JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Menelusuri Jejak Tsunami: 5 Tempat Wisata di Banda Aceh yang Sarat Sejarah

by Penulis Konten
25 February 2025
Tempat Wisata di Banda Aceh yang Sarat Sejarah
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Tempat wisata di Banda Aceh yang paling ikonik adalah tempat-tempat di mana bisa ditemukan jejak-jejak tsunami. Tsunami tahun 2004 tersebut menjadi pelajaran yang sangat menyakitkan bagi seluruh umat manusia karena tidak hanya melanda Banda Aceh, tapi juga meratakan sebagian pesisir Samudra Hindia.

Kunjungan ke tempat-tempat seperti ini menjadi pengingat agar memperhatikan mitigasi bencana, mempertebal rasa kemanusiaan, dan menjaga sikap rendah hati.

5 Tempat Wisata di Banda Aceh Menelusuri Jejak Tsunami

Dikutip dari laman Museum Tsunami Aceh, bencana alam dahsyat itu diawali dengan gempa bumi pada tanggal 26 Desember 2004, pukul 07.58, dengan kekuatan 9,3 skala Richter yang diikuti dengan tsunami di Indonesia, Thailand, Srilanka dan India. Korban mencapai 170.000 jiwa.

Beberapa bekas tsunami tidak dipindahkan, bahkan dirawat sebagai tempat wisata di Banda Aceh untuk menghormati para korban dan relawan, serta keluarga mereka. Berikut adalah 5 tempat wisata di Banda Aceh yang berhubungan dengan tsunami.

Museum di Indonesia Terbaik

1. Museum Tsunami Aceh

Museum empat lantai ini berdiri tanggal 23 Februari 2009 dan dirancang oleh Ridwal Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat yang memang arsitek, setelah memenangkan sebuah kompetisi. Tempat wisata di Banda Aceh ini menyimpan 6.038 koleksi, yang terdiri dari koleksi etnografika, arkeologika, biologika, teknologika, keramonologika, seni rupa, numismatika dan heraldika, geologika, filologika, serta historika dan ruang audio visual.

Uniknya, koleksi yang dipamerkan hanya 1.300 dan dirotasi tiap 6 bulan sekali. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang berbeda tiap datang ke sini.

Ruangan yang tidak boleh dilewatkan adalah The Light of God, yang berisi nama-nama korban tsunami. Di ruangan ini, pengunjung dapat mendoakan para korban tsunami.

Museum Tsunami terletak di Jalan Sutan Iskandar Muda No. 3 Gampong Sukaramai, Baiturrahman. Museum buka setiap hari kecuali Jumat, pukul 09.00-16.00. Harga tiket masuk untuk pelajar Rp3.000, umum Rp5.000, dan turis asing Rp15.000.

Baca juga: Museum Tsunami di Aceh: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Berkunjung

Tempat Wisata di Banda Aceh yang Sarat Sejarah
Sumber: DJKN

2. Museum PLTD Apung

Kapal yang merupakan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung ini merupakan bukti sejarah sebesar apa tsunami Aceh. Saat itu seharusnya PLTD Apung berada di Pelabuhan Ulee Lheue, yang berjarak 3 kilometer dari lokasi kapal itu ditemukan. Padahal, ukuran kapal ini besar dan berat karena merupakan PLTD. Panjang kapal ini mencapai 63 meter dengan berat 2.600 ton. Dahulu PLTD ini mampu menghasilkan listrik sebesar 10,5 megawatt.

Akibat tsunami, PLTD ini tidak dapat berfungsi lagi. Mulai tahun 2010, kapal ini dijadikan museum sebagai sarana edukasi mitigasi bencana. Tempat wisata di Banda Aceh ini dilengkapi dengan dua menara, sebuah monumen, dan air mancur. Teropong besar kapal masih berfungsi dan pengunjung bisa mencobanya dengan memasukkan koin Rp500.

Pengunjung ke museum ini selalu ramai tetapi tidak dikenai tiket masuk, cukup membayar uang parkir seikhlasnya. Alamat Museum PLTD Apung ada di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru. Museum buka tiap hari pukul 08.30-17.00, kecuali Jumat pukul 14.00-17.00. Museum akan tutup sebentar setiap waktu salat.

3. Kapal di Atas Rumah Lampulo

Masyarakat tidak akan melupakan foto dan video kapal yang tersangkut di atas rumah warga ini. Kapal ini ditemukan satu kilometer dari tempatnya ditambatkan. Namun yang membuatnya banyak dibicarakan adalah posisinya yang tersangkut di lantai dua rumah Ibu Misbah (Buk Abes) di Gampong Lampulo. Mengerikan sekali membayangkan ketinggian tsunami saat itu.

Panjang kapal tersebut sekitar 25 meter dengan lebar 5,5 meter dan berat 20 ton. Walau tak sebesar kapal Nabi Nuh, tetapi kapal ini merupakan simbol keajaiban dan harapan karena pernah menjadi tempat berlindung bagi 59 warga.

Kapal tersebut dibiarkan tetap di posisinya dan menjadi situs bencana bersejarah yang patut dikenang. Agar posisinya tidak membahayakan pengunjung, maka ditambahkan beberapa penyangga.

Wisata Religi ke Masjid Raya Baiturrahman

4. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid ini tak sekadar menjadi ikon Kota Banda Aceh tetapi juga menjadi penyelamat bagi ribuan orang tanpa memandang suku, ras, dan agama. Bahkan salah satu warga sempat merekam momen beberapa warga berhasil menaiki bagian atas masjid sementara di bawahnya mobil-mobil terseret air yang sangat deras dan berwarna gelap.

Masjid ini dibangun pada tahun 1612, yaitu pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Pada masa itu, Masjid Baiturrahman menjadi pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara. Masjid ini pernah dibakar habis oleh Belanda untuk membalas kekalahannya pada agresi pertama. Namun Belanda membangunnya kembali untuk menarik simpati masyarakat.

Setelah tsunami, seluruh halaman masjid ini penuh dengan puing-puing kayu, kasur hingga kulkas. Saat ini, halaman Masjid Baiturrahman sudah hijau sehingga bangunannya terlihat makin megah dan mampu menampung 24.000 jemaah. Wisatawan dapat berkunjung ke masjid ini untuk salat, melepas lelah, dan mendoakan orang-orang yang tak sempat menyelamatkan diri.

Baca juga: 6 Masjid Terbesar di Indonesia dan Daya Pikatnya

5. Masjid Baiturrahim Ule Lheue

Masjid yang dulu dikenal sebagai Masjid Jami’ ini jauh lebih kecil dari Masjid Baiturrahman, bahkan letaknya sangat dekat dengan pantai. Namun ajaibnya, masjid ini tetep berdiri meski daerah di sekitarnya rata dengan tanah. Masjid Baiturrahim hanya kemasukan air dan mengalami sedikit kerusakan. Masjid ini berdiri sejak zaman Kesultanan Aceh. Setelah tsunami, Masjid Baiturrahim direnovasi dengan mempertahankan bentuk lamanya.

Sekarang, masjid yang mampu menampung 1.500 jemaah ini menjadi destinasi wisata religi. Di sayap kanan masjid telah ditambahkan galeri sejarah yang berisi dokumentasi masjid dari berbagai zaman, termasuk foto-foto tsunami. Karena masjid ini dekat pantai, pengunjung dapat melihat dari mana datangnya tsunami.

Tempat wisata di Banda Aceh yang terkait dengan bencana tsunami merupakan destinasi yang tepat untuk melakukan refleksi bahwa manusia itu sangat rapuh. Ada kekuatan alam yang tidak bisa dilawan, namun manusia dapat berusaha dengan meminimalkan korban melalui edukasi mitigasi bencana.

Tags: jejak tsunamiKota Banda Acehtempat wisatatsunami Acehwisata di Acehwisata sejarah
Share189Tweet118
Next Post
KAI siapkan tiket tambahan untuk mudik lebaran 2025

Cara Pesan Tiket Kereta Tambahan Untuk Mudik Lebaran 2025

TERKINI

Pantai Geger Bali untuk Liburan Santai

Pantai Geger, Tempat Ideal untuk Liburan Santai di Bali Selatan

17 June 2025
Tempat Wisata di Pasuruan untuk Healing

9 Tempat Wisata di Pasuruan yang Hits dan Cocok untuk Healing dan Santai

17 June 2025
kiprah jne di pulau wawonii, laut banda

Jejak JNE di Pulau Wawonii, Laut Banda

17 June 2025
Jam FYP Tiktok supaya Banyak yang Lihat

Jam FYP TikTok: Kapan Waktu Terbaik untuk Upload biar Banyak yang Lihat?

17 June 2025
pameran produk kerajinan lokal

Pemerintah: Punya Keunikan, Produk IKM Kerajinan Lokal Bisa Bersaing di Pasar Global

17 June 2025

5 Pantai di Nias yang Cocok untuk Surfer, Pemburu Sunset, dan Petualang

16 June 2025

POPULER

Daging Kurban: Tip Menyimpan dan Mengolah

Tip Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban agar Awet dan Higienis

by Penulis Konten
5 June 2025

Kemarau Basah: Fenomena Cuaca yang Bikin Bingung

Apa Itu Kemarau Basah? Mengenal Fenomena Cuaca yang Bikin Bingung Banyak Orang

by Penulis Konten
3 June 2025

North Sentinel Island yang Menolak Modernitas

Mengenal North Sentinel Island: Pulau Terasing yang Menolak Peradaban Modern

by Penulis Konten
27 May 2025

Cara Mengecek Tilang Elektronik dengan Mudah

Cara Mengecek Tilang Elektronik dengan Mudah secara Online

by Penulis Konten
26 May 2025

Tempat Wisata di Blitar yang Wajib Dikunjungi

10 Tempat Wisata di Blitar yang Cocok untuk Keluarga dan Solo Traveling

by Penulis Konten
28 May 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal