Langkah Pertamina Dongkrak Kemajuan UMK di Era Pandemi Covid-19.

Pertamina UMKM

 

Satu tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, telah memberikan dampak negatif bagi semua sektor usaha, terebih bagi pelaku UMK. Guna mendongkrak akeselerasi kebangkitan usaha, Pertamina dengan Program Kemitraanya pun bergerak dengan beragam cara untuk membantu UMK binaannya.

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menjabarkan, di awal terjadi pandemi, Pertamina telah menggelontorkan bantuan dengan nilai sebesar lebih dari Rp 3 miliar.

Berbagai siasat dan formulasi program telah disusun secara sistematis. Kemudian langsung diterapkan kepada mitra binaan, baik secara langsung seperti memberikan bantuan dengan menyerap produk UMK, maupun cara tidak langsung, yakni memberi pengetahuan, pendampingan, dan pelatihan agar mampu adaptif.

BACA JUGA : 15 Tahun Jadi Agen JNE, Een dari Tak Punya Kini Jaya dengan 17 Armada

“Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk lebih dari 10.000 produk bantuan dukungan berupa produk multivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer, disinfektan, masker dsb yang dapat mendukung upaya pencegahan Covid-19,” tuturnya.

Selai itu, Pertamina juga melibatkan Rumah BUMN andil dalam proses adaptasi Covid-19 ini. Hal tersebut lantaran jumlah mitra binaan di bawah RB Pertamina cukup banyak, yakni mencapai lebih dari 9 ribu UMK yang tersebar di 30 RB Pertamina.
“Terdapat sekitar 420 UMK mitra RB yang adaptif dari wabah Covid-19 dengan nilai lebih dari Rp14 miliar. Jumlah ini terus bertambah,” imbuhnya.

Agus menambahkan, peran Pertamina lainnya bagi UMK di tengah pandemi diwujudkan dalam berbagai program. Seperti pelatihan secara digital.

Cara tersebut makin gencar dilakukan kala masa pandemi. Baik yang digelar secara rutin di tingkat region masing-masing MB maupun pelatihan yang digelar oleh Kantor Pusat Pertamina.

Pembinaan secara digital ini tidak hanya diwujudkan dalam bentuk webinar atau pemaparan materi saja. Beberapa di antaranya juga diisi dengan praktik dalam hal digital marketing. Tujuannya agar para UMK lebih familiar dengan transaksi digital melalui pasar e-Commerce.

 BACA JUGA : Transformasi Warung Sembako Bu Tati dari Balikpapan

“Sebab, di masa pandemi kegiatan pameran produk UMK secara langsung ditiadakan, maka harus ada platform pengganti sebagai etalase produk UMK ini,” ujarnya.

Pertamina pun turut menyediakan platform pameran secara virtual seperti yang pernah digelar September 2020 lalu yakni Pertamina SMEXPO. Ajang ini pun menjadi salah satu program andalan Pertamina dalam membina UMK dalam masa pandemi Covid-19. Meski digelar secara daring, pameran virtual ini berhasil mendapat atensi pengunjung dari 38 Negara dan mendapatkan penghargaan Rekor MURI sebagai Pameran Virtual dengan Pilihan Produk Terbanyak di Indonesia yakni 1.780 produk dari 100 mitra binaan.

Tidak lama berselang, pada November 2020, digelar Pertamina UMK Academy 2020 : Fast Track. Program yang diikuti 290 UMK ini digelar untuk meningkatkan jumlah UMK naik kelas agar tetap produktif dan bertahan di masa pandemi.

Program Pinky Movement juga menjadi salah satu andala. Program CSV (Creating Shared Value) yang menyasar UMK untuk dapat naik kelas melalui akses modal dan pembinaan untuk usaha kecil dan outlet Bright Gas.

BACA JUGA : Sedekah ‘Pupuk’ Pertumbuhan JNE

Program pembiayaan kepada outlet LPG dan UMK yang bertujuan untuk mendorong konversi LPG subsidi dan memudahkan masyarakat untuk akses produk LPG non subsidi. Di mana target penyaluran untuk 2000 UMK Outlet LPG NPSO dan 100 UMK Kuliner.

Seluruh program dan pembinaan yang disusun Pertamina dikala pandemi ini memiliki banyak tujuan besar di antaranya adalah mengembalikan gairah berbisnis mitra binaan. Sehingga turut mensejahterakan pemilik UMK itu sendiri maupun para karyawan beserta keluarga di belakangnya.

Exit mobile version