JNEWS – Sektor pariwisata di Wakatobi sempat lesu di masa pandemi Covid-19 karena kunjungan turis mancanegara maupun lokal anjlok. Namun, kini perekonomian Wakatobi perlahan kembali bangkit seiring berlalunya pandemi dan berdenyutnya sektor pariwisata.
Hal ini membawa angin segar dan optimisme bagi JNE Cabang Wakatobi untuk kembali tumbuh seperti sebelum masa pandemi.
Wakatobi merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten yang beribukota di Kecamatan Wangi-Wangi ini, berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya karena merupakan sebuah kepulauan.
Kepulauan Wakatobi disebut juga dengan ‘Kepulauan Tukang Besi’, yang terdiri dari 4 pulau besar dan 2 pulau kecil. Semua pulau-pulau ini masuk dalam gugus Kepulauan Tukang Besi. Setiap pulau di Wakatobi mempunyai pesona alam yang sangat indah, terutama biota bawah lautnya, sehingga kemudian pada 1996 ditetapkan sebagai Kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi.
Berkat pesona bawah laut dengan terumbu karang dan keanekaragaman hayatinya yang mempesona, Wakotobi menjelma menjadi spot wisata terkenal, tidak saja di dalam negeri akan tetapi juga di mancanegara. Setiap tahun ada banyak wisatawan lokal maupun asing berkunjung ke Wakatobi.
Menurut Pimpinan JNE Cabang Wakatobi, Ronny Wahjoedi Soesanto, pesona alam bawah laut Wakatobi yang indah menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Wakatobi.
“Sebelum pandemi Covid-19, Wakatobi menjadi primadona bagi para wisatawan yang ingin mengeksplorasi pesona bawah lautnya, kemudian saat pandemi sempat terpuruk. Bersyukur sekarang perlahan kembali bangkit. Kami berharap penerbangan ke Wakatobi akan kembali ada,” ujar Ronny, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Raih Sertifikasi ISO 270001:2022, JNE Komit Jaga Keamanan Data Pelanggan
Meski sektor pariwisata belum sepenuhnya normal kembali ke masa sebelum pandemi, Ronny menuturkan ada banyak paket kiriman yang masuk ke Wakatobi setiap bulannya, termasuk paket-paket dari transaksi perdagangan online, dokumen dan lain sebagainya.
“Bersyukur JNE sekarang masih menjadi pilihan utama masyarakat di sini, karena waktu pengirimannya lebih cepat plus tarifnya yang kompetitif. Kami bersama seluruh tim akan terus meningkatkan kinerja supaya lebih baik lagi. Itu merupakan program prioritas guna mendongkrak peningkatan kiriman,” bebernya.
Terkait barang-barang kiriman, baik itu yang masuk dan ke luar Wakatobi, saat ini hanya menggunakan kapal laut dari Kota Kendari ke Wakatobi atau sebaliknya, yang berlayar setiap hari dengan waktu tempuh antara 8-9 jam.
“Tantangannya bila cuaca sedang buruk atau ombak tinggi, terpaksa keberangkatan kapal ditunda. Meski demikian, paket kiriman sampai ke pelanggan tetap sesuai dengan SLA dan itu menjadi salah satu keunggulan JNE di Wakatobi,” terang Ronny.
“Kami berharap ada lagi penerbangan ke Wakatobi seperti dulu sebelum Covid-19, sehingga akan semakin banyak menarik wisatawan dan juga semakin mempercepat proses pengiriman barang baik inbound maupun outbound,” harapnya.
JNE Wakatobi yang operasionalnya berada di bawah JNE Cabang Utama Kendari, mengcakup seluruh wilayah Kabupten Wakatobi yang terdiri dari 4 pulau, yaitu Pulau Wanci, Kaledupa, Tomia, Binongko dan Kapota, di mana di masing-masing pulau sudah terdapat agen JNE.
Baca juga:Bidik Pertumbuhan Lebih Tinggi, JNE Perluas Jaringan di Kota Palopo
JNE Wakatobi yang sudah dirintis sejak 2009 ini, seiring berjalannya waktu terus berkembang sebelum sempat turun saat pandemi Covid-19 melanda. “Kami optimis setelah sektor pariwisata sepenuhnya normal dan penerbangan menuju Wakatobi kembali ada, JNE Wakatobi akan kembali bertumbuh,” tutup Ronny dengan penuh nada optimis. *