JNEWS – Udara dingin, kabut tipis, dan pemandangan pegunungan yang megah sering kali bikin siapa pun susah move on dari Bromo. Rasanya sayang kalau perjalanan ke sana dilewatkan tanpa membawa pulang oleh-oleh khas Bromo yang bisa mengingatkan pada suasananya.
Ya, ada sederet oleh-oleh khas dari Bromo yang bisa menjadi cara paling sederhana untuk menyimpan sedikit kenangan dari Tanah Tengger. Ada yang manis, ada yang gurih, bahkan ada yang bukan makanan, tapi tetap punya daya tarik tersendiri.
Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Bromo untuk Dibawa Pulang
Setiap wisatawan yang datang ke kawasan hampir selalu tergoda mampir ke deretan toko oleh-oleh khas Bromo di jalur pulangnya. Pilihannya beragam, mulai dari makanan ringan, minuman herbal, sampai suvenir khas pegunungan.
Semua produk ini dibuat langsung oleh masyarakat sekitar, jadi rasanya lebih otentik dan punya nilai lokal yang kuat. Harganya juga ramah di kantong. Banyak dari oleh-oleh ini juga tahan lama, jadi aman dibawa pulang meski perjalanan jauh. Berikut rekomendasi selengkapnya.
1. Sawut
Sawut termasuk jajanan tradisional yang cukup sering dijumpai di daerah sekitar Bromo. Makanan ini terbuat dari singkong parut yang dikukus dan biasanya diberi taburan kelapa parut serta gula merah. Rasanya manis gurih dan punya tekstur lembut yang bikin nagih.
Di daerah Tengger, sawut sering disajikan saat acara adat atau selamatan, jadi wajar kalau dianggap khas. Sawut juga bisa dijadikan oleh-oleh karena tahan cukup lama asal dikemas rapat dalam wadah kedap udara. Bentuknya yang sederhana dan rasa tradisionalnya bikin banyak wisatawan suka membawanya pulang sebagai oleh-oleh khas Bromo.
Baca juga: Tips dan Jalur Pendakian Gunung Bromo yang Perlu Diketahui
2. Bledus Tengger
Bledus atau Bledhus Tengger adalah hidangan tradisional yang identik dengan masyarakat Tengger di sekitar Bromo. Biasanya dibuat dari jagung yang direbus sampai empuk lalu dicampur dengan parutan kelapa. Rasanya gurih alami, cocok dimakan hangat saat udara dingin di kawasan Bromo. Makanan ini sering muncul di acara adat dan jadi bagian dari budaya masyarakat lokal.
3. Kerupuk Kentang
Kerupuk kentang khas Bromo punya rasa yang berbeda dibanding kerupuk kentang biasa. Bahan dasarnya diambil dari kentang lokal yang ditanam di dataran tinggi, jadi cita rasanya lebih gurih dan renyah.
Proses pembuatannya juga masih tradisional, tanpa bahan tambahan berlebihan. Kerupuk ini cocok dibawa pulang karena awet dan ringan, jadi tidak ribet di koper. Banyak toko oleh-oleh di jalur Probolinggo ke Bromo yang menjualnya dalam berbagai ukuran.
4. Abon Kluwih
Abon kluwih termasuk oleh-oleh khas Bromo yang unik. Bahan utamanya buah kluwih, yang teksturnya mirip nangka muda, lalu diolah jadi abon kering dengan bumbu rempah. Rasanya gurih pedas dan aromanya harum.
Abon ini populer karena tahan lama dan cocok dijadikan lauk cepat saji saat perjalanan. Banyak wisatawan suka membawanya karena berbeda dari abon daging biasa. Selain itu, kluwih banyak tumbuh di daerah sekitar pegunungan, jadi produk ini benar-benar mencerminkan hasil bumi lokal.
5. Keripik Jamur
Keripik jamur jadi salah satu oleh-oleh khas Bromo yang modern tetapi tetap mempertahankan bahan alami lokal. Jamur tiram hasil budidaya di dataran tinggi Bromo diolah jadi camilan renyah dengan bumbu ringan. Teksturnya garing tapi tidak berminyak, cocok untuk teman ngopi atau ngemil di perjalanan.
Produk ini juga dikemas rapi dalam plastik kedap udara, jadi bisa bertahan lama tanpa pengawet. Selain enak, keripik jamur juga dianggap lebih sehat dibanding camilan gorengan biasa. Karena itu, banyak wisatawan yang menjadikannya pilihan oleh-oleh praktis tapi tetap khas dari Bromo.
6. Brem Bromo
Brem dari Bromo punya rasa yang sedikit berbeda dibanding brem dari Madiun. Cita rasanya lebih ringan dan teksturnya lembut di mulut. Makanan ini dibuat dari hasil fermentasi tape ketan yang dikeringkan, memberi sensasi dingin dan manis saat dimakan.
Brem ini cocok dijadikan oleh-oleh karena ringan dan tahan lama, bahkan tanpa pendingin. Biasanya dijual dalam bentuk batangan kecil dengan kemasan sederhana.
7. Bluder Kentang
Bluder kentang adalah roti lembut dengan rasa gurih manis yang terbuat dari campuran tepung terigu dan kentang kukus. Teksturnya empuk dan moist, cocok untuk teman teh atau kopi.
Di Bromo, bluder kentang sering dijual di toko oleh-oleh karena rasanya digemari banyak orang. Walau bukan makanan kering, roti ini masih aman dibawa asal dikemas rapat dan tidak terlalu lama di perjalanan. Bluder ini juga menggambarkan hasil olahan kentang lokal yang melimpah di sekitar lereng gunung. Jadi meski bentuknya sederhana, rasanya cukup mewah di lidah.
8. Pokak
Pokak atau wedang pokak adalah minuman herbal khas masyarakat Tengger. Terbuat dari campuran rempah seperti jahe, kayu manis, cengkih, dan gula merah. Aromanya kuat dan memberi efek hangat di tubuh, cocok diminum di udara dingin Bromo. Biasanya dijual dalam bentuk kemasan siap seduh, jadi mudah dibawa pulang.
Banyak wisatawan yang suka karena selain enak, pokak juga punya khasiat menambah daya tahan tubuh. Rasanya manis pedas ringan, pas untuk yang suka minuman tradisional tanpa bahan instan.
9. Madu Bromo
Madu dari kawasan Bromo dikenal memiliki rasa yang khas karena dihasilkan dari lebah yang hidup di sekitar hutan pegunungan. Warnanya cenderung lebih gelap dan aromanya tajam.
Banyak yang percaya madu ini punya khasiat lebih kuat karena berasal dari nektar bunga alami dataran tinggi. Umumnya, madu Bromo dijual dalam botol kaca atau plastik kecil dengan label “Madu Bromo” atau “Madu Tengger”. Produk ini tahan lama dan cocok dijadikan oleh-oleh karena mudah dibawa. Selain untuk konsumsi, madu ini juga sering dijadikan bahan alami perawatan tubuh.
10. Batu Alam Vulkanik
Batu vulkanik dari kawasan Bromo sering dijadikan suvenir unik. Warnanya hitam keabu-abuan dengan tekstur kasar khas batu gunung.
Banyak pengrajin lokal yang mengubah batu ini jadi gantungan kunci, miniatur, atau hiasan meja. Karena berasal dari letusan gunung berapi, batu ini punya nilai simbolik tersendiri, yakni lambang kekuatan dan keindahan alam Bromo.
Sebagai oleh-oleh khas Bromo, batu ini jelas aman dibawa karena tidak mudah rusak. Selain punya bentuk menarik, batu vulkanik juga jadi pengingat kuat tentang pesona alam Bromo yang luar biasa.
Baca juga: Mengintip Deretan Oleh-Oleh Khas Ciamis yang Wajib Dicoba
Setiap perjalanan pasti lebih berkesan kalau ditutup dengan membawa sesuatu saat pulang. Begitu juga saat berkunjung ke Bromo.
Ada banyak pilihan oleh-oleh khas Bromo yang bukan cuma enak, tapi juga punya cerita tentang kehidupan masyarakat Tengger yang sederhana dan hangat. Jadi sebelum pulang, sempatkan mampir ke toko oleh-oleh. Siapa tahu, satu bungkus kecil bisa jadi pengingat indah dari perjalanan di Tanah Tengger.