JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Tari Tor Tor: Mengenal Sejarah, Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikannya

by Penulis JNEWS
16 May 2023
Tari Tor Tor: Mengenal Sejarah, Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikannya
Share on FacebookShare on Twitter

Tari Tor Tor adalah tarian yang berasal dari daerah Batak Toba, Sumatera Utara. Sejak tahun 2013, tarian ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatera Utara.

Awal mula tarian ini merupakan tari ritual dan sakral yang memiliki makna akan harapan, doa dan juga perlindungan. Jadi, pementasannya pun hanya dilakukan pada saat upacara kesembuhan, kematian dan sebagainya.

Berdasarkan catatan sejarah, seiring perkembangan zaman dan masuknya berbagai budaya seperti Hindu-Budha, tari Tor Tor pun tidak sekadar diperuntukkan sebagai tarian upacara. Dalam perkembangannya, tarian ini digelar sebagai hiburan dan juga tontonan warga Batak. Tak hanya itu saja, busana tradisional yang dikenakan pun mengalami modifikasi agar tampil lebih menarik.

Seperti apa sejarah awal mula hadirnya tari Tor Tor ini? Berikut ulasannya.

Sejarah Singkat Tari Tor Tor

Tari Tor Tor: Mengenal Sejarah, Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikannya

Awal mula nama tarian ini berasal dari kata tor tor yang artinya bunyi entakan kaki penari di lantai papan di rumah adat Batak. Tari Tor Tor diperkirakan sudah ada sejak zaman Batak Purba. Di masa tersebut, tarian ini dijadikan sebagai tari persembahan untuk para roh leluhur.

Hingga saat ini belum ditemukan literatur ilmiah yang menjelaskan perjalanan sejarah tari Tor Tor beserta gondang sembilan yang mengiringinya. Akan tetapi, menurut penuturan Prof. Edi Sedyawati, Guru Besar Tari Universitas Indonesia, sudah ada catatan hasil perjalanan di zaman kolonial Belanda yang mendeskripsikan tarian ini.

Di masa penjajahan, tarian ini menjadi kesenian yang menghibur para raja dan juga sebagai bentuk perlawanan pada tentara Belanda. Para raja memanfaatkan bunyi dari tari Tor Tor sebagai isyarat untuk masyarakat. Sebagai contoh, ketika ada bunyi ditabuh berarti pasukan Belanda telah tiba. Jika terdengar bunyi gondang maka masyarakat mesti mengungsi.

Pada masa itu, praktik dari tari Tor Tor melibatkan beberapa patung yang dibuat dari batu. Patung tersebut dipercaya telah dimasuki oleh roh sehingga patung itu pun akan ‘menari’. Berbeda halnya dengan tarian Tor Tor di daerah Pahe yang dikenal sebagai tarian gembira dan diiringi lagu berpantun yang disebut tumba. Inilah awal mula tari Tor Tor tidak lagi dikaitkan dengan roh dan hal ghaib lainnya.

Setiap gerakan tarian memiliki simbol dan mempunyai arti yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah proses menghormati dan menghargai dari setiap marga agar bisa membentuk sebuah hubungan baik.

Baca juga: Dari Honai hingga Kariwari: Mengenal Ragam Rumah Adat di Papua

3 Jenis Tari Tor Tor

Tari Tor Tor: Mengenal Sejarah, Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikannya

Tak sekadar tarian, tari Tor Tor juga merupakan sebuah media komunikasi. Hal ini bisa dilihat melalui gerakan yang dipentaskan di mana melibatkan interaksi antar penari dan yang mengikuti upacara.

Ternyata tarian ini memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan kegunaan masing-masing. Berikut jenis tari Tor Tor dan fungsinya.

1.    Tari Tor Tor Pangurason (Pembersihan)

Tari Tor Tor Pangurason ini memiliki arti tari pembersihan. Umumnya tarian ini dilaksanakan saat ada acara besar atau pesta.

Ritual sebelum memulai acara dilakukan dengan cara membersihkan tempat menggunakan jeruk purut oleh masyarakat sekitar. Fungsinya sebagai permohonan dan juga pembersihan tempat acara berlangsung supaya pesta bisa berjalan dengan lancar serta dijauhkan dari bahaya.

2.    Tari Tor Tor Sipitu Cawan (Tujuh Cawan)

Tarian ini disebut dengan tari tujuh cawan. Jenis tari Tor Tor ini tidak boleh sembarang dipentaskan karena dikhususkan saat adanya pengangkatan atau penobatan raja Batak.

Ada sebuah kisah menarik di balik tarian ini. Alkisah, ada tujuh orang putri kahyangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga yang berada di puncak Gunung Pusuk Buhit. Di waktu bersamaan, datang juga pisau tujuh sarung atau piso sipitu sasarung.

3.    Tari Tor Tor Tunggal Panaluan

Kata tunggal panaluan diambil dari nama sebuah tongkat perpaduan kesaktian Debata Natulo yaitu dewa benua atas, benua tengah dan benua bawah.

Jenis tarian ini dilakukan sebagai ritual yang digelar ketika suatu daerah tertimpa bencana atau musibah. Umumnya, tari Tor Tor Tunggal Panaluan dilakukan oleh para dukun. Ini dilakukan sebagai cara agar mereka bisa memperoleh petunjuk dan juga jalan keluar mengatasi masalah yang dialami desa tersebut.

5 Fakta Menarik dan Keunikan Tari Tor Tor

Tari Tor Tor: Mengenal Sejarah, Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikannya

1.    Tarian diiringi dengan musik gondang

Di setiap pementasan tari Tor Tor, tarian tradisional ini akan diiringi dengan musik gondang. Menurut sejarah suku Batak, musik gondang merupakan sebuah seni budaya yang memiliki nilai tinggi.

Suara dentuman yang dihasilkan dari musik ini membuat penari atau penotor mulai bergerak menjadi lebih kuat. Umumnya, musik ini akan dimainkan terlebih dulu sebelum tarian dimulai.

2.    Adanya prosesi Tua Ni Gondang

Seperti yang ditulis di atas, musik gondang dimainkan terlebih dulu sebelum tari Tor Tor dimulai. Akan tetapi, sebelum musik dimainkan, hasuhuton atau tuan rumah akan meminta sesuatu ke pemusik atau penabuh gondang. Adapun permintaan ini disampaikan dengan sopan. Jika permintaan telah selesai dan terpenuhi, maka pemusik akan melanjutkan dengan menabuh gondang dengan ritme tertentu.

Tahapan ini disebut dengan istilah tua ni gondang yang memiliki arti berkat dari musik gondang untuk seluruh anggota upacara.

3.    Pantangan penari

Ada pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh para penari Tor Tor. Salah satunya adalah tangan penari tidak boleh melewati batas atas yaitu setinggi bahu tubuh. Apabila hal ini dilanggar, maka penari akan dianggap menantang siapa pun dalam adu tenaga batin, ilmu perdukunan, pencak silat serta lainnya yang ada di tempat acara tersebut. Tak hanya itu saja, penari yang melanggar dipercaya akan mendapatkan kesialan dalam hidupnya.

4.    Sebagai medium komunikasi

Dari sisi kesenian, tari Tor Tor berfungsi sebagai tarian perayaan atau sebuah bentuk seremonial dari budaya Batak. Selain itu, dalam peruntukan upacara adat, tarian ini digunakan sebagai medium komunikasi untuk masyarakat.

Hal ini tercermin dari setiap gerakan tari Tor Tor. Penonton bisa melihat bagaimana interaksi dan gerak dari penari dengan seluruh anggota di dalam sebuah upacara perayaan.

5.    Penggunaan kain ulos

Penari Tor Tor umumnya menggunakan kostum yang terbuat dari kain ulos. Kain ulos merupakan kain tradisional khas suku Batak yang memiliki warna hitam, putih dan merah, memiliki ciri khas hiasan tenun dari benang yang terbuat dari emas atau perak.

Awal mulanya, penggunaan kain ulos ini terbatas yang digunakan sebagai selendang dan hanya akan dijumpai di upacara adat tertentu saja. Tapi seiring perkembangan zaman, banyak wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara dan akhirnya kain ini pun digunakan sebagai cenderamata khas suku Batak.

Baca juga: 9 Model Baju Batik Wanita untuk Segala Suasana

Tari Tor Tor menunjukkan khazanah budaya Indonesia yang begitu beragam dan memiliki ciri khas. Sehingga, sebagai warga negara patut untuk menjaga dan melestarikan agar kelak kesenian ini terus ada, tidak lesap dengan perkembangan zaman.

Tags: Batak Tobagondang sembilanjenis tari tor torKain Ulosmusik gondangpenari tor torsejarah tari tor torsuku BatakSumatera Utarawarga Batakwarisan budaya takbenda
Share539Tweet337
Next Post
20 Kata-Kata Bijak yang Relate dengan Kehidupan di Zaman Sekarang

20 Kata-Kata Bijak yang Relate dengan Kehidupan di Zaman Sekarang

TERKINI

Tempat Wisata di Binjai yang Indah

15 Tempat Wisata di Binjai dan Sekitarnya yang Menawarkan Keindahan

3 November 2025
logistik hijau

Kunjungi Megahub, Tim Riset BRIN Apresiasi Komitmen JNE Adopsi Logistik Hijau

3 November 2025
sekarang naik KRL atau transjakarta bisa bayar pakai QRIS!

Dari KRL sampai LRT, Pengguna Transportasi Umum di Jakarta Bisa Bayar dengan QRIS!

3 November 2025
dampak mikroplastik

Kemenkes Anjurkan Masyarakat Pakai Masker untuk Cegah Paparan Mikroplastik

3 November 2025
Jenis AI dan Contohnya dalam Hidup Sehari-hari

Jenis-Jenis AI dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-Hari

3 November 2025
Contoh Passive Income untuk Penghasilan Tambahan

7 Contoh Passive Income yang Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan

31 October 2025

POPULER

Oleh-Oleh Khas Bromo, Cocok Dibawa Pulang

Bawa Pulang Bromo: Ragam Buah Tangan Khas dari Tanah Tengger

by Penulis JNEWS
23 October 2025

Piramida Giza Mesir Kuno: Sejarah, Arsitektur, Aktivitas

Piramida Giza: Warisan Peradaban Mesir Kuno yang Abadi

by Penulis JNEWS
17 October 2025

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Warisan Budaya Minang yang Megah

by Penulis JNEWS
20 October 2025

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral di Jakarta

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral, Ikon Persaudaraan Umat Beragama

by Penulis JNEWS
24 October 2025

Terowongan Terpanjang di Dunia untuk Jalan Raya dan Rel

15 Terowongan Terpanjang di Dunia, Ada yang Puluhan Kilometer

by Penulis JNEWS
12 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal