Ekspor UMKM – Kementerian Perdagangan akan melaksanakan berbagai langkah penanganan serta kebijakan dalam menyikapi ekonomi dunia yang saat ini sedang sulit.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan dalam mendukung pemulihan ekonomi 2021 dari dampak pandemi Covid-19 salah satunya menjalankan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di sektor perdagangan saat ini, Presiden Joko Widodo memberikan tiga mandat kepada Kementerian Perdagangan untuk segera dapat dilaksanakan,” ujar Lutfi.
BACA JUGA : Eksistensi Wisata Edukasi Tanaman Aromatik Rumah Atsiri via Facebook
Ketiganya adalah menjaga stabilitas harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat. Kedua, membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor, dan terakhir meningkatkan ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional.
Dalam menggerakkan perekonomian nasional, Kemendag akan memastikan arus barang tetap berjalan dengan baik. Kemendag juga akan terus membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam menembus pasar ekspor.
Prosesnya dengan membuat UMKM lebih kompetitif sehingga dapat menembus pasar ekspor negara tradisional dan nontradisional.
Menurut Lutfi, saat ini di Indonesia sedang terjadi fenomena baru, yaitu yang sebelumnya dikenal sebagai negara pengekspor barang mentah dan barang setengah jadi, di masa yang akan datang Indonesia akan menjadi pengekspor barang industri berkualitas tinggi.
“Indonesia akan menjadi pengekspor barang industri melalui produk besi baja dan kendaraan bermotor. Kedua barang ini adalah fenomena baru dalam ekspor Indonesia di masa yang akan datang. Nilai yang disumbangkan kedua produk ini sangat tinggi dan menjanjikan,” kata dia.
Menurut Mendag, di masa yang akan datang apabila ingin menjadi pengekspor yang besar, maka harus membuka pasar agar menjadi lebih kompetitif.
BACA JUGA : Begini Cara JNE Lampung Dukung UMKM
“Karena dengan terbukanya pasar, maka akan mengundang investasi dan industrialisasi masuk. Dengan banyaknya investasi dan industrialisasi yang masuk, maka akan melahirkan berbagai peluang ekspor ke depannya,” katanya.
Beberapa produk ekspor Indonesia yang saat ini jumlahnya signifikan adalah produk kayu, sebesar USD 3,44 miliar dan perhiasan, sebesar USD 7,88 miliar yang didominasi oleh padat karya.
“Banyak UMKM yang bisa kita galakkan dari sektor ini. Kedua barang ini akan terus kita dorong untuk UMKM dan semoga dapat menciptakan banyak lapangan kerja,” tutupnya.