JNEWS – Seven Summits dianggap sebagai puncak kejayaan seorang pendaki. Seven Summits mengacu pada puncak-puncak gunung tertinggi yang mewakili setiap benua di dunia. Semangat pendakian tersebut menyebar ke berbagai lapisan pencinta alam sehingga menginspirasi orang untuk melakukan misi serupa. Di Indonesia misalnya, juga ada istilah Seven Summits Indonesia, yang merujuk ke puncak-puncak gunung tertinggi di Indonesia.
Sejarah Seven Summits
Dikutip dari laman Seven Summits, istilah ini diilhami dari buku berjudul Seven Summits yang ditulis oleh Richard Bass dari Amerika Serikat. Richard Bass adalah orang pertama yang berhasil mendaki 7 gunung tertinggi di 7 benua di dunia, yang diselesaikannya pada tahun 1985. Gunung-gunung yang didaki Bass dikenal dengan Daftar Bass atau Kosciuszko List.
Tujuh puncak gunung tersebut adalah Everest (Asia) 8.850 m, Aconcagua (Amerika Selatan) 6.961 m, Denali (Amerika Utara) 6.194 m, Kilimanjaro (Afrika) 5.895 m, Elbrus (Eropa) 5.642 m, Vinson (Antartika) 4.892 m, serta Carstensz Pyramid (Australasia) 4.884 m dalam Daftar Messner atau Kosciuszko (Australia) 2.228 m dalam Daftar Bass.
Pada tahun 1986, Patrick Morrow juga berhasil menyelesaikan 7 puncak gunung tertinggi di dunia. Namun Pat Morrow tidak mendaki Puncak Kosciuszko seperti Bass, melainkan memilih Puncak Carstensz Pyramid yang ada dalam Daftar Messner. Meski banyak yang menganggap bahwa Puncak Carstensz Pyramid lebih layak diakui karena lebih sulit, namun buku Bass berhasil memberi inspirasi kepada pendaki di seluruh dunia untuk menaklukkan puncak-puncak gunung tertinggi yang ada di bumi.
Sedangkan wanita pertama yang berhasil menyelesaikan Seven Summits adalah Junko Tabei dari Jepang pada tahun 1992. Rekor tercepat pendakian Seven Summits dipegang oleh Steven Plain yang berhasil mencapai semua puncak dalam waktu 117 hari, 6 jam dan 50 menit pada tahun 2018.
Baca juga: Gunung Tertinggi di Setiap Pulau Indonesia: Merentasi Nusantara dalam Pendakian Tertinggi
Tentang Buku Seven Summits
Sebenarnya buku yang dipublikasikan oleh Warner Books pada tahun 1986 ini mencantumkan tiga nama, yaitu Dick Bass, Frank Wells, dan Rick Ridgeway. Dick Bass merupakan panggilan akrab dari Richard Bass. Frank Wells adalah sahabat Bass, yang juga mantan Presiden Walt Disney.
Pada tahun 1970-an, keduanya memiliki impian untuk mendaki puncak-puncak gunung tertinggi di setiap benua. Sayang, Wells gagal di pendakian Puncak Everest akibat cuaca buruk. Wells dan timnya harus turun dari ketinggian 3.000 kaki menjelang puncak.
Sedangkan Rick Ridgeway bergabung dengan tim ini pada tahun 1980-an. Rick adalah seorang penulis, fotografer, dan pembuat film yang telah malang-melintang di berbagai media. Salah satunya adalah National Geographic Magazine.
Dari ketiga nama tersebut hanya Ridgeway yang masih hidup. Wells meninggal pada tahun 1994 akibat kecelakaan helikopter. Film The Lion King yang diproduksi oleh Walt Disney Feature Animation didedikasikan untuknya. Sedangkan Bass meningggal karena sakit pada tahun 2015, pada usia 85 tahun.
Profil Richard Bass, Penakluk Seven Summits Pertama

Richard Bass (21 Desember 1929 – 26 Juli 2015) pada masa-masa awal pendakian merupakan pengusaha minyak dari Texas. Bass lahir di Oklahoma, lalu pindah ke Texas di usia 2 tahun dan meninggal di Texas. Di akhir masa hidupnya, Bass dikenal sebagai pemilik Snowbird Ski Resort di Utah, Amerika Serikat.
Bass adalah sosok yang cerdas, terbukti dengan diterimanya Bass pada jurusan geologi di Yale University pada usia 16 tahun. Bass juga menyelesaikan beberapa tugas pascasarjana di Texas University.
Kebugaran fisik Bass terbentuk ketika bergabung dengan U.S. Navy di kapal carrier USS Essex selama Perang Korea. Dua tahun kemudian, Bass kembali ke Texas untuk meneruskan bisnis minyak keluarga. Selanjutnya, Bass juga mengembangkan banyak lini bisnis yang sukses.
Bass dan Wells yang tidak memiliki pengalaman mendaki, awalnya membayar para pendaki berpengalaman untuk menemani mereka selama perjalanan. Mereka memanfaatkan keahlian para pendaki tersebut untuk memilih jalur pendakian yang aman tetapi mampu membawa mereka melebihi kemampuan yang dimiliki.
Bass mengawali penaklukan tujuh puncak gunung tertinggi dunia dari Puncak Denali atau McKinley pada tahun 1980, diikuti dengan Puncak Kilimanjaro, Everest, Elbrus, Aconcagua, Kosciuszko, dan Vinson sebagai penutupnya. Everest merupakan puncak gunung tertinggi di dunia dengan medan yang paling sulit.
Selain disebut sebagai pendaki pertama yang berhasil mencapai tujuh puncak gunung tertinggi di dunia, Bass juga memecahkan rekor sebagai pendaki tertua ketika mencapai Puncak Everest, yaitu pada usia 55 tahun. Waktu itu Bass ditemani oleh David Breashears dan Ang Phurba dari Nepal sebagai sherpa. Wells melakukan misi secara terpisah di Everest yang akhirnya gagal.
Buku Seven Summit merupakan pembuka jalan bagi para pendaki yang menginginkan pengalaman serupa dan membutuhkan informasi untuk melakukan persiapan. Sebelum buku itu dibuat, masih sedikit petunjuk yang bisa dijadikan panduan.
Baca juga: Tips dan Jalur Pendakian Gunung Bromo yang Perlu Diketahui
Penaklukan Seven Summits membuat Richard Bass menyadari bahwa hidup tidak hanya bisnis. Setelah bisnisnya sukses, Bass merasa itu hanya menjadi hiasan yang sia-sia jika tidak melakukan hal-hal hebat lainnya. Maka dari itu, Bass tidak ragu untuk mulai melakukan pendakian di usia tua dan mempertaruhkan segalanya.