Tak sedikit orang mengalami yang namanya cepat lelah dan biasanya akan dibarengi dengan rasa kantuk yang sangat. Parahnya, kejadian ini sering terjadi ketika di jam-jam produktif.
Ada banyak alasan yang jadi faktor penyebabnya, beberapa bahkan dikarenakan kebiasaan buruk yang tanpa disadari selalu dilakukan setiap hari secara berulang dan membuat badan cepat merasa lelah.
Lantas apa saja faktor penyebabnya? berikut JNEWS, rangkumkan dari beragam sumber terpercaya ;
BACA JUGA : Penjernih Udara Dalam Ruangan, Ini 6 Manfaat Air Purifier
1. Nutrisi
Hal ini menjadi dasar yang bikin seseorang mengalami badan yang cepat lelah dan mengantuk, terutama bila mengalami kekurangan nutrisi pada tubuh khususnya vitamin D dan B12.
Menurut Cleveland Clinic, bila sering mengonsumsi salah satu vitamin tadi, akan ada kemungkinan tubuh bisa memulihkan rasa lelah. Namun bila tidak ada perubahan, baiknya langsung memerikasakan ke dokter.
2. Stres
Faktor stres berperan menjadi dalang seseorang mengalami badan lelah dan mudah mengantuk. Pasalnya, ketika seseorang mengalami ganguan pikiran dan perasaan, otomatis akan berpengaruh pada pola tidur bahkan sampai kualitasnya.
3. Kafein
Kafein yang terlalu banyak juga ikut berperan, khususnya bagi penggemar kopi. Konsumsi kafein dalam jumlah banyak akan membuat wkatu tidur berkurang saat malam hari.
Ujung-unjung, saat beraktivitas di siang hari badan akan terasa lelah dan mengantuk. Apalagi ketika jam produktif berjalan terdapat kerjaan yang menumpuk.
4. Cairan Tubuh
Kurangnya cairan tubuh juga membuat waktu tidur menjadi lebih singkat. Berdasarkan Healthline, badan akan mudah lelah, tingkat konsentrasi juga menurun, sampai kepala pusing.
BACA JUGA : Mengolah Tubuh Agar Tetap Bugar, Ini Tips dari Dokter
Karenanya, jangan abaikan mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter per hari.
5. Penyakit
Terakhir, karena adanya beberapa penyakit tertentu yang membuat badan memang tak bisa terlalu banyak beraktivitas dan membuat mudah lelah. Beberapanya seperti hipotiroidisme, sindrom kelelahan kronis, kanker, gangguan kecemasan, depresi, diabetes, dan ginjal.