dari proses ini adalah gas metana. Seperti yang diketahui, gas metana adalah salah satu gas rumah kaca yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan juga lingkungan.

Dengan melakukan kompos sampah organik di rumah, maka secara langsung akan mengurangi gas metana.

2. Bisa Mengurangi Jejak Karbon dari Kendaraan Pengangkut Sampah

Umum diketahui bahwa kendaraan pengangkut sampah adalah sumber jejak karbon. Ketika melakukan kompos, tentunya akan mengurangi kendaraan pengangkut sampah datang ke rumah.

3. Menutrisi Tanah dan Meningkatkan Kualitas Tanaman

Kompos mengandung banyak unsur hara di dalamnya, yang penting untuk tanaman. Beberapa unsur hara antara lain kalium, fosfor dan nitrogen. Unsur hara akan diserap oleh tanaman dan akan membantu proses pertumbuhan. Tak hanya itu saja, ada unsur hara mikro seperti sulfur, magnesium, dan kalsium di kompos yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Selain bermanfaat untuk pertumbuhan, kualitas tanaman pun terjaga. Seperti meningkatkan aroma dan rasa buah, bisa meningkatkan daya tahan tanaman akan kondisi cuaca ekstrem dan mengurangi serangan hama dan penyakit.

4. Bisa Meringankan Beban TPA

Kegiatan mengompos secara langsung meringankan beban sampah di TPA (tempat pembuangan akhir). Pasalnya, sebagian besar sampah sudah dijadikan bahan kompos.

Baca juga: Zero Waste Lifestyle: Solusi Masalah Sampah di Kota-Kota Besar di Indonesia?

Langkah dan Tip Membuat Kompos Dapur dari Sampah Organik

Langkah dan Tips Membuat Kompos Dapur untuk Mengurangi Sampah Organik di Rumah Tangga

Sebelum membuat kompos dapur, perlu diingat bahwa tidak semua sampah bisa dikompos. Ada beberapa bahan makanan yang tidak bisa terurai. Berikut ini sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos yaitu:

  • Sisa makanan mulai dari daging dan sayuran
  • Bumbu dapur yang sudah kedaluwarsa
  • Cangkang telur
  • Kertas bekas dan tisu
  • Kulit buah
  • Bonggol sayuran

Sedangkan sampah dapur yang tidak bisa diolah menjadi kompos, antara lain:

  • Minyak goreng
  • Kacang walnut
  • Tulang daging
  • Boks minuman
  • Boks kardus

Agar sampah organik di rumah bisa dimanfaatkan secara maksimal, berikut ini langkah membuat kompos dapur yang mudah.

1. Mulai Pisahkan Sampah

Cara pertama adalah dengan memisahkan sampah organik yang bisa terurai dan tidak terurai di dua tempat sampah yang berbeda. Agar tidak tertukar, sebaiknya diberi nama di tiap wadah. Dengan demikian, sampah yang ada di rumah tidak tercampur di satu wadah.

Tip: untuk sampah organik, sebelum membuat kompos ada baiknya sampah tersebut dipotong atau dicincang hingga ukurannya kurang lebih 2 cm. Ini akan membantu sampah-sampah tersebut akan lebih cepat terurai.

2. Sediakan Wadah untuk Kompos

Langkah berikutnya adalah menyediakan wadah untuk kompos. Tidak perlu mahal, bisa menggunakan barang yang ada di rumah seperti drum, baskom, ember atau melubangi tanah. Apabila menggunakan wadah dari baskom atau drum plastik, lubangi terlebih dulu sekitar 5-7 titik di bagian dasar, kemudian beri dudukan di atas susunan batu bata agar tidak langsung menyentuh tanah. Mengapa demikian? Untuk meminimalkan terkena air dari tanah.

Tip: jangan lupa untuk menutup bagian atas wadah dengan menggunakan aluminium foil atau plastik supaya sampahnya cepat membusuk. Pastikan juga tempat kompos ini diletakkan di tempat teduh agar tidak terkena hujan.

3. Mencampur Sampah Organik Baru dan Lama

Bagi pemula dalam pembuatan kompos dapur, letakkan sampah organik di wadah kompos lalu dicampur dengan bahan EM4 supaya proses pembusukan lebih cepat.

Jika sudah mulai membusuk, bisa menambahkan sampah organik baru ke dalam wadah dengan cara dicampur. Proses ini tidak boleh dilewatkan, karena di kompos lama sudah ada mikroorganisme di dalamnya yang bisa membuat penguraian cepat terjadi.

Tip: Selain dengan EM4, bisa juga menambahkan serbuk gergaji, ragi kompos atau pupuk kandang untuk mempercepat penguraian. Lalu tutup wadah kompos dengan plastik atau karung.

4. Kompos Sudah Matang

Sampah organik di wadah kompos harus diaduk setiap tujuh hari sekali. Semakin lama kompos ada di wadah, suhu di dalamnya akan menghangat sekitar 30-70 derajat celcius. Nah, ketika memasuki minggu keenam, kompos pun sudah jadi dan siap dipanen.

Tip: beberapa tanda yang menunjukkan kompos sudah matang seperti:

  • Berbau tanah
  • Berwarna cokelat kehitaman
  • Tidak lagi bau busuk atau menyengat
  • pH sekitar 6,5-7,5
  • Untuk suhu berkisar 30-32 derajat celcius

5. Diayak lalu Dikemas

Kompos yang sudah matang seperti pada poin 4, bisa dikemas ke dalam plastik supaya tahan lebih lama. Namun, sebelum pengemasan, jangan lupa meremas terlebih dulu agar kompos yang masih menggumpal bisa lebih halus. Bisa juga dengan cara diayak agar lebih optimal menjadi butiran halus seperti yang dijual di pasaran.

Tip: Jika ingin menggunakan kompos ini, bisa campurkan tanah dengan di dalam wadah tanaman. Hasilnya, akan terlihat jelas, tanaman akan tumbuh optimal dan ternutrisi dengan baik.

Baca juga: Jenis-Jenis Packing Ramah Lingkungan: Solusi Mengemas dengan Mengurangi Dampak Lingkungan

Bayangkan apabila makin banyak masyarakat yang sadar akan manfaat kompos dengan sampah organik rumah tangga bagi lingkungan, tentunya kondisi tanah akan lebih baik dan pastinya jumlah sampah akan jauh berkurang. Jadi, tunggu apa lagi nih untuk memulai mengompos?

Tags: bahan makanankomposkompos dapurRumah Tanggasampah dapursisa makanan
Share190Tweet119
Next Post

Cara Memperkuat Ikatan dengan Kucing Peliharaan

TERKINI

Tempat Wisata di Pematang Siantar yang Seru

7 Tempat Wisata di Pematang Siantar yang Sayang untuk Dilewatkan

18 July 2025
Candi Surowono di Kediri: Sejarah dan Arsitekturnya

Candi Surowono: Jejak Sejarah dan Keindahan Tersembunyi di Kediri

18 July 2025
Pemenang JNE Content Competition 2025

Ini Para Pemenang JNE Content Competition 2025

18 July 2025
Keraton Kanoman Cirebon dan Jejak Sejarahnya

Keraton Kanoman: Jejak Sejarah dan Budaya Cirebon yang Masih Terjaga

18 July 2025
best sales jne 2024

Empati dan Kolaborasi: Kunci Sukses Rahma sebagai Best Sales 2024

18 July 2025
Tempat Wisata di Kotamobagu untuk Jalan-Jalan

10 Rekomendasi Tempat Wisata di Kotamobagu untuk Jalan-Jalan Seru

17 July 2025

POPULER

Tips Packing Bagasi dan Kabin Pesawat

Tips Packing Bagasi dan Kabin untuk Liburan ke Luar Negeri

by Penulis Konten
4 July 2025

Kerja di Luar Negeri, Cocok untuk Pemula

8 Jenis Kerja di Luar Negeri yang Cocok untuk Pemula dan Negara Tujuannya

by Penulis Konten
2 July 2025

Makanan Khas Palembang Selain Pempek

10 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba Selain Pempek

by Penulis Konten
8 July 2025

Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya

Mengintip Prosesi Upacara Tumpek Landep dan Filosofinya

by Penulis Konten
30 June 2025

Soft Saving: Cara Menabung Fleksibel ala Gen Z

Mengenal Soft Saving: Menabung dengan Cara yang Lebih Fleksibel untuk Gen Z

by Penulis Konten
10 July 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal