JNEWS – Tempat wisata di Makassar tak hanya laut dan pantai. Kota ini punya banyak sisi menarik yang sayang banget kalau dilewatkan.
Makassar memang punya cara sendiri buat bikin orang betah. Mau jalan kaki keliling kota, atau menyeberang sedikit ke pulau-pulau kecil, selalu ada hal baru yang bisa ditemukan. Setiap tempat punya cerita, punya warna, dan pastinya, punya keindahan tersendiri.
Tempat Wisata di Makassar untuk Dijelajahi
Di bawah ini, ada delapan pilihan tempat wisata di Makassar yang bisa didatangi buat merasakan langsung serunya menjelajah Kota Anging Mamiri.
1. Fort Rotterdam
Benteng ini berdiri megah di tepi pantai barat kota, menghadap langsung ke Selat Makassar. Dari tempat wisata di Makassar satu ini, pemandangan laut terlihat begitu indah, apalagi saat matahari mulai tenggelam dan langit berubah warna keemasan.
Dibangun pertama kali sekitar tahun 1545 oleh Raja Gowa IX, Fort Rotterdam awalnya terbuat dari tanah liat sebelum diperkuat dengan batu dan bata pada masa Sultan Gowa X. Benteng ini menjadi saksi bisu Perjanjian Bongaya tahun 1667, ketika VOC mengambil alih dan membangunnya kembali dengan gaya arsitektur Eropa yang kokoh.
Bentuknya unik menyerupai penyu laut, yang konon melambangkan kekuatan dan ketahanan. Di dalamnya, pengunjung bisa menemukan Museum La Galigo yang menyimpan berbagai koleksi berharga, mulai dari artefak kerajaan, naskah lontar, topeng tradisional, hingga model kapal khas Sulawesi.
Baca juga: Mengenal Benteng Rotterdam: Simbol Sejarah di Pinggir Pantai Makassar
2. Pantai Akkarena
Pantai Akkarena hadir di kawasan Tanjung Bunga, di area seluas tak kurang dari 12 hektare. Lokasinya sekitar 8 km dari pusat Kota Makassar. Dahulu lokasi ini hanya rawa tak terawat, kini telah berubah menjadi destinasi yang menyenangkan untuk keluarga maupun pengunjung muda dari segala usia.
Pengunjung bisa mencoba watersport seperti banana boat, jetski, kano, atau sekadar menyewa perahu untuk berkeliling laut. Bagi yang mencari tantangan, tersedia juga wahana ATV di area daratan pantai.
3. Pantai Losari
Pantai Losari adalah landmark utama Kota Makassar yang wajib ada dalam daftar perjalanan bagi siapa pun yang ingin menikmati pesona alam Makassar. Dulu kawasan ini dikenal sebagai pusat aktivitas pelabuhan dan pasar ikan tradisional.
Saat ini, Pantai Losari menghadirkan suasana yang hidup sepanjang hari. Pengunjung bisa datang pagi untuk jogging di sepanjang plaza pantai, lalu kembali di sore hari untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang memukau.
Anjungan-anjungan bertema suku, dari Bugis, Makassar, Mandar, hingga Toraja, menjadi latar sempurna untuk spot foto ikonik. Juga ada tulisan besar “Pantai Losari” dan barisan patung pahlawan Sulawesi Selatan seperti Sultan Hasanuddin dan Arung Palakka. Di area ini juga berdiri Masjid Amirul Mukminin, masjid terapung yang menjadi simbol spiritual sekaligus visual menarik di tepi laut.
4. Masjid Muhammad Cheng Hoo
Masjid Muhammad Cheng Hoo di Makassar merupakan tempat wisata di Makassar bagi yang suka wisata religi. Bangunan megah ini berdiri di kawasan Tanjung Bunga, Maccini Sombala, Makassar. Dibangun atas inisiatif Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Cabang Sulawesi Selatan pada 11 November 2011 dan mulai dioperasikan sebagai pusat budaya dan ibadah sekitar tahun 2018.
Mengunjungi Masjid Muhammad Cheng Hoo adalah kesempatan menyaksikan bagaimana arsitektur, warna, dan simbol-simbol sebuah rumah ibadah bisa menjadi representasi sinergi budaya Tionghoa, Bugis‑Makassar, dan Islam dalam satu ruang.
5. Museum Kota Makassar
Museum Kota Makassar adalah destinasi yang sangat layak masuk ke dalam daftar tempat wisata di Makassar yang menawarkan kekayaan sejarah, budaya, dan identitas kota.
Dikutip dari Explore Makassar, terletak di Jalan Balaikota No. 11 A, di pusat Kota Makassar, museum ini sebenarnya menempati bekas balaikota kolonial yang dibangun pada era Belanda pada tahun 1916, bergaya arsitektur neoklasik berpadu elemen Gothik dan Renaisans. Bangunan ini pernah menjadi kantor wali kota hingga akhirnya diresmikan sebagai museum pada 7 Juni 2000 atas gagasan Wali Kota Baso Amiruddin Maula.
Di dalamnya, Museum Kota Makassar menyimpan sekitar 720 koleksi beragam, termasuk artefak etnografis, historis, numismatik, keramik, dan bahkan naskah atau prasasti kuno. Pengunjung bisa melihat patung Ratu Wilhelmina dan Ratu Yuliana, peta perdagangan kuno, foto dokumentasi masa penjajahan Belanda dan Jepang, barang-barang peninggalan Benteng Somba Opu dan Tallo, serta alat rumah tangga tradisional masyarakat Makassar dan keris kerajaan Gowa‑Tallo.
6. Pulau Kodingareng Keke
Pulau Kodingareng Keke, meskipun berukuran mungil hanya tak lebih dari 1 hektare, menyimpan pesona alam bahari yang luar biasa. Terletak sekitar 20 km dari pusat Kota Makassar, pulau ini menjadi bagian menarik dari Kepulauan Spermonde, gugusan pulau karang di lepas pantai Sulawesi Selatan.
Hamparan pasir putih lembut dan laut biru jernih di sini begitu memikat. Di antara lapisan karang yang masih asri, kehidupan bawah laut terlihat hidup. Pengunjung bisa menemukan ikan-ikan warna-warni dan terumbu karang utuh di sekitar area ini. Ada area snorkeling di kedalaman 2 hingga 3 meter yang bisa dicoba untuk semua usia.
Walaupun pulau ini tidak berpenghuni, pengelola telah menyediakan fasilitas sederhana seperti gazebo tingkat tiga dekat dermaga serta toilet darurat. Jika ingin bermalam, pengunjung bisa membawa tenda dan berkemah di pantai, di bawah langit penuh bintang.
7. Pulau Samalona
Pulau Samalona juga merupakan bagian dari Kepulauan Spermonde, dan menjadi salah satu permata tersembunyi di perairan Makassar yang wajib dikunjungi. Pulau ini terletak hanya sekitar 2 km dari pesisir Kota Makassar dan bisa dicapai dengan perahu motor dalam waktu sekitar 30 menit.
Meski kecil, hanya sekitar 2,3 hektare dengan sekitar 12 kepala keluarga yang tinggal di sana, Samalona menawarkan kombinasi pasir putih lembut, air laut yang jernih, dan panorama bawah laut yang memukau. Pengunjung bisa langsung melihat karang dan ikan tropis dari atas perahu tanpa menyelam.
Pulau ini juga menyimpan cerita sejarah yang menarik. Pada zaman kolonial Belanda, Samalona pernah menjadi lokasi vila peristirahatan bagi para pejabat tinggi, meski sekarang tinggallah sisa atap villa tua yang mulai lapuk. Selain itu, pulau ini sempat digunakan sebagai penjara bagi pengidap kusta atau tahanan politik.
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Sorong yang Wajib Dikunjungi untuk Pencinta Alam
Dengan banyaknya pilihan tempat wisata di Makassar, rasanya sayang kalau hanya singgah sebentar. Setiap sudut kota ini punya daya tariknya sendiri, mulai dari suasana alam yang menenangkan sampai kisah sejarah yang menarik untuk dikenang.