JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home e-Commerce

Mengenal US Tariff: Penjelasan Sederhana dan Dampaknya di Dunia Perdagangan

by Penulis JNEWS
21 May 2025
US Tariff: Pengertian dan Dampaknya di Perdagangan
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Istilah US tariff kembali jadi sorotan sejak pemerintahan Presiden Donald Trump pada tahun 2025 menaikkan tarif impor terhadap sejumlah negara. Barang-barang dari Tiongkok jadi sasaran utama, dengan beban tarif yang mencapai 145%.

Meskipun kemudian ada kesepakatan untuk menurunkan sebagian tarif, dampaknya sudah telanjur menyebar. Banyak bisnis terguncang, jalur distribusi tersendat, dan konsumen harus menghadapi lonjakan harga di pasar.

Kebijakan tarif seperti ini memang sering digunakan sebagai alat politik dan ekonomi, tapi tidak semua orang benar-benar paham bagaimana cara kerjanya. Apa itu US tariff sebenarnya? Kenapa tarif bisa memicu gejolak dagang antarnegara? Mari berkenalan dengan serba-serbi tarif, terutama US tariff, dengan cara yang sederhana.

Apa Itu US Tariff?

Dikutip dari situs Council of Foreign Relations, tarif AS, atau yang biasa disebut US tariff, adalah semacam pajak yang dikenakan pemerintah Amerika Serikat pada barang-barang dari luar negeri. Jadi, setiap kali ada produk impor yang masuk ke AS, akan ada biaya tambahan yang harus dibayar.

Aturannya, biaya tambahan ini ditanggung oleh pihak importir, tapi pada akhirnya masuk ke harga jual dan konsumen juga yang menanggung. Akibatnya, harga barang impor akan jadi lebih mahal di pasaran.

Kenapa sih pemerintah AS menerapkan tarif seperti ini? Salah satu alasannya adalah untuk melindungi industri dalam negeri. Misalnya, kalau ada produk luar yang harganya jauh lebih murah, barang lokal bisa kalah saing. Dengan sistem ini, harga barang impor jadi naik, dan konsumen mungkin akan lebih memilih produk buatan lokal karena harganya jadi bersaing.

Selain itu, kebijakan ini juga jadi salah satu cara pemerintah buat menambah pemasukan negara. Dari pajak ini, uang yang masuk bisa digunakan untuk mendanai berbagai program di dalam negeri. Jadi, bukan cuma soal perdagangan, tapi juga soal keuangan negara secara keseluruhan.

Alasan lainnya adalah sebagai alat negosiasi dalam hubungan dagang. Kalau ada negara yang dinilai melakukan praktik perdagangan yang dianggap tidak adil, US tariff bisa dinaikkan sebagai bentuk tekanan. Kadang juga dipakai sebagai kartu tawar dalam perjanjian dagang antarnegara.

Semua alasan ini menunjukkan bahwa US tariff bukan cuma soal harga. Ada strategi besar di baliknya, baik untuk melindungi ekonomi dalam negeri maupun sebagai bagian dari politik dagang internasional.

Kebijakan tarif di Amerika Serikat seperti ini sebenarnya bukanlah hal baru. Sejak berdirinya negara ini, tarif telah menjadi bagian penting dari kebijakan ekonominya.

Pada akhir abad ke-18, US tariff digunakan untuk melindungi industri dalam negeri yang masih berkembang dan sebagai sumber utama pendapatan pemerintah federal. Tariff 1789 adalah salah satu undang-undang pertama yang disahkan oleh Kongres AS untuk tujuan tersebut.

Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, tarif sering digunakan untuk melindungi produsen domestik dari persaingan asing. Namun, kebijakan ini juga memicu ketegangan perdagangan internasional.

Salah satu contoh terkenal adalah Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley tahun 1930, yang menaikkan tarif secara signifikan dan dianggap memperburuk Depresi Besar karena memicu retaliasi dari negara lain. Sejak saat itu, AS mulai bergerak menuju perdagangan yang lebih bebas, meskipun penggunaan tarif masih tetap menjadi alat kebijakan ekonomi yang digunakan sesuai dengan konteks dan kebutuhan zaman.

Baca juga: 10 Istilah dalam Kegiatan Ekspor-Impor

Jenis US Tariff

Dalam praktiknya, US tariff ini tak cuma satu macam. Secara umum, ada dua jenis utama yang paling sering dipakai. Masing-masing punya cara hitung yang beda dan fungsinya pun bisa disesuaikan dengan kebijakan perdagangan yang berlaku.

1. Tarif Spesifik

Tarif spesifik adalah tarif tetap yang dikenakan per satuan barang. Misalnya, pemerintah bisa menetapkan tarif sebesar $2 untuk setiap kilogram produk tertentu yang diimpor. Jadi, berapa pun harga barangnya, selama beratnya sama, jumlah tarif yang harus dibayar juga tetap.

Jenis tarif ini biasanya diterapkan untuk produk-produk yang berat atau volumenya bisa diukur dengan jelas. Contohnya seperti gula, beras, atau baja.

2. Tarif Ad Valorem

Tarif ad valorem dihitung berdasarkan persentase dari nilai barang. Misalnya, tarifnya 10%, berarti kalau ada barang impor seharga $100, maka pajak yang dikenakan adalah $10.

Tarif model ini sering digunakan untuk produk-produk yang harganya sangat bervariasi. Misalnya pakaian, elektronik, atau mobil. Jadi, semakin mahal barangnya, semakin besar juga tarif yang harus dibayar.

Kadang, dua jenis tarif ini digabung. Misalnya, pemerintah bisa mengenakan tarif $1 per kilogram plus 5% dari nilai barangnya. Kombinasi seperti ini biasanya dipakai buat produk yang dianggap sensitif atau penting untuk dilindungi.

Dengan cara ini, tarif bisa menjangkau dua sisi sekaligus: volume barang dan nilai barang. Jadi, lebih efektif sebagai alat kontrol perdagangan.

Dampak Pemberlakukan US Tariff terhadap Dunia Perdagangan

US Tariff: Pengertian dan Dampaknya di Perdagangan

US tariff, secara khusus dan pajak impor lainnya secara umum, bukan cuma soal angka di atas kertas. Dampak naik dan turunnya bisa terasa luas, baik di dalam negeri maupun di hubungan dagang internasional. Berikut beberapa dampak yang paling sering terjadi.

1. Harga Barang Jadi Lebih Mahal

Ketika US tariff dikenakan, importir harus mengeluarkan biaya tambahan saat memasukkan barang dari luar negeri. Biaya ini memang awalnya ditanggung oleh mereka, tapi biasanya langsung dimasukkan ke dalam harga jual.

Akibatnya, harga barang di pasar jadi lebih mahal dari biasanya. Konsumen yang awalnya bisa beli produk impor dengan harga terjangkau, akhirnya harus merogoh kocek lebih dalam.

2. Rantai Pasok Bisa Terganggu

Tarif juga bisa bikin repot urusan rantai pasok. Misalnya, kalau perusahaan biasa ambil bahan baku dari luar negeri, lalu bahan itu dikenai tarif tinggi, mereka bisa bingung harus cari pasokan baru.

Tidak semua bahan bisa langsung diganti, dan tidak semua pemasok lokal siap memenuhi kebutuhan dalam waktu cepat. Ini bisa bikin proses produksi terganggu atau jadi lebih mahal dari sebelumnya.

3. Perang Dagang Bisa Muncul

Negara yang kena tarif kadang tidak tinggal diam. Mereka bisa membalas dengan mengenakan tarif juga ke barang-barang dari AS. Ini yang disebut retaliasi perdagangan.

Kalau saling balas terus, bisa muncul perang dagang. Efeknya bisa makin luas, bukan cuma soal harga, tapi juga lapangan kerja dan stabilitas ekonomi.

4. Daya Saing Produk Lokal Bisa Meningkat (tapi Sementara)

Salah satu niat awal diberlakukannya US tariff adalah melindungi industri dalam negeri. Kalau barang impor jadi lebih mahal, produk lokal bisa lebih dilirik.

Tapi efek ini biasanya tidak bertahan lama kalau perusahaan lokal tidak bisa cepat berinovasi atau meningkatkan kualitas. Bisa saja akhirnya konsumen tetap balik ke barang impor begitu tarif diturunkan.

5. Hubungan Dagang Bisa Jadi Tegang

Tarif yang diterapkan sepihak tanpa negosiasi kadang bikin hubungan antarnegara jadi renggang. Apalagi kalau negara lain merasa dirugikan. Hal ini bisa bikin kerja sama dagang yang sebelumnya lancar jadi tersendat. Bahkan bisa berdampak ke sektor lainnya juga.

6. Peluang Ekspor Bisa Menyempit

Kalau negara lain mulai mengenakan tarif balasan, bukan cuma barang impor yang kena dampaknya. Produk-produk ekspor dari AS juga bisa kehilangan pasar.

Misalnya, petani jagung atau produsen mobil yang sebelumnya banyak kirim barang ke luar negeri, bisa kena imbas karena harga jual mereka jadi tidak kompetitif lagi di negara tujuan.

7. Investasi Bisa Tertahan

Ketika iklim dagang jadi tidak pasti karena banyak tarif baru muncul, investor cenderung menahan diri. Perusahaan yang tadinya mau buka pabrik baru atau ekspansi ke negara lain bisa menunda rencana itu. Mereka takut ambil risiko di tengah ketidakpastian.

Baca juga: 10 Merek Produk Makanan Indonesia yang Sudah Mendunia

Kebijakan US tariff mungkin terlihat teknis, tapi dampaknya nyata dan bisa dirasakan banyak pihak—mulai dari pelaku usaha besar sampai konsumen sehari-hari. Tarif bukan sekadar soal pajak impor, tapi juga bagian dari strategi ekonomi dan politik dagang yang bisa memengaruhi harga, persaingan, bahkan hubungan antarnegara.

Dengan memahami dasar-dasarnya, kita bisa melihat bagaimana satu keputusan US tariff bisa mengguncang pasar global. Dunia perdagangan memang saling terhubung, dan setiap kebijakan punya efek berantai yang tidak bisa diabaikan.

Tags: apa itu US tariffbarang impordampak US tariffDonald Trumpkebijakan ASkebijakan negarapajak impor ASperang dagangperdagangan duniatarif AS
Share237Tweet148
Next Post
Destinasi Wisata Sawah Paling Indah di Indonesia

8 Destinasi Wisata Sawah Paling Indah di Indonesia, dari Bali hingga Jawa Barat

TERKINI

Produk Kerajinan Bambu Populer yang Laris

8 Produk Kerajinan Bambu Populer yang Laris di Pasar Lokal dan Ekspor

4 October 2025
Istana Maimun di Medan Peninggalan Kesultanan Deli

Mengenal Istana Maimun, Peninggalan Kesultanan Deli yang Megah

3 October 2025
Contoh Itinerary Dieng 3 Hari 2 Malam

Contoh Itinerary Dieng 3 Hari 2 Malam, Liburan Tanpa Ribet

3 October 2025
Perpustakaan Terindah di Dunia Bikin Takjub

Pesona 10 Perpustakaan Terindah di Dunia yang Bikin Takjub

3 October 2025
Karyawan/ti JNE yang kerja di bagian frontliner menerima penghargaan "Anugerah Insan Layanan Terbaik 2025’ dari Asosiasi Service Quality Indonesia (ASQI))

JNE Raih Anugerah Insan Layanan Terbaik 2025

3 October 2025
Tempat Wisata di Kediri: Alam dan Sejarah

Daftar Tempat Wisata di Kediri, dari Alam Indah hingga Sejarah

2 October 2025

POPULER

Makanan Khas Kalimantan Autentik dan Lezat

25 Rekomendasi Makanan Khas Kalimantan untuk Pencinta Kuliner Nusantara

by Penulis JNEWS
16 September 2025

Cara Mendaftar Merek Dagang yang Mudah

Cara Mendaftar Merek Dagang: Panduan Lengkap untuk Pemula

by Penulis JNEWS
22 September 2025

Upacara Adat Indonesia yang Masih Bertahan

Daftar Tradisi dan Upacara Adat di Indonesia yang Masih Bertahan Hingga Kini

by Penulis JNEWS
24 September 2025

Candi Dermo di Sidoarjo: Keindahan dan Sejarahnya

Mengintip Keindahan dan Sejarah Candi Dermo di Sidoarjo

by Penulis JNEWS
17 September 2025

Manfaat Journaling dan Cara Memulainya

Manfaat Journaling untuk Fokus dan Kesehatan Mental dan Cara Memulainya

by Penulis JNEWS
11 September 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal