JNEWS – Sudah menonton serial Adolescence di Netflix? Serial ini sekarang lagi banyak didiskusikan di mana-mana karena begitu relate dan dekat dengan dunia remaja di zaman sekarang.
Ceritanya menggambarkan bagaimana media sosial bisa jadi pisau bermata dua—satu sisi menyenangkan, sisi lainnya penuh tekanan dan bahaya tersembunyi. Bukan cuma soal pertemanan atau sekolah, tapi juga soal identitas, penerimaan, dan luka yang ditinggalkan oleh perundungan digital.
Kalau suka dengan tema-tema seperti itu, ada beberapa film dan series lain yang bisa jadi rekomendasi. Ceritanya tidak kalah kuat, sama-sama menyorot sisi gelap kehidupan remaja yang terhubung dengan internet, media sosial, dan dinamika emosional di balik layar. Cocok untuk yang ingin nonton cerita yang menarik untuk diikuti, sekaligus ada pesan moral yang pantas untuk direnungi.
Film dan Series Mirip Serial Adolescence
Kalau suka dengan serial Adolescence dan penasaran ada tontonan lain yang punya tema mirip, daftar berikut bisa jadi pilihan.
Beberapa fokus ke perundungan siber, yang lain lebih ke tekanan sosial atau rahasia kelam di balik kehidupan remaja. Semuanya punya benang merah yang nyambung dengan apa yang ditampilkan di serial Adolescence.

1. 13 Reasons Why
Serial yang satu ini membawa penonton menyusuri jejak 13 kaset peninggalan Hannah Baker, seorang siswi SMA yang memutuskan bunuh diri. Setiap kaset berisi alasan dan orang-orang yang terlibat dalam penderitaan yang ia alami. Semua ini diceritakan dari sudut pandang Clay Jensen, teman Hannah yang menerima kaset-kaset tersebut.
Tema yang diangkat serial ini memang tidak main-main: perundungan, kekerasan seksual, dan kesehatan mental. Karena itu, ada peringatan hanya bisa disaksikan oleh penonton berusia di atas 18 tahun. Tersedia di Netflix, serial ini punya total 4 season hingga saat ini, masing-masing terdiri dari 10 hingga 13 episode.
Baca juga: 7 Serial dan Film Survival Game yang Wajib Ditonton jika Suka Squid Game
2. A Girl Like Her
Dirilis tahun 2015, film ini menggambarkan realitas kelam perundungan di sekolah lewat kisah Jessica Burns. Di balik citra populer Avery Keller, ternyata tersembunyi sikap kasar yang membuat hidup Jessica nyaris hancur. Bersama sahabatnya Brian Slater, Jessica merekam semua bukti lewat kamera tersembunyi.
Format mockumentary yang digunakan memperkuat kesan realistis dan emosional dari cerita. Akses legal film ini tersedia di Peacock Premium, Amazon Prime Video, dan Tubi.
3. Extracurricular
Drama Korea ini memang tidak berfokus langsung pada cyberbullying, tapi benang merahnya dengan serial Adolescence cukup terasa—sama-sama menampilkan remaja yang terjebak dalam situasi kriminal karena tekanan sosial.
Oh Ji-soo, murid berprestasi, menyimpan rahasia besar: ia menjalankan bisnis ilegal demi biaya hidup. Ketika teman sekelasnya Bae Gyu-ri ikut campur, masalah pun mulai bermunculan. Dirilis tahun 2020 dan bisa ditonton di Netflix, serial ini menyajikan potret kelam remaja yang harus dewasa terlalu cepat.
4. Cyberbully
Taylor Hillridge awalnya senang saat mendapatkan laptop di ulang tahunnya. Tapi euforia itu segera berubah jadi mimpi buruk. Komentar jahat dan rumor di media sosial membuat Taylor terisolasi dan kehilangan kendali, hingga mencoba mengakhiri hidupnya.
Dirilis tahun 2011, film ini menggambarkan betapa kejamnya dunia maya saat digunakan untuk menyakiti. Seperti serial Adolescence, Cyberbully memperlihatkan dampak destruktif interaksi digital terhadap kesehatan mental remaja.
5. Unfriended
Konsep film ini unik: seluruh cerita berlangsung di layar komputer dalam satu malam. Sekelompok remaja sedang dalam video call ketika tiba-tiba muncul akun milik Laura Barns—teman mereka yang bunuh diri setahun lalu karena perundungan siber. Seiring rahasia mereka satu per satu terkuak, suasana berubah jadi mencekam.
Unfriended, rilisan tahun 2014, bukan cuma horor biasa, tapi juga komentar keras tentang efek perundungan online. Tema ini beririsan erat dengan serial Adolescence, terutama soal konsekuensi fatal dari bullying digital.
Film ini sempat bisa disaksikan di Netflix, tetapi sayangnya saat ini sudah turun layar. Barangkali bisa ditunggu untuk muncul lagi di Netflix atau di platform streaming lainnya.

6. Like & Share
Dari Indonesia, film ini menyajikan cerita dua sahabat SMA, Lisa dan Sarah, yang lekat dengan dunia digital. Namun semuanya berubah saat salah satu dari mereka jadi korban kekerasan seksual yang disebarkan secara daring.
Disutradarai oleh Gina S. Noer, Like & Share bicara soal trauma, batas privasi, dan ekspektasi sosial terhadap remaja perempuan. Sama seperti serial Adolescence, film ini menyentuh ranah yang sangat relevan di era digital: bagaimana dunia maya bisa membentuk—atau menghancurkan—identitas dan mental remaja.
7. T@gged
Serial ini mengikuti tiga siswi SMA—Hailey, Rowan, dan Elisia—yang hidupnya berubah drastis setelah akun anonim mulai menandai mereka dalam video kekerasan yang diunggah ke media sosial. Ketakutan, paranoia, dan rahasia lama mulai bermunculan seiring mereka mencari tahu siapa dalang di balik teror digital itu.
T@gged menggabungkan unsur thriller dengan isu serius seputar identitas online, eksposur pribadi, dan ancaman dunia maya. Mirip Adolescence, serial ini menunjukkan bagaimana teknologi bisa jadi alat manipulatif yang membahayakan, terutama untuk remaja. Serial ini bisa ditonton secara legal melalui platform streaming seperti Hulu dan Apple TV.
Baca juga: 10 Rekomendasi Film Lain kalau Kamu Suka Film Oppenheimer
Dari semua judul di atas, masing-masing punya cara sendiri dalam membahas isu perundungan siber dan tekanan di masa remaja. Ada yang dibungkus dalam cerita thriller, ada juga yang tampil lewat drama emosional.
Tapi intinya tetap sama: menunjukkan betapa seriusnya dampak dunia digital terhadap kehidupan anak muda. Buat yang merasa relate dengan serial Adolescence, film dan series di atas bisa jadi lanjutan tontonan yang tak cuma menarik, tapi juga membuka mata.