UMK Binaan Pertamina Bukukan Penjualan Hampir Rp 20 Miliar

Muria Batik Kudus/ Pertamina

 

Upaya Pertamina untuk mendukun UMK di masa pandemi Covid-19 berbuah manis. Salah satunya dari support yang diberikan dengan meyerap mitra binaan guna mencegah peradaran virus asal Wuhan tersebut.

Pertamina mengklaim, sampai dengan saat ini total penjualan dari produk-produk hasil UMK binaannya dalam adaptif Covid-19 mencapai hampir Rp 20 miliar. Nilai tersebut berasal dari 176 UMK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rata-rata nominal Rp 3 miliar.

Bentuk dukungan diwujudkan melalui lebih dari 10.000 Produk Bantuan Dukungan, antara lain berupa produk multivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer, desinfektan, masker dsb yang mendukung upaya pencegahan COVID-19.

BATIK JAENAL GEDOG

Paparan tersebut disampaikan oleh Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita dalam Webinar Pertamina UMK On Air di radio Sonora, Sabtu (30/8) lalu. Menurut Arya, selain dari UMK binaan, juga terdapat peran besar dari para UMK yang masuk program inkubasi Rumah BUMN (RB).

BACA JUGA : Pertamina Bekali UMK Hadapi Kemajuan Teknologi Informasi

“Pertamina juga mengaktifkan sebanyak 30 Rumah BUMN (RB) yang membawahi lebih dari 9 ribu Mitra Binaan. Terutama pada 420 UMK Mitra RB yang adaptif terhadap wabah COVID-19 dengan nilai penjualan sebesar lebih dari Rp16,8 miliar. Sehingga total penjualan UMK adaptif COVID-19 binaan Pertamina mencapai Rp19,92 miliar,” jelasnya.

Pertamina telah menghimpun sejumlah produk milik binaan Pertamina terutama produk yang berhubungan dengan kesehatan dan herbal. Produk-produk tersebut didatangkan langsung dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti produk VCO milik Bali Pure dari Buleleng Bali dan Farida Intan dari Yogyakarta. Madu Mellifera milik Madu Center Indramayu, gula aren Yu Sugar dari Tasikmalaya, serta produk jahe merah murni milik CV N&N International, cardamom Rumah Rempah Noni, beras organik dari Prabu Batik dan PT Kaltim Utama Mandiri Sukses masing-masing dari Jakarta dan Bekasi.

Selain sebagai upaya dukungan kepada tenaga kesehatan, pelibatan UMK binaan dalam program ini yakni sekaligus untuk membantu para UMK. Yakni dengan menyerap produk para UMK sehingga mereka juga turut adaptif di masa pandemi. “Juga sebagai media memperkenalkan produk-produk asli Indonesia buatan binaan Pertamina dengan khasiatnya yang bagus untuk kesehatan,” pungkasnya.

Melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

BACA JUGA : Kisah Anne Avantie Membagi-bagikan APD Gratis di Awal Pandemi

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

Exit mobile version