Musim mudik tahun ini akan dibanjiri pengguna kendaraan pribadi. Berdasarkan hasil suvei yang dilakukan Kemenhub, jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi mencapai 23 juta kendaraan.
Pentin diketahui, bagi masyarakat yang akan mudik menggunakan mobil pribadi wajib memperhatikan kondisi kendaraan sebelum berangkat.
Tak hanya sekadar mesin, tapi juga komponen lain layaknya kondisi ban yang menjadi salah satu perankat vital pada kendaraan.
BACA JUGA :Â The Tripper, Si Gitar Pintar Buatan Bandung yang Sudah Go Internasional
Dengan perjalanan jauh dan akan melewati ragam kondisi serta tipe jalan, sudah pasti kerja ban akan ekstra. Belum lagi ditambah dengan bobot kendaraan yang lebih berat dari biasanya.
Menyambut momen Lebaran 2022, Michelin membagikan 5 hal yang harus dipersiapkan oleh para pemudik terkait kondisi ban sebelum melakukan perjalanan, yaitu :
Memperhatikan kembang dan tapak ban
Kembangan alur dan ketebalan tapak ban berfungsi untuk menjaga daya cengkram ban saat melaju di jalan raya, terutama saat melaju pada kondisi jalan basah atau hujan. Ban dengan alur kembang yang sudah menipis dan mendekati indikator ketebalan (thread wear indicator/TWI) berpotensi menyebabkan kendaraan tergelincir atau aquaplanning saat melaju pada kondisi permukaan jalan yang basah.
Untuk melihat apakah ban masih memiliki alur kembang yang baik, para pengemudi dapat meraba atau melihat langsung kondisi ban. Panduan indikator ketebalan tapak ban adalah 1,6 milimeter. Artinya jika ketebalan kembang ban sudah menipis sehingga tersisa atau mendekati 1,6 milimeter, maka ban harus diganti.
Memeriksa tekanan angin pada ban
Para pengemudi wajib untuk memeriksa tekanan angin pada ban sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan tekanan angin sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil yang bisa ditemukan pada pilar pintu mobil pada sisi pengemudi atau tutup tangki bahan bakar.
BACA JUGA :Â Pentingnya Manajamen Muatan Mobil Agar Perjalanan Mudik Nyaman dan Aman
Tekanan angin rendah dapat memberikan stress yang berlebih pada bagian dinding ban sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan pecah ban.
Pastikan beban muatan tidak melebihi batas maksimal
Sering kali para pemudik yang melakukan perjalanan tidak hanya membawa diri dan anggota keluarga, tetapi juga berbagai muatan barang untuk dibagikan kepada sanak saudara. Namun, penting bagi para pengemudi untuk memperhatikan batas maksimal beban yang dapat ditanggung oleh kendaraan, agar tidak overweight. Jika beban muatan melebihi batas bobot maksimal, akan membuat kendaraan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan
Pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai
Ban serep kerap kali terlewat dari perhatian pengendara pada saat melakukan perawatan kendaraan atau saat menyiapkan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh. Padahal kondisi ban serep tidak kalah penting dari ban utama yang digunakan. Sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai. Artinya, ban memiliki tekanan angin yang sesuai atau sedikit lebih tinggi untuk mengantisipasi adanya penyusutan saat penyimpanan.
BACA JUGA :Â Siap-siap Lebaran, Simak 8 Tips Mudik Jarak Jauh dengan Mobil
Selain itu, pastikan pula bahwa tidak ada retak pada ban serep, dan ban disimpan dalam keadaan bersih untuk mencegah kerusakan lebih awal.
Cek kelayakan pakai dan kondisi ban
Sebelum memulai perjalanan, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi ban. Pastikan tidak ada kerusakan, misalnya goresan/keretakan pada dinding ban, benjol, atau tambalan cacing. Kondisi perawatan atau perbaikan ban yang tidak tepat dapat memicu terjadinya pecah ban saat melaju dengan kecepatan tertentu.