Selain Sektor Wisata, Hasil Bumi Kini Jadi Bidikan JNE Labuan Bajo

kacab jne labuan bajo

Kepala Cabang JNE Labuan Bajo Harry Khairullah, NTT.

JNEWS – JNE Cabang Utama Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengincar hasil sumber daya alam yang ada di wilayahnya guna meningkatkan volume kiriman. Hasil komoditas pertanian seperti kopi, cengkih dan biji kemiri akan digarap lebih maksimal lagi.

Wilayah Flores, Lembata dan wilayahnya lainnya di NTT selama ini dikenal sebagai daerah penghasil komoditas kopi, biji kemiri hingga cengkih. Jenis kopi Bajawa yang merupakan bagian dari  varietas kopi Arabika dan Robusta adalah salah satunya. Kopi jenis ini memiliki kualitas terbaik dengan aroma harum dan citarasa yang khas.

Menurut Kepala Cabang Utama JNE Labuan Bajo, Harry Khairullah, pihaknya sudah melakukan survei ke wilayah yang kaya dengan komoditas tersebut di atas dan memiliki yang cukup besar pengirimannya melalui JNE.

“Kami sudah melakukan kunjungan ke wilayah Flores hingga Pulau Lembata, ternyata di daerah-daerah tersebut komoditas seperti kopi cukup melimpah. Begitu juga cengkih dan biji kemiri. Menyongsong tahun 2026, JNE Labuan Bajo siap berlari dengan memaksimalkan komoditas tersebut,” ujar Harry kepada JNEWS di Bandara Soekarno-Hatta saat akan terbang umrah.

Diungkapkannya, kopi Bajawa memang selama ini cukup populer dan banyak disukai para pecinta kopi dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara, sehingga potensi pengirimannya pun cukup besar. Saat ini JNE Labuan Bajo sering menerima kiriman kopi Bajawa tersebut.

Baca juga: Berlari Kencang di Era Digital, JNE Bergerak Bersama UMKM

Potensi lainnya, yaitu dari rombongan touring para premotor atau rider. Di kawasan Flores hingga Labuan Bajo terkenal dengan jalannya yang menantang dan menyajikan pemandangan indah memesona. Para pemotor akan melewati beberapa destinasi wisata, seperti perkampungan adat Way Rebo dan lain sebagainya. Para rider dari kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali, perlengkapan touring dan akomodasi lainnya tidak dibawa langsung akan tetapi dikirim menggunakan JNE.

Keberadaan Labuan Bajo yang sudah mendunia tentu saja selama ini jadi berkah tersendiri. Apalagi sudah ada 3 negara yang melakukan penerbangan langsung ke Bandara Internasional Komodo. “Ini juga menjadi potensi tersendiri yang tidak kalah besarnya, terutama untuk kiriman internasional. Beberapa waktu lalu, kami sudah melakukan training untuk kiriman internasional, termasuk dengan melibatkan beberapa UMKM. Kiriman internasional di Labuan Bajo, seperti oleh-oleh dan cenderamata memang cukup potensial,” terang Harry.

Dalam hal oleh-oleh dan cendera mata yang dibuat oleh para pelaku UMKM setempat, JNE Labuan Bajo saat ini sudah bekerja sama dengan toko oleh-oleh di sana untuk pengiriman ke berbagai destinasi di Tanah Air.

“Dari sektor pariwisata, kami juga bekerja sama dengan hotel-hotel yang ada, untuk membidik kiriman oleh-oleh atau barang yang tertinggal, seperti koper dan lain sebagainya milik para tamu hotel,” jelasnya.

“Kami yakin dengan kerja keras semua tim, JNE Labuan Bajo akan terus berlari kencang, tentunya dengan menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di Labuan Bajo,” tutup Harry. *

Exit mobile version