JNEWS – Taman Nasional Moyo Satonda adalah surga tersembunyi di Nusa Tenggara Barat. Alamnya masih asli, dengan pantai berpasir putih, air terjun yang jernih, hingga keindahan bawah laut yang luar biasa.
Bukan cuma itu, ada juga hutan tropis yang rimbun dan danau vulkanik unik di Pulau Satonda. Cocok buat yang suka eksplorasi alam dan menikmati ketenangan jauh dari keramaian. Trekking di hutan, snorkeling di laut biru, atau sekadar bersantai di tepi pantai, semuanya bisa dilakukan dalam satu tempat.
Kalau cari destinasi wisata yang beda dari biasanya, Taman Nasional Moyo Satonda bisa jadi pilihan yang pas.
Taman Nasional Moyo Satonda: dari Air Terjun hingga Lokasi Snorkeling
Taman Nasional ini mencakup Pulau Moyo dan Pulau Satonda. Kota besar terdekat adalah Sumbawa Besar, Ibu kota Kabupaten Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kota ini berfungsi sebagai pintu gerbang utama bagi wisatawan yang ingin mengunjungi taman nasional termuda yang baru disahkan tahun 2022 ini.
Taman Nasional Moyo Satonda punya banyak daya tarik yang sayang untuk dilewatkan. Buat yang suka petualangan atau sekadar ingin menikmati ketenangan alam, tempat ini punya semuanya.
1. Air Terjun Mata Jitu
Air Terjun Mata Jitu, yang terletak di tengah hutan Pulau Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menawarkan keindahan alam yang memukau. Air terjun ini memiliki empat tingkatan dengan air berwarna hijau toska yang jernih, menciptakan kolam-kolam alami yang menawan. Keunikan formasi batuan kapur dan stalaktit yang terbentuk selama ribuan tahun menambah pesona tersendiri.
Dikutip dari Portal Indonesia, keindahan Air Terjun Mata Jitu telah menarik perhatian banyak tokoh dunia, termasuk mendiang Putri Diana yang berkunjung pada tahun 1993. Perjalanan menuju air terjun ini memerlukan trekking melalui hutan selama sekitar 1,5 jam dari Desa Labuan Aji. Bisa juga dengan alternatifnya, menggunakan ojek motor yang disediakan oleh penduduk setempat. Setibanya di lokasi, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang asri. Sungguh bisa jadi tempat untuk melarikan diri sejenak dari hiruk pikuknya hidup.
Baca juga: Menyelami Keindahan Eksklusif: 10 Destinasi Wisata Termahal di Indonesia
2. Danau Satonda
Di taman ini juga ada Danau Satonda. Danau ini merupakan danau vulkanik yang terbentuk di kaldera Gunung Satonda ribuan tahun lalu. Berbeda dengan danau kebanyakan, danau ini berair asin, dengan kadar salinitas dan alkalinitas yang lebih tinggi dibandingkan air laut di sekitarnya. Fenomena ini menarik minat para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Lokasi Danau Satonda dikelilingi oleh hutan yang rimbun, menambah keindahan dan keasrian alam sekitarnya. Pulau Satonda sendiri terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Danau ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.
3. Pohon Kalibuda
Pohon Kalibuda adalah pohon yang tumbuh di sekitar Danau Satonda, Pulau Satonda, Nusa Tenggara Barat. Masyarakat setempat menganggapnya sebagai pohon keramat yang diyakini dapat mengabulkan permintaan. Tradisi yang berkembang di sana adalah menggantungkan batu kecil atau benda lainnya pada ranting pohon tersebut sebagai simbol harapan atau doa.
Fenomena ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Satonda. Selain menikmati keindahan danau air asin yang unik, pengunjung juga banyak yang turut serta dalam tradisi ini. Mereka menggantungkan batu pada pohon Kalibuda, berharap keinginan mereka dapat terwujud.
4. Perairan yang Kaya
Perairan di sekitar Pulau Moyo dan Satonda memang menawarkan keindahan bawah laut yang luar biasa. Airnya jernih dengan terumbu karang yang masih terjaga. Kawasan ini secara umum merupakan rumah bagi berbagai jenis ikan tropis berwarna-warni. Aktivitas seperti snorkeling dan menyelam sangat direkomendasikan untuk menikmati keindahan ini.
Perairan di sekitar Pulau Moyo dan Satonda juga dikenal menjadi habitat bagi lumba-lumba. Selama perjalanan menuju Pulau Moyo, wisatawan sering melaporkan melihat sekumpulan lumba-lumba yang berenang mendekati perahu.
Panduan Wisata ke Taman Nasional Moyo Satonda
Jika ingin berkunjung ke Taman Nasional Moyo Satonda, pengunjung bisa mengawalinya dari Sumbawa Besar. Dari kota ini, perjalanan menuju Pulau Moyo dapat ditempuh melalui Pelabuhan Badas dengan waktu sekitar dua jam menggunakan perahu.
Tarif perahu umum ini bertarif Rp50.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp75.000 untuk wisatawan mancanegara. Tarif ini bisa berubah sewaktu-waktu. Jangan lupa untuk siap obat anti-mabuk laut jika tidak kuat berada di atas perahu.
Selama perjalanan, pastikan juga untuk membawa perlengkapan pribadi yang cukup, terutama jika berencana untuk berkemah atau melakukan aktivitas outdoor lainnya. Bawa perlengkapan snorkeling atau diving sendiri jika memungkinkan, karena penyewaan peralatan mungkin terbatas.
Hindari berkunjung pada bulan Januari hingga Maret karena kondisi angin barat yang membuat perairan bergelombang. Banyak yang menyarankan waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara April hingga Desember.
Terakhir yang tak kalah penting, jangan lupa untuk selalu jaga kebersihan dan kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak terumbu karang.
Baca juga: Taman Nasional Bunaken: Keindahan Alam Bawah Laut yang Memukau di Sulawesi Utara
Taman Nasional Moyo Satonda adalah destinasi yang punya segalanya. Keindahan alamnya masih asli, udaranya segar, dan suasananya jauh dari hiruk-pikuk kota. Dari hutan tropis, air terjun, danau vulkanik, sampai bawah lautnya yang kaya, semuanya bisa dinikmati dalam satu perjalanan.
Buat yang suka petualangan atau sekadar mencari tempat buat melepas penat, tempat ini layak masuk daftar kunjungan. Keindahannya bukan cuma bisa dilihat, tapi juga dirasakan langsung.