JNEWS – Terhitung sejak 1 Oktober 2024, JNE Cabang Utama Aceh mempunyai kepala cabang yang baru, yakni Wahyu Purnama. Berbagai program pun telah dibuatnya agar JNE Aceh semakin tumbuh besar di tahun-tahun mendatang. Turut hadir dalam sertijab, Kepala Regional JNE Sumatera, Edwina.
JNE Aceh yang terus bertumbuh, sebelumnya dinahkodai oleh Golo Aprianto, dan pada 1 Oktober 2024 lalu secara resmi diserahterimakan kepada Wahyu Purnama, yang di JNE Aceh sendiri dikenal bukan sebagai orang baru.
Wahyu Purnama tercatat sudah bergabung di JNE Tanah Rencong sejak 2018 di bagian finance. Berkat kinerjanya yang bagus, ia kemudian diangkat sebagai deputy branch head (DBH) JNE Aceh pada tahun 2019.
Sebelum bergabung di JNE Aceh, Wahyu juga sempat merintis karir di Jakarta, sebagai konsultan perpajakan untuk berbagai klien, seperti industri dari sektor manufacturing dan jasa, sehingga mempunyai pengalaman kerja yang cukup luas.
“Jabatan ini amanah sekaligus tantangan untuk bekerja lebih keras lagi, supaya JNE Aceh terus bertumbuh. Kepemimpinan Bapak Golo Aprianto, telah membawa kemajuan yang luar biasa, membuat perubahan secara total di berbagai aspek sehingga secara angka menunjukan peningkatan yang signifikan selama ini. Dengan kepemimpinannya serta kerja keras dari seluruh tim, JNE kian dikenal dan mendapat kepercayaan masyarakat luas di Aceh, ini yang akan terus saya jaga dan kembangkan,” ujar Wahyu, saat berbincang dengan JNEWS, Jumat (4/10/2024).
Baca juga: Potret JNE di Pulau ‘Surga Bawah Laut’ Alor
“Perubahan-perubahan di masa kepemimpinan sebelumnya telah banyak dioptimalkan pada berbagai lini, seperti operasional, sales, CS, finance, HC dan yang lainnya, sehingga kemudian keberhasilan tersebut memacu saya untuk bisa lebih baik lagi membawa JNE Aceh ke depannya,” tambah Wahyu.
Setelah resmi menjabat sebagai Kepala Cabang JNE Aceh, ada beberapa program yang akan dilaksanakan Wahyu, di antaranya penambahan jaringan pengiriman ke wilayah ring 2, bekerjasama dengan para brand owner yang ada di Aceh serta pengembangan SDM internal di JNE Aceh.
“Memimpin merupakan tanggung jawab yang besar, namun dengan semangat terus belajar dan diskusi yang terus-menerus dengan berbagai pihak, saya meyakini bahwa tantangan itu bisa dimaksimalkan,” tegas Wahyu.
“Saya yakin dan optimis dengan pemahaman yang terus di-update, serta kemampuan yang tidak henti diasah, maka proses membawa JNE Aceh ke arah yang lebih maju bisa ditempuh. Tentunya dengan kerja keras dari seluruh tim dan manajemen yang baik dalam proses pelaksanaannya,” pungkas ayah dua anak ini.
Seperti diketahui, JNE Aceh sendiri sekarang sudah mempekerjakan sebanyak 322 karyawan dengan didukung oleh 24 kantor cabang atau perwakilan yang ada di wilayah ring 2. *
Baca juga: JNE Selatpanjang Terus Gali Potensi di Negeri Tanah Jantan