Di Indonesia, daster menjadi andalan kaum hawa untuk beraktivitas dengan nyaman di dalam maupun luar rumah. Maka tidak mengherankan, apabila penjualan daster di marketplace online tanah air terus mengalami peningkatan permintaan.
Peluang bisnis daster ini dimanfaatkan oleh Sapasara Collection, salah satu UMKM yang membuka toko online di marketplace, Shopee. Dua minggu sejak berjualan di Shopee, bisnis daster yang didirikan oleh pemuda asal Solo, Satria Aji Pamungkas (25) ini langsung kebanjiran puluhan pesanan.
Baca juga: Banyak Ilmu dan Hadiah di JNE Ngajak Online dari Padang Siang Ini
Namun nyatanya bisnis online ini juga menghadapi sejumlah tantangan besar, seperti persaingan bisnis online yang sengit hingga tantangan resesi ekonomi. Maka dari itu, mempertahankan bisnis online menjadi prioritas utama bagi Satria untuk memastikan keberlangsungan brand Sapasara Collection.
Berikut ini adalah sejumlah kiat jitu dari pengusaha muda ini agar bisa tetap eksis berbisnis online.
Analisis pasar dan kompetitor
Menurut Satria, target pasar konsumen untuk komoditas daster sangat besar, namun permintaan ini juga berbanding lurus dengan banyaknya pelaku usaha yang menjual produk fesyen ini.
Oleh karena itu, Satria rutin melakukan analisis pasar dan kompetitor sejak awal mula Sapasara Collection didirikan hingga mempertahankannya sampai saat ini.
“Saya analisis pesaing saya di Shopee kaya gimana. Contohnya kalau kita melihat beberapa produk daster ada yang bagus tapi harganya kurang terjangkau. Di sisi lain ada yang harganya lebih terjangkau, tetapi modelnya kurang variatif. Nah, Sapasara Collection mengambil jalan tengah, menawarkan model yang variatif dengan harga yang ramah di kantong,” ujarnya.
Analisis produk dan quality control
Analisis produk serta quality control dibutuhkan untuk mengetahui dan menjaga keunggulan dari produk yang kita jual. Hal ini juga berlaku bagi para pelaku usaha dan UMKM untuk menjaga kualitas produk dan memupuk loyalitas pelanggan.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi dan Logistik, Badara Trunojoyo di Madura Segera Diresmikan
Menurut Satria, dua hal ini berperan penting karena dapat mempengaruhi bisnis kalau tidak dijaga.
“Belajar dari pengalaman sebelumnya dimana semua harga serba naik, bahan kain dari supplier tetap stabil. Kondisi ini cukup aneh. Setelah menerima beberapa komplain dari pelanggan, saya baru tahu bahwa kualitas kain diturunin supaya harga tetap stabil. Sedih sih, karena hal itu berpengaruh kepada rating saya di Shopee. Semenjak itu, saya mewajibkan melakukan proses quality control setelah menerima barang diproduksi,” jelas Satria.
Menguasai teknik dan gaya foto yang diminati pelanggan
Pemuda kelahiran 1997 ini juga membeberkan tips yang terkadang tidak disadari oleh sebagian pemilik toko online yaitu foto produk. Foto produk menjadi salah satu hal penting untuk mendukung bisnis online. Foto yang bagus dengan tampilan yang sedang trending mampu menarik lebih banyak pelanggan.
“Kalau foto sudah bagus, hal yang dilakukan selanjutnya adalah perhatikan traffic foto atau melihat foto yang disukai pelanggan. Jadi kita bisa tahu, foto hingga model seperti apa yang terlihat menarik di mata pelanggan,” ungkap Satria.
Manfaatkan fitur dengan efektif dan efisien
Selama memasarkan produknya di marketplace, Satria mengaku memanfaatkan berbagai macam fitur seperti bundling, harga coret, dan iklan.
Baca juga: Tokopedia Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan di Jawa Barat
“Terus saya juga pakai voucher diskon lumayan banyak. Kalau di toko saya, berapapun belanjanya bisa pakai voucher diskon, nggak ada minimal pembelian. Itu jadi strategi sendiri untuk saya, jadi kalau pelanggan berkunjung ke Sapasara Collection, langsung dapat voucher 1000 Rupiah, akan sayang rasanya kalau nggak dipakai, ujung-ujungnya beli,” ungkapnya
Selain voucher diskon yang jadi fitur unggulan, Satria juga memanfaatkan kampanye tanggal kembar dan promosi setiap tanggal 25 (pay day).
“Gara-gara fitur dan program ini, baru sekitar sebulan saya jualan daster, saya sudah jadi star seller,” tutup Satria
Hingga saat ini daster Sapasara Collection mampu menyentuh hingga 4.000 pesanan dengan 10.000 produk terjual setiap bulannya di platform ecommerce.
Kiat-kiat jitu yang disebutkan di atas, menjadi jalan bagi Sapasara Collection untuk bisa tetap kokoh di tengah-tengah persaingan bisnis dan tantangan badai ekonomi yang diprediksi datang di tahun depan.