Wisata Edukasi di Tebing Breksi: Mengenal Proses Geologi dan Pembentukan Batu Kapur

Siapa sangka area tambang batuan kapur dapat berubah menjadi destinasi wisata edukasi? Ya, wisata populer itu kini dikenal dengan sebutan Tebing Breksi. Fungsinya sebagai sumber pertambangan batuan alam telah terkikis habis, sehingga dialihfungsikan menjadi tempat wisata. 

Batu kapur breksi telah dieksploitasi sebelumnya untuk keperluan konstruksi dan material bangunan. Setelah tambang tersebut tidak lagi aktif, area bekas tambang ini kemudian diubah menjadi objek wisata yang menarik dengan menggabungkan keindahan alam, seni, dan edukasi.

Di tebing ini, batu kapur yang terbentuk secara alami dan hasil tambang diolah menjadi pahatan seni yang indah. Pahatan-pahatan ini menciptakan suasana yang unik dan menarik bagi para pengunjung. 

Sementara itu, lingkungan sekitar tetap dikelola dan diupayakan untuk dijaga kelestariannya meskipun telah mengalami aktivitas tambang sebelumnya. Tak heran jika Tebing Breksi menjadi tempat wisata yang bermanfaat secara ekonomi dan edukatif. 

Sejarah Terbentuknya Tebing Breksi 

Wisata Edukasi di Tebing Breksi: Mengenal Proses Geologi dan Pembentukan Batu Kapur

Perlu diketahui, Tebing Breksi adalah contoh yang menarik dari proses geologi yang melibatkan pembentukan batu kapur dan proses pelapukan. 

Mulanya, batu kapur breksi terbentuk melalui proses pengendapan dan pemadatan partikel-partikel mineral, seperti kalsium karbonat, di dasar lautan atau danau. Kalsium karbonat tersebut berasal dari organisme laut yang mati dan mengendap di dasar perairan. Seiring berjalannya waktu, partikel-partikel ini terpadatkan dan membentuk lapisan batu kapur.

Setelah pembentukan awal, batu kapur tersebut bisa mengalami pengangkatan karena aktivitas tektonik. Tektonika lempeng atau gerakan kerak bumi dapat mengangkat lapisan batu kapur ke permukaan. Selanjutnya, proses erosi oleh air, angin, dan cuaca akan mengikis permukaan batu kapur ini, membentuk berbagai bentuk dan relief yang khas.

Salah satu hal yang membuat Tebing Breksi menjadi unik adalah kemampuan batu kapur untuk mengalami pelapukan secara kimiawi. Air hujan yang mengandung senyawa asam, seperti asam karbonat, dapat mengikis dan melarutkan bagian-bagian batu kapur yang lebih mudah larut, membentuk celah-celah dan rongga. Ini menyebabkan bentukan struktur yang rumit dan berbagai pola yang indah.

Proses pelapukan dan erosi di atas mengarah pada pembentukan cekungan, gua, dan struktur bawah tanah lainnya yang khas dari lingkungan karst. Lingkungan ini memiliki sifat unik akibat larutan asam yang mampu membentuk kamar dan lorong-lorong bawah tanah.

Tebing Breksi adalah contoh yang menunjukkan bagaimana proses-proses geologi tersebut dapat menghasilkan bentang alam yang menarik dan kompleks. Kombinasi antara pembentukan batu kapur, pengangkatan tektonik, erosi, dan pelapukan kimiawi menghasilkan bentuk-bentuk artistik yang menjadi daya tarik wisatawan.

Baca juga: Rute Wisata Jogja Satu Hari: Menjelajahi Tempat-Tempat Menarik dalam Sehari

Wisata Edukasi di Tebing Breksi

Peran penting area ini sebagai lokasi dan sumber mata pencaharian warga sekitar kini telah berubah. Dikutip dari laman resmi Tebing Breksi, pada tahun 2014, peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) melakukan penjelajahan di area ini dan menemukan batuan tufaan yang jarang ditemui. 

Sebagai akibatnya, aktivitas penambangan dihentikan dan pada tahun 2015, dan Tebing Breksi diakui sebagai salah satu warisan geologi (Geoheritage) Yogyakarta.

Sejak saat itu, masyarakat lokal mulai mengambil inisiatif untuk mengembangkan lokasi ini dengan kreativitas mereka sendiri. Tebing yang menjulang dengan ketinggian 30 meter itu diukir untuk membentuk relief dan narasi pewayangan yang diperinci dalam pahatan. 

Luas total wilayah Taman Tebing Breksi adalah 274.422,18 m2, dengan 84.238,07 m2 telah mengalami pengembangan, dan sisanya, yaitu 190.184,11 m2, masih dalam tahap pengembangan.

Daya tarik lain yang dimiliki lokasi destinasi wisata geologi ini adalah pemandangan alam yang luar biasa menakjubkan. Berada pada ketinggian 200 mdpl, lokasi wisata ini memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan Kota Yogyakarta dari atas. Terutama saat matahari terbenam, pengunjung dapat menikmati keindahan matahari terbenam di atas Tebing Breksi.

Lokasi dan Harga Tiket Masuk 

Jika ingin berkunjung, kamu dapat melakukan perjalanan wisata edukasi bersama rekanan sekolah maupun dalam pekerjaan. Lokasinya terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Tebing Breksi berada dalam jarak yang relatif dekat dengan sejumlah destinasi wisata terkenal di Yogyakarta, seperti Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. Jika kamu berada di Yogyakarta, kamu bisa menggunakan peta atau layanan navigasi untuk mencari arah dan jarak tepat menuju destinasi ini dari lokasi kamu berada.

Baca juga: Obelix Hills Yogyakarta: Destinasi Viral untuk Nikmati Sunset

Harga tiket masuk destinasi wisata edukasi ini adalah sebesar Rp10.000 per orang untuk tiket masuk domestik dan Rp20.000 untuk tiket masuk mancanegara. Adapun, tarif parkir kendaraan berada di kisaran Rp5.000 hingga Rp25.000 per kendaraan. 

Jadi, kapan ada jadwal ke Tebing Breksi?

Exit mobile version