JNEWS – Sekitar 11-12 kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terdampak bencana banjir bandang. Untuk mendistribusikan paket ke para pelanggan, JNE Cabang Utama Silangit mencari jalur alternatif sekalipun harus memutar dengan selisih waktu antara 2-3 jam.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor turut menerjang sebagian besar wilayah Sumut. Salah satu penyebabnya adalah curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari tanpa henti sejak 25 November 2025. Ratusan orang meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi serta menimbulkan kerugian material yang cukup besar.
Setidaknya ada 11 kabupaten/kota yang terdampak, antara lain Kabupaten Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbahas, Kota Padang Sidempuan dan Kota Sibolga, yang semuanya berada di area operasional JNE Silangit.
Diungkapkan Kepala Cabang Utama JNE Silangit, Yayang Fitrajaya, bahwa di kawasan terdampak bencana, banyak akses jalan yang terputus dan rusak tersapu banjir bandang hingga tertimbun tanah longsor sehingga tidak bisa dilalui.
“Distribusi paket cukup terdampak, seperti di Tapanuli Tengah yang paling parah dan terisolasi. Ada juga beberapa kabupaten yang tidak terkena bencana, seperti wilayah Nias, akan tetapi akses jalan menuju ke sana terputus yakni jalur Sibolga, sehingga kemudian paket dengan tujuan ke Nias maupun sebaliknya paket dari Nias proses distribusinya terganggu,” ujar Yayang kepada JNEWS.
Menurutnya, di Kabupaten Tapanuli Tengah sendiri ada bandara udara perintis, namun di saat bencana seperti sekarang ini belum bisa maksimal, terlebih akses komunikasi dan jaringan listrik banyak yang terputus dan masih dalam proses perbaikan.
“Kalau dari informasi yang saya dapat, sekarang beberapa akses jalan sudah mulai bisa ditembus dan distribusi paket sudah bisa dilakukan. Untuk daerah terdampak cukup parah, proses distribusi sebisa mungkin melalui jalur alternatif meski harus memutar arah dengan selisih waktu antara 2-3 jam,” bebernya.
Adanya bencana di area operasionalnya, JNE Silangit berencana menyalurkan bantuan dari program CSR kepada para korban. “JNE Silangit juga akan menggratiskan ongkir barang-barang bantuan dengan tujuan posko-poko bencana dan pengungsian. Semoga bencana ini untuk yang terakhir kalinya. Para korban yang terdampak cepat tertangani dan kehidupan serta perekonomian normal kembali,” pungkas Yayang. *
