Teh Talua: Minuman Khas Sumatra Barat yang Unik dan Lezat

JNEWS – Teh talua merupakan minuman khas Sumatra Barat yang dipercaya dapat menambah energi. Minuman ini juga dapat dinikmati di provinsi-provinsi tetangga Sumbar karena dibawa oleh masyarakat Sumbar yang merantau. Di Jawa, juga tidak sedikit restoran yang menjual minuman ini. Namun cita rasanya agak berbeda. Minuman ini sudah tersedia dalam bentuk kemasan sachet untuk dinikmati secara instan.

Talua dalam bahasa Indonesia artinya telur. Jadi teh talua artinya teh telur. Namun ada yang kurang dipahami masyarakat di luar Sumatra bahwa teh telur ini tidak hanya soal rasa yang mirip tetapi juga tampilan. Salah satu ciri paling khas yang tidak bisa didebat dari teh ini adalah adanya busa. Tanpa busa, maka minuman tersebut bukanlah teh talua.

Asal Mula Teh Talua

Teh Talua: Minuman Khas Sumatra Barat yang Unik dan Lezat

Jika berkunjung ke Bukittinggi, wisatawan akan dapat merasakan betapa nikmatnya minuman ini disesap dalam kondisi hangat di tengah udara pegunungan yang sejuk. Teh telur dapat menambah stamina setelah seharian menjelajah wisata alam dan sejarah Bukittinggi yang tak ada habisnya. Apakah minuman ini berasal dari Bukittinggi?

Situs Warisan Budaya Kemdikbud yang mencatat teh talua sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia menyatakan bahwa belum ada artikel, kajian maupun jurnal yang menulis tentang sejak kapan teh telur ini ada. Ini berarti belum diketahui asal mula minuman tersebut. Namun ada beberapa kesaksian warga yang bisa diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

  1. Sumber lisan WBTB, yaitu Tuanku Syech Malin Bayang, ulama pewaris surau Simaung, Sijunjung, mengatakan bahwa teh telur ini sudah ada sejak beliau kecil sebagai suguhan kepada Tuanku-Tuanku yang berziarah atau santri-santri yang mengaji di malam hari.
  2. Radinus Kirman, tokoh adat atau janang pasambahan dari Lima Puluh Kota, mengatakan bahwa minuman ini sudah disajikan sejak beliau kecil ketika ada mamak (saudara laki-laki ibu) bertamu pada pagi atau sore hari.
  3. Minuman ini juga digunakan para peniup saluang atau pedendang untuk menambah energi selama pertunjukan. Pertunjukan saluang secara tradisional dimulai dari pukul 21.00 hingga pukul 03.00 dini hari.
  4. Ada pula yang mengatakan bahwa minuman ini sudah ada sejak zaman Belanda, yang diminum pekerja tanam paksa agar kuat bekerja.
  5. Cerita lain yang beredar dari mulut ke mulut adalah minuman ini terkait dengan pembangunan Jam Gadang di Bukittinggi. Menara bangunan tersebut terbuat dari kapur, pasir, dan putih telur. Karena stok kuning telur banyak, maka digunakan sebagai bahan minuman ini di lapau-lapau dekat Jam Gadang.

Baca juga: Manfaat Kesehatan dari Teh Rosella: Lebih dari Sekadar Minuman

Resep Teh Talua

Minuman ini dapat dibuat sendiri di rumah meski ada proses mengocok seperti dalgona. Bahan pembuatannya juga sederhana. Namun, ada beberapa detail yang wajib diperhatikan agar hasilnya tidak amis.

Berikut adalah cara membuat teh talua khas Sumatra Barat.

1. Bahan

2. Cara Membuat

  1. Kocok kuning telur dengan gula menggunakan pengocok manual atau mixer dalam gelas kaca. Di Bukittinggi masih banyak yang menggunakan pengocok dari 20-30 lidi kelapa sepanjang 20 cm yang disatukan.
  2. Usahakan agar hasil kocokan kaku seperti dalgona tetapi mengembang seperti buih. Cara yang ditunjukkan uda penjual adalah menggunakan kecepatan tinggi.
  3. Di tempat lain, seduh atau rebus daun teh.
  4. Tuangkan teh panas ke kocokan telur, otomatis kocokan telur akan terangkat sehingga teh berada di bawah. Teh talua siap dinikmati.
  5. Biasanya jeruk dihidangkan dalam irisan kecil yang diletakkan di tatakan gelas. Fungsi utama jeruk adalah untuk menghilangkan amis. Namun, jika cara membuatnya benar maka tidak ada bau amis sama sekali sehingga tidak perlu ditambah perasan jeruk. Selain itu, jeruk dapat menambahkan rasa segar bagi yang tidak terlalu suka telur.

Variasi Teh Talua

Seperti hasil kreasi manusia lainnya, minuman ini juga tak lepas dari inovasi sehingga muncul berbagai variasi. Berikut adalah beberapa variasi teh talua.

1. Dingin

Berkat teknologi, manusia bisa membuat es. Inovasi tersebut memunculkan versi dingin dari minuman ini. Orang tak lagi meminumnya untuk menghangatkan tubuh, tetapi masih memanfaatkannya untuk menambah energi sehingga dapat diminum siang hari. Karena lebih fleksibel, minuman ini memiliki fungsi tambahan untuk pergaulan dengan minum bersama di warung.

2. Ditambah Pinang

Variasi ini menggunakan biji pinang muda yang dikeruk. Dengan penambahan bahan ini,, rasa minumannya menjadi sedikit pahit tetapi semakin khas.

3. Ditambah Jahe

Bagi yang sedang sakit atau berada di daerah yang sangat dingin, penambahan jahe dapat membuat stamina membaik dan tubuh hangat.

4. Ditambah Tapai

Variasi ini dapat dijumpai di Kota Padang. Karena tapai merupakan hasil fermentasi maka akan ada sensasi rasa asam.

5. Ditambah Topping

Kata para pemilik restoran, penambahan topping dimaksudkan agar penampilannya seperti minuman kafe. Topping yang sering digunakan adalah serbuk kayu manis dan cokelat.

6. Menggunakan Kental Manis

Penambahan kental manis sudah dilakukan sejak lama oleh beberapa penjual agar busanya lebih mengembang dan rasanya lebih manis. Hal ini perlu diperhatikan bagi yang sedang menjaga diet atau memiliki gejala diabetes. Tidak ada salahnya meminta penjual untuk tidak memasukkan kental manis.

Baca juga: 5 Resep Jamu Kekinian yang Bisa Dibuat Sendiri: Enak, Sehat, Tidak Pahit

Teh talua memang unik karena telur mentah tidak lazim digunakan sebagai bahan minuman. Selain itu, proses pengocokan tersebut umumnya dilakukan oleh orang Barat untuk membuat krim kopi atau proses awal membuat adonan roti. Namun masyarakat Sumatra Barat telah memodifikasinya menjadi minuman yang nikmat, hangat dan dapat menaikkan stamina tubuh.

Exit mobile version