JNEWS – WA Channel adalah fitur yang disediakan oleh Whatsapp untuk memenuhi kebutuhan akan komunikasi satu arah. Channels merupakan sarana untuk berbagi informasi dengan lebih terorganisir.
UMKM dapat memanfaatkan fitur ini untuk menyebarkan promosi, berbagi pengetahuan hingga memperkuat branding. Cara penggunaannya sangat mudah, tapi membuat kontennya banyak tantangan.
Perbedaan WA Channel dan WA Group
Channels yang sudah ada bisa dieksplor di bawah fitur Recent Updates Status. Dikutip dari FAQ WhatsApp, cara membuat channelnya sangat mudah, yaitu dengan klik tiga titik yang berjajar di bagian kiri atas layar ponsel, lalu pilih Create Channel.
Untuk lebih memahami cara kerja WA Channel, berikut ini adalah perbedaannya dengan WA Group yang sudah lama akrab dengan pengguna Whatsapp:
- Admin Channels hanya bisa dipegang oleh pemilik channel, sedangkan admin Groups dapat dipegang oleh siapa pun yang diberi akses.
- Pengikut Channels tidak dapat berinteraksi dengan siapa pun, tapi bisa memberi emoji pada konten admin. Sementara anggota Groups bisa berinteraksi jika diberi akses.
- Admin Channels hanya bisa melihat foto profil pengikut tapi tidak dapat melihat nama dan nomor telepon. Sedangkan admin Groups dapat melihat identitas anggota.
- Jumlah pengikut Channels tidak dibatasi, sedangkan Groups dibatasi hingga 1024 anggota.
Baca juga: Cara Menggunakan WhatsApp for Business untuk Berjualan
Memaksimalkan Promosi dan Branding UMKM Lewat WA Channel
Setelah mengetahui perbedaan Channels dan Groups di atas, pemilik UMKM dapat menyiapkan strategi pemanfaatan Channels sesuai dengan cara kerja fitur tersebut. Berikut ini adalah cara memaksimalkan promosi dan branding melalui WA Channel yang bisa dicoba untuk dipraktikkan.
1. Mengumpulkan Follower
Sebelum menyiapkan beraneka materi, yang pertama harus dilakukan adalah mengumpulkan followers. Followers ini akan membantu menyebarkan Channels jika menemukan konten menarik. Jika follower masih nol maka dunia luar tidak akan tahu bahwa di Channel tersebut banyak hal menarik.
Cara mengumpulkan followers bermacam-macam, disesuaikan dengan usaha yang dijalankan. Yang paling mudah adalah menyebarkan informasi melalui media sosial tentang diskon, kuis berhadiah atau cuci gudang. Peserta wajib follow Channel UMKM tersebut untuk membaca peraturan lengkapnya.
Cara lain yang tidak mengeluarkan biaya adalah menyebarkan informasi melalui media sosial tentang adanya suatu tutorial yang banyak dibutuhkan orang di Channel tersebut. Tutorial tersebut harus tetap berhubungan dengan bidang UMKM.
2. Membuat Rencana Konten
Pembuatan rencana konten bermanfaat untuk menghindari rangkaian konten yang membosankan. Konten dapat dibuat bergantian, misalnya pagi berisi kutipan motivasi, siang menggelar diskon singkat, sore menyebarkan promosi, dan malam hari digunakan untuk bercerita tentang keseharian UMKM.
3. Membuat Konten Menarik
Mengikuti tren yang sedang terjadi di media sosial dapat membuat Channels lebih gaul dan akrab. Namun hal itu tidak perlu berlebihan, kecuali UMKM tersebut memproduksi barang-barang lucu atau memiliki image menghibur. Sebagian besar followers mengikuti sebuah Channel UMKM tanpa bisa berinteraksi dengan bebas karena membutuhkan informasi penting tentang produk Channel tersebut. Karena itu, konten-konten menarik yang orisinal akan menjadi citra yang melekat pada UMKM tersebut.
Jangan lupa untuk memanfaatkan stiker agar konten lebih semarak atau polling untuk meningkatkan keterlibatan followers yang terbatas di WA Channel.
4. Membuat Konten Edukasi Konsumen
Konsumen harus diberi edukasi tentang manfaat produk yang ditawarkan UMKM. Misalnya untuk produk UMKM berupa selendang, UMKM dapat membuat konten tentang berbagai gaya selendang. Antara lain konten menari menggunakan selendang tersebut, berbagai gaya selendang sebagai scarf atau sabuk, menggunakan selendang sebagai hiasan hamper, dan sebagainya. Konsumen harus diberi pemantik agar merasa perlu memiliki produk UMKM tersebut.
5. Melakukan Analisis terhadap Performa WA Channel
Analisis performa WA Channel harus dilakukan secara berkala dengan memanfaatkan fitur analitik. Pemilik Channel harus tahu berapa persentase pengikut yang membuka konten yang ditayangkan. Pemilik Channel dapat mengamati konten seperti apa yang mendapatkan perhatian paling sedikit dan paling banyak.
Hasil dari analisis ini akan digunakan sebagai dasar untuk membuat konten selanjutnya. Jadi, jangan membuat konten hanya berdasarkan selera pribadi.
6. Menjaga Konsistensi
Bisnis itu kadang naik, kadang turun. Tapi WA Channel harus tetap dihidupkan. Jika bisnis sedang turun, diharapkan konten-konten Channel dapat menaikkan minat beli pengikut dan menggerakkan pengikut untuk menyebarkan konten-konten tersebut ke luar Channel. Jika bisnis sedang naik, diharapkan konten-konten Channel turut menjaga kestabilan minat beli.
Salah satu cara menjaga konsistensi adalah membuat konten terjadwal. Tidak ada alasan untuk jadwal kosong karena akan memengaruhi ekspektasi pengikut. Pembuatan jadwal juga merupakan cara untuk menjaga semangat pemilik UMKM untuk terus menjalin koneksi dengan pengikut.
Baca juga: Cara Mudah Mendapatkan Foto Profil WA Keren 3D yang Menarik
WA Channel adalah alat promosi efektif yang memudahkan UMKM membangun brand dan berkomunikasi dengan konsumen. UMKM harus rajin memanfaatkan semua fasilitas yang mudah diakses dan digunakan banyak orang. Produk UMKM tidak hanya harus berkualitas tapi juga harus diperkenalkan kepada khalayak seluas-luasnya.