Ibadah puasa Ramadhan yang ditutup dengan perayaan hari kemenangan Idul Fitri dan dilanjutkan dengan halal bihalal. Saling memaafkan secara lahir bathin antara sesama, menjadi paket sempurna yang bisa menghapuskan dosa, baik itu kepada Allah SWT maupun dosa kepada sesama manusia.
Dalam tausiyah acara halal bihalal JNE 1442 H, Kamis (20/5/2021), KH. Ahmad Lutfi Fathullah menegaskan bahwa halal bihalal adalah tradisi luhur bangsa Indonesia yang bertujuan mulia setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan merayakan hari kemenangan Idul Fitri.
Menurut ahli hadist dan juga menjabat sebagai Ketua Baznas Provinsi DKI Jakarta ini, dari pengalamannya berkeliling negara-negara Muslim maupun Eropa, halal bihalal ternyata hanya ada di Indonesia dan Malaysia, selain itu tidak ada lagi negara yang masyarakatnya memiliki tradisi tersebut.
Baca juga : Kurir Terbaik JNE Pontianak : Prinsip Hidup Jadi Penentu Suksesnya Pengantaran Paket
KH. Ahmad Lutfi Fathullah mengatakan, “Beruntung umat Muslim Indonesia mempunyai tradisi halal bihalal, karena itu akan menjadi paket sempurna setelah beribadah puasa, di mana Allah SWT akan memberi ampunan dan kemudian saling memaafkan lahir bathin antar sesama manusia”.
Dosa kepada manusia itu sendiri terbilang sulit untuk diampuni oleh Allah SWT apabila orang yang memiliki dosa atau salah belum menerima kata maaf dari yang disakitinya. Jadi halal bihalal ini adalah momen yang tepat untuk saling meminta dan memberi maaf sesama manusia,” tambahnya.
Ia melanjutkan, Allah SWT telah memberikan bulan Ramadhan yang sangat luar biasa kepada hambanya, karena dengan berbagai keistimewaan dan pahala yang berlipat ganda. Usai Ramadhan orang beriman akan masuk surga, mengingat dosa kepada Allah SWT terhapuskan begitu juga dosa kepada manusia.
Dosa yang dipikul oleh setiap manusia itu sendiri terbagi menjadi dua, yakni dosa kepada Allah dan dosa kepada sesama manusia. Yang paling sulit pengampunannya adalah dosa kepada sesama manusia. Dengan tradisi halal bihalal sebagai solusi untuk meminta ampunan atau meminta maaf kepada sesama manusia.
Baca juga : Senyum Ceria Kala Puluhan Anak Yatim Disantuni Petugas Security
Setelah dosa-dosa terampuni, lanjut KH. Ahmad Lutfi, tiba saatnya para karyawan JNE kembali bekerja. “Para Ksatria dan Srikandi JNE hendaknya bekerja diniatkan ibadah dan ikhlas dan jangan lupa berdoa sebelum melakukan pekerjaan agar diberi kelancaran dan kemudahan oleh Allah SWT”, jelasnya.
KH. Ahmad Lutfi Fathullah juga menyampaikan, “Seperti misalnya para kurir yang setiap hari mengantarkan paket, di mana bila diniatkan ibadah dan ikhlas karena Allah, maka mengantarkan paket kiriman termasuk dalam kategori menolong orang lain. Sesuai dengan janji Allah SWT, barang siapa yang menolong orang lain ataupun memberi kemudahan, maka Allah akan memberi jalan kemudahan kepadanya”.
“Dalam kesempatan ini juga mewakili Baznas DKI Jakarta, saya mengucapkan terima kasih kapada JNE yang baru-baru ini telah menyalurkan zakatnya kepada Baznas DKI Jakarta. Titipan ini sudah disalurkan kapada para mustahiq di seluruh Jakarta. Semoga JNE terus maju dan berkembang dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat,” pungkas KH. Ahmad Lutfi. *
Baca juga : Moral COD di Balik Film Pendek Skor Kosong Kosong JNE