Tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya yang tidak boleh ketinggalan adalah berfoto dengan latar belakang kehidupan kota metropolitan. Sudut-sudut pusat kota Jakarta dikelilingi oleh gedung pencakar lain dan dihiasi oleh lalu-lintas yang padat.
Bagi warga negara Indonesia dari luar Jakarta, tempat wisata di jakarta dan sekitarnya memiliki pemandangan yang menakjubkan sehingga wajib diabadikan. Dikutip dari Databoks, pada tahun 2022, Indonesia berada di peringkat 8 sebagai negara dengan bangunan pencakar langit terbanyak. Sebagian besar gedung tersebut ada di Jakarta.
10 Tempat Wisata di Jakarta dan Sekitarnya yang Cocok untuk Hunting Foto
1. Anjungan Halte Bundaran HI
Ini merupakan bagian dari halte koridor 1, yang disebut juga sebagai Bundaran HI Astra. Astra merupakan pemegang hak penamaan. Di sepanjang anjungan ini ada pigura-pigura yang berisi sejarah bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya.
Anjungan halte Bundaran HI telah menjadi ikon baru tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya karena menjadi spot foto dengan latar belakang terbaik, yaitu air mancur, Patung Selamat Datang, jalan utama Jakarta dan gedung-gedung tinggi.
Untuk berfoto di sini harus sabar mengantri karena hanya boleh sekali masuk 20 orang dalam waktu 5 menit. Jadi, rencanakan angle terbaik sebelumnya karena waktunya hanya sebentar.
Baca juga: Rekreasi di Jakarta dengan Anggaran Terbatas: 6 Aktivitas Gratis atau Terjangkau yang Bisa Dilakukan
2. Sky Deck Sarinah
Ini merupakan ruang terbuka di lantai 3 pusat perbelajaan Sarinah. Aksesnya melalui belakang lift. Meski tempat ini favorit ibu-ibu, tetapi pengunjung yang muda-muda banyak juga.
Pengunjung dapat berfoto ceria bersama teman-teman dengan latar belakang jalanan yang padat dan gedung-gedung pencakar langit. Jika tidak punya teman, duduk-duduk sendirian di sini asyik juga, sambil memandang Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Thamrin yang sedang macet.
3. Astha District 8
Ini yang sedang hits di kalangan pekerja korporat. Sebenarnya Astha adalah pusat perbelanjaan atau mal yang tidak terlalu besar. Namun lokasinya seolah terjepit di antara gedung-gedung tinggi SCBD yang terkenal itu sehingga sangat keren untuk foto. Foto di malam hari juga sama keren. Spot foto terbaik ada di lantai 2 dan 8.
Di sini lebih banyak tempat makan daripada tempat belanja sehingga suasananya mendukung untuk nongkrong orang muda. Sedangkan keluarga dengan anak-anak kecil kurang cocok untuk main ke sini.
4. JPO Kapal Pinisi Sudirman
Jembatan penyeberangan orang ini langsung ramai begitu boleh digunakan. Jembatan ini merupakan akses ke halte Transjakarta Karet Sudirman. JPO ini juga bisa dilalui sepeda karena memang merupakan salah satu solusi bagi pesepeda yang kesulitan menyeberangi Jalan Jenderal Sudirman.
JPO Pinisi merupakan tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya yang terkenal karena bentuk jembatan yang unik dan tata lampu keren di malam hari. Bentuk JPO ini melengkung dengan dibatasi pagar kayu sehingga terlihat menonjol di tengah Jakarta yang modern.
5. JPO Terbuka atau Tanpa Atap Sudirman
JPO ini ada di antara Wisma Bumiputera dan Menara Astra. Dahulu di JPO ini ada atap tetapi kemudian dicopot. Meski ada keluhan soal kepanasan dan kehujanan, tetapi pembukaan atap ini ditujukan agar pengguna JPO bisa menikmati pemandangan.
Jadi, di JPO ini malah dianjurkan untuk melihat-lihat gedung-gedung tinggi dan lalu-lintas di bawah JPO. Karena itu, tak perlu sungkan foto-foto di sini asal tidak mengganggu pengguna JPO lainnya.
6. Skywalk Spark atau Senayan Park
Untuk berfoto dengan pemandangan perkotaan harus berbelanja dulu di mal ini minimal Rp100.000 untuk 2 orang. Waktu foto terbaik adalah sore hari atau sunset.
Latar belakang foto di sini adalah gedung-gedung tinggi dan danau sehingga merupakan kombinasi yang langka antara kehidupan modern dan taman kota. Gemerlap tetapi bikin adem.
7. Hutan Kota GBK
Hutan dalam area Stadion Gelora Bung Karno ini dahulu merupakan lapangan golf. Tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya ini bisa diakses melalui pintu 7 GBK. Sekarang merupakan lapangan rumput yang luas sehingga bisa untuk berguling-guling. Terlebih masuk ke sini gratis.
Dengan sudut pengambilan foto yang tepat, pengunjung akan seperti berada di Central Park New York. Hutan kota ini hanya buka pagi dan sore, sedangkan siang hari tutup. Lagi pula di atas jam 10.00 matahari sudah mengeluarkan sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kulit dan mata.
8. Terowongan Kendal
Terowongan Kendal bukan di Kota Kendal, Jawa Tengah, melainkan di Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat. Ini merupakan area transit KRL, kereta bandara, MRT dan bus Transjakarta. Lewat terowongan inilah, anak-anak Bojonggede menuju Dukuh Atas untuk menggelar Citayam Fashion Week.
Terowongan ini penuh mural dan segala macam manusia. Karena mural itulah, sepintas seperti melewati kawasan Bronx, Amerika, yang sangat terkenal sebagai kawasan berbahaya. Bedanya, di sini aman dan banyak orang kreatif. Pada malam hari, mural tampak lebih bagus sebagai latar belakang foto karena dibantu oleh cahaya lampu yang apik.
9. Stasiun MRT
Kehidupan urban benar-benar bisa ditangkap di stasiun MRT. Namun, jangan asal memotret. Privacy orang-orang yang sedang sibuk dan mungkin juga sangat lelah itu harus dihargai.
Beberapa stasiun telah menjadi favorit penumpang untuk berfoto, antara lain stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Bundaran HI, Cipete Raya dan sebagainya.
10. CFD atau Car Free Day
Masyarakat urban juga gemar berolahraga. Warga Jakarta memenuhi jalan-jalan protokol untuk jogging, gowes atau sekadar jalan-jalan lalu jajan. Jika beruntung, bisa bertemu artis, seperti Ussy Sulistiawaty, atau pejabat yang juga sedang berolahraga.
Berfoto dengan latar belakang ribuan orang di antara gedung-gedung tinggi merupakan pemandangan yang unik. Jika belum capek, bisa melipir ke GBK yang sering terdapat event bersamaan dengan CFD. Kalau beruntung, bisa bertemu Nagita Slavina yang sedang meluncurkan produknya.
Baca juga: Melacak Jejak Sejarah Budaya dengan Liburan di Jakarta
Itulah rekomendasi tempat wisata di jakarta dan sekitarnya yang ideal untuk fotografi urban. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengabadikannya sebelum ibu kota pindah ke IKN dalam waktu dekat sehingga Jakarta akan bertransformasi menjadi kota bisnis sepenuhnya.