JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Sejarah Olahraga Panjat Tebing di Indonesa

by Redaksi JNEWS
22 August 2024
olahraga panjat tebing mencuri perhatian karena meraih emas olimpiade

Selain pendakian gunung, KPA JNE juga melakukan kegiatan panjat tebing (foto sebelum pandemi Covid-19)

Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Olimpiade Paris, Prancis 2024 menjadi momen paling istimewa bagi cabang olahraga panjat tebing di Indonesia. Hal itu karena salah satu atletnya, Veddriq Leonardo, peraih pertama emas olimpiade dari cabang olahraga ini. Berikut catatan sejarah awal mula olahraga panjat tebing dan kemudian populer di Indonesia.

Rock climbing atau panjat tebing pada awalnya merupakan olahraga di alam bebas dan merupakan bagian mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya.

Dengan demikian olahraga ini memerlukan kekuatan fisik, mental dan keterampilan teknis khusus. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Eropa para pendaki sering menggunakan tebing alam di Pegunungan Alpen, Pyrenees dan wilayah pegunungan lainnya sebagai arena untuk melakukan panjat tebing. Salah satu pendaki terkenal pada masa itu adalah Walter Parry Haskett Smith, yang pada tahun 1886 mendaki Napes Needle di Inggris, yang sering dianggap sebagai pendakian tebing pertama yang terdokumentasi.

Di Indonesia sendiri panjat tebing berkembang sekitar tahun 1960, di mana saat itu tebing 48 di Citatah, Bandung mulai dipakai sebagai ajang latihan oleh pasukan TNI AD. Tahun 1976 merupakan awal mula panjat tebing modern di Indonesia dimulai, yaitu ketika Harry Suliztiarto mulai berlatih memanjat di Citatah, Bandung dan diteruskan dengan mendirikan Skygers ”Amateur Rock Climbing Group” bersama tiga orang rekannya, Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R.

Tahun 1979, Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta yang merupakan upaya mempublikasikan olahraga panjat tebing di Indonesia. Skygers mengadakan Sekolah Panjat Tebing yang pertama pada tahun 1981.

Tahun 1980, Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat untuk pertama kalinya dipanjat oleh tim dari ITB dan masih pada tahun yang sama Wanadri menjadi tim Indonesia pertama yang melakukan ekspedisi ke Cartenzs ”Pyramide”, mereka gagal sampai puncak, namun berhasil di Puncak Jaya dan Cartenzs Timur.

Baca juga: 8 Jenis Watersport Bali yang Seru dan Lokasi Terbaik untuk Mencobanya

Kemudian tahun 1988, Kantor Menpora bekerjasama dengan Kedutaan Besar Prancis mengundang empat pemanjat asal Prancis untuk memeperkenalkan dinding panjat serta memberikan kursus pemanjatan. Pada akhir acara, terbentuk Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia (FPTGI) yang diketuai oleh Harry Suliztiarto.

Pada awal tahun 1990, FPTGI berubah menjadi  Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Dan tahun 1991, Rapat Paripurna Nasional FPTI yang pertama diadakan di kawasan Puncak, Jawa Barat. Pada tahun itu untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan atlet panjat tebing di kejuaraan Oceania- Australia. Dengan keikutsertaan ini membuka mata dunia panjat tebing internasional, bahwa Indonesia sudah mempunyai atlit panjat tebing berskala internasional.

Pada perjalanan berikutnya, akhirnya, olahraga panjat tebing masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade tepatnya pada Olimpiade Tokyo 2020. Ini merupakan pengakuan besar atas perkembangan dan popularitas olahraga ini di seluruh dunia.

Dan akhirnya, pada Olimpiade Paris 2024 kemarin, Indonesia mengirmkan empat atlet panjat tebing, terdiri dari 2 putra dan 2 putri, yaitu Veddriq Leonardo, Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Salsabillah dan Desak Made Rita Kusumma Dewi. Hasilnya sungguh membanggakan Veddriq menyumbang medali emas pertama untuk Indonesia melalui cabang olah raga panjat tebing nomor speed di Paris. *

Baca juga: KONI Gandeng JNE untuk Majukan Olahraga Nasional

Share190Tweet119
Next Post
Candi Cangkuang: Jejak Hindu di Tengah Tanah Sunda

Candi Cangkuang: Jejak Hindu di Tengah Tanah Sunda

TERKINI

Tempat Wisata di Sawahlunto yang Indah

7 Tempat Wisata di Sawahlunto: Warisan Tambang dan Keindahan Alam

30 June 2025
driver jne trucking

Trucking Ekonomis Ala JNE Semarang: JTR dan Cargo Tarik Minat Industri Lokal

30 June 2025
klaim jht

Kabar Baik buat Pekerja: Klaim JHT Bisa Ditarik Hingga Rp 15 Juta!

30 June 2025
ketum asperindo 2025-2029

Ketum Asperindo Budiyanto Darmastono Lantik Pengurus DPP 2025-2029

30 June 2025
Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya

Mengintip Prosesi Upacara Tumpek Landep dan Filosofinya

30 June 2025
Tempat Wisata di Pontianak Paling Populer

8 Tempat Wisata di Pontianak yang Paling Populer dan Seru

27 June 2025

POPULER

Museum Gunung Merapi: Belajar Sejarah Bencana Alam

Mengintip Museum Gunung Merapi, Tempat Belajar Sejarah Bencana Alam di Jogja

by Penulis Konten
12 June 2025

Kawah Chicxulub: Jejak Tabrakan Asteroid

Kawah Chicxulub: Jejak Tabrakan Asteroid Pemusnah Dinosaurus

by Penulis Konten
20 June 2025

Museum Multatuli: Museum Antikolonialisme Pertama

Menelusuri Museum Multatuli, Tempat Belajar tentang Kolonialisme dan Kemanusiaan

by Penulis Konten
10 June 2025

AI Generatif: Teknologi Gambar dan Teks Otomatis

Mengenal AI Generatif, Teknologi Canggih di Balik Gambar dan Teks Otomatis

by Penulis Konten
16 June 2025

Bisnis yang Laku Setiap Hari untuk Pemula

8 Bisnis yang Laku Setiap Hari dan Cocok untuk Pemula

by Penulis Konten
18 June 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal