Light Rail Transit atau LRT Jabodebek telah resmi beroperasi sejak 28 Agustus 2023 lalu. Setelah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, masyarakat Jakarta dan sekitarnya dapat memanfaatkan transportasi publik tersebut, dengan melakukan cara naik LRT yang benar dan beretiket.
Proyek ini memang dibangun bertujuan meningkatkan mobilitas perkotaan, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan memberikan opsi transportasi yang lebih efisien bagi penduduk kota. LRT juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan sistem transportasi publik dan mengurangi beban kendaraan pribadi di kota-kota besar.
Dicermati dari situs resmi LRT Jakarta, rute LRT Jabodebek membentang sekitar 44 kilometer, menjangkau antarprovinsi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. LRT ini terdiri dari dua jalur, yaitu Cawang – Cibubur dengan panjang 14,89 km dan Cawang – Bekasi Timur dengan panjang 18,49 km.
Armada kereta yang dipergunakan oleh LRT Jabodebek adalah hasil produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yaitu PT INKA. Menariknya, LRT Jabodebek dapat beroperasi tanpa kehadiran masinis dengan aman.
Lantas, bagaimana cara naik LRT untuk pertama kalinya? Berikut ini panduan untuk pemula yang belum pernah menggunakan LRT, termasuk cara beli tiket LRT, membaca peta rute, dan etiket di stasiun dan kereta.
Cara Naik LRT dan Beli Tiket
Cara naik LRT yang pertama adalah membeli tiketnya dulu. Untuk diketahui, sistem pembayaran LRT adalah cashless dan pembayaran dapat menggunakan e-money dari berbagai jenis bank. Misalnya seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, atau Bank DKI Jakarta.
Selain e-money bank, opsi lainnya yaitu kartu multitrip, Link Aja, Scan Qris, atau pembayaran dengan KAI Pay. Persiapkan alat pembayaran sebelum menggunakan fasilitas LRT agar tidak bingung saat di stasiun.
Di sisi lain, cara beli tiket LRT Jabodebek juga dapat dilakukan dengan uang tunai. Penumpang bisa langsung datang ke stasiun LRT terdekat, dan menemukan mesin penjualan tiket (Ticket Vending Machine / TVM) atau loket untuk membeli tiket Single Journey. Selanjutnya, memilih opsi pembelian Single Journey Ticket (STJ), lalu menentukan stasiun tujuan dan jenis perjalanan STJ (Tiket Satu Perjalanan).
Setelah itu, pilih jumlah tiket yang diinginkan dan lakukan pembayaran dengan memasukkan uang cash ke mesin hingga mendapatkan tiket, sisa pembayaran, dan struk pembelian. Tempelkan kartu ke gate dan masuk melalui pintu masuk.
Baca juga: LRT Jabodebek: Sejarah, Rute, Manfaat, dan Tip bagi Penumpang Transportasi Publik
Peta Rute LRT
LRT Jabodetabek memiliki 6 kereta dan jumlah trainset sebanyak 31 (rangkaian kereta), di mana 27 di antaranya untuk operasional dan sisanya cadangan. Saat ini KAI menyediakan 16 trainset dan akan terus bertambah.
Terdapat 18 stasiun yang dijangkau oleh LRT mulai dari Jakarta, Depok, hingga Bekasi dan beroperasi dengan dua lintas perjalanan yaitu lintas Cibubur/Depok dan lintas Bekasi.
Untuk diketahui, waktu operasional LRT Jabodebek dimulai dari pukul 05.00 WIB hingga 23.30 WIB jika beroperasi penuh. Adapun, rute dan stasiun LRT dapat dilihat pada daftar di bawah ini.
Rute LRT Jabodebek Lintas Cibubur/Depok
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT TMII
- Stasiun LRT Kampung Rambutan
- Stasiun LRT Ciracas
- Stasiun LRT Harjamukti.
Rute LRT Jabodebek Lintas Bekasi
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT Halim
- Stasiun LRT Jatibening Baru
- Stasiun LRT Cikunir 1
- Stasiun LRT Cikunir 2
- Stasiun LRT Bekasi Barat
- Stasiun LRT Jati Mulya
Tarif LRT
Hingga September 2023, tarif LRT yang berlaku adalah Rp5.000 untuk rute jauh maupun dekat. Periode selanjutnya memberlakukan tarif baru yaitu minimal Rp5.000 untuk jarak dekat dan tarif maksimal sekitar Rp24.000 untuk jarak paling jauh.
Sistem tarif tersebut sudah dimulai sejak 1 Oktober 2023. Nominal tersebut didasarkan keputusan Kemenhub yang menetapkan tarif LRT Jabodetabek yakni sebesar Rp5.000 untuk 1 km pertama, dan selanjutnya dikenakan Rp700.
Cara Naik LRT dan Etiketnya
Cara naik LRT dan etiket di stasiun dan kereta LRT merujuk pada norma dan tata krama yang harus diikuti oleh penumpang untuk memastikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien. Tak hanya bagi diri sendiri, tetapi untuk penumpang lainnya demi kemaslahatan bersama.
Beberapa etiket umum di stasiun dan kereta LRT melibatkan beberapa hal berikut.
1. Antrean dan Penumpang Keluar-Masuk
Ketika berada di stasiun, setiap penumpang harus menghormati antrean saat membeli tiket atau masuk ke dalam kereta. Hindari sikap menyela antrean yang sudah ada untuk membeli tiket.
Selanjutnya, ketika bersiap masuk ke dalam kereta, cara naik LRT yang benar yaitu membiarkan penumpang dalam kereta keluar sebelum kamu masuk. Tunggu hingga pintu sepenuhnya terbuka sebelum masuk atau keluar. Jangan berusaha menahan pintu agar tetap terbuka.
2. Tempat Duduk
Berikanlah tempat duduk jika ada penumpang yang lebih membutuhkan. Sebaiknya, tidak duduk di tempat yang disediakan untuk penumpang dengan kebutuhan khusus, seperti ibu hamil, lanjut usia, atau penyandang disabilitas.
3. Kepribadian dan Kebisingan
Untuk menghindari kebisingan berlebihan, umumnya penumpang dilarang untuk mengobrol maupun mengangkat telepon di dalam kereta. Jadi, pastikan handphone kamu berada dalam mode silent. Gunakan headphone untuk mendengarkan musik atau obrolan pribadi.
4. Sampah
Buang sampah pada tempatnya. Banyak stasiun dan kereta dilengkapi dengan tempat sampah untuk kenyamanan bersama. Hindari buang sampah makanan maupun botol air di dalam kereta karena akan mengganggu penumpang lain.
Baca juga: Apa Perbedaan MRT dan LRT yang Digadang Jadi Moda Transportasi Publik Efisien?
Penting untuk selalu mematuhi cara naik LRT, aturan, dan etiket yang berlaku di stasiun dan kereta LRT guna menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi semua penumpang.