Tips UMKM Fashion Bertahan – Tak dipungkiri, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang fashion mengalami masa sulit akibat pandemi COVID-19. Meski demikian, hal tersebut seharusnya bukan menjadi penghambat bagi pelaku UMKM fashion untuk terus berkembang dan bertahan di tengah pandemi.
Malahan, jika bisa mengatur strategi dengan baik dan benar, pelaku UMKM fashion ini bahkan bisa saja berjaya. Dalam sebuah seminar bertajuk Everything Indonesia: Strategi UKM Fashion di Era New Normal yang diadakan oleh Asia Pacific Rayon (APR), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa nilai ekspor sektor fashion mencapai hampir US$13 miliar.
Karenanya, pelaku UMKM di bidang fashion harus bisa bertahan. Nah, untuk bisa bertahan di tengah pandemi, simak tipsnya berikut ini!
Baca Juga: 5 Cara Mencari Modal Usaha Tanpa Pinjaman Bank
Strategi Agar UMKM Fashion Bertahan di Masa Pandemi
1. Sesuaikan produk dengan kebutuhan saat ini
Untuk bisa bertahan, pelaku UMKM harus bisa menyesuaikan produk dengan kebutuhan saat ini. Sebagaimana diketahui, peran masker kain sangat penting di era pandemi. Riri Rengganis pemilik brand Indische dan Rengganis, yang menjadi narasumber mengatakan jika pelaku bisa membuat masker kain.
Hanya saja, masker kain ini harus dimodifikasi dengan motif yang lucu, unik, dan menarik. Jangan lupa untuk menyesuaikan atau menselaraskan dengan baju atau produk fashion yang dijualnya. Selain stylish, tentu saja masker kain yang dibuat juga harus nyaman dipakai.
2. Manfaatkan platform online
Di tengah pandemi seperti saat ini, tentu saja orang lebih banyak belanja secara online. Hal ini karena sebagian besar orang masih takut untuk berkerumun. Karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform online, seperti misalnya e-commerce, situs, hingga media sosial.
Selain berjualan, memamerkan produknya secara online juga bisa menjadi strategi. Astika Aquilla dari Tepa Selira yang juga menjadi narasumber bahkan mengadakan online fashion show yang berkolaborasi dengan beberapa influencer untuk mempromosikan produk-produknya.
Baca Juga: Siasat ‘Pempek Lenggok’ INUSA di Tengah Pandemi
3. Gunakan bahan baku lokal demi dukung industri lokal
Saat ini pemerintah Indonesia Presiden Joko Widodo telah meresmikan gerakan #BanggaBuatanIndonesia dan #SemuanyaAdaDisini. Tujuannya tak lain untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku dalam negeri. Asia Pacific Rayon (APR) sendiri saat ini tengah menjalankan gerakan tersebut dengan memproduksi serat viscose rayon secara berkelanjutan.
Dalam webinar, tak lupa Basrie Kamba selaku Direktur Asia Pacific Rayon mendorong penggunaan produk buatan dalam negeri.
4. Manfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah
Salah satu kendala yang dialami pelaku UMKM adalah modal. Meski demikian, pemerintah Indonesia telah turun tangan dengan menggelar berbagai macam program. Salah satunya adalah program pembinaan bagi para pelaku UKM bidang tekstil dan fashion.
Selain itu ada juga program penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga selama 6 bulan khusus untuk pembelian mesin tekstil. Bukan cuma itu, Kementerian Perindustrian juga menyediakan kesempatan pelaku usaha untuk scaling up, dengan memberikan potongan harga pembelian mesin.
5. Tangkap peluang baru
Terakhir adalah kejelian pelaku UMKM untuk menangkap dan menciptakan peluang baru. Ada banyak peluang baru yang muncul selama pandemi ini, sebagai contoh tren sepeda yang saat ini tengah ramai di kalangan masyarakat.
Ini menjadi peluang bagi industri tekstil dengan menjual bermacam aksesoris sepeda, seperti misalnya pakaian, tas, sarung tangan, hingga saddle.
Baca Juga: 7 Peluang Bisnis Franchise yang Populer