Apa Yang Berbeda Dari Kamu Dan Dia ?

Oleh : Edvina Yustia A, Quality Management System Department

"Bondan"

Sore ini, udara terasa sejuk sekali sambil ditemani rintik hujan dan secangkir teh tarik beserta kertas-kertas kerja yang berada di hadapan saya. Pikiran ini melayang mengingat-ingat kembali suasana kantor sebelum pandemi hadir, suara-suara gelak tawa dari rekan-rekan kerja di tempat bekerja dan hangatnya rasa kekeluargaan yang memang sangat terasa di lingkungan kerja kita.

Sebagaimana yang kita ketahui di JNE terdiri dari berbagai macam profesi dengan kepangkatan yang berbeda-beda disertai dengan beragam karakter yang pastinya tidaklah sama antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.

Nuansa yang paling khas di JNE adalah puncak pimpinan tertingginya atau yang disebut dengan Top Manajemen merupakan pribadi yang terkenal ramah terhadap seluruh karyawannya. Beliau tak enggan untuk menyapa karyawannya lebih dulu setiap kali bertemu.

Perilaku tersebut tanpa disadari menular secara otomatis kepada level-level di bawahnya, meskipun tidak saling mengenal setiap kali berpapasan namun seutas senyuman dari tiap-tiap kita menghiasi perjumpaan tersebut.

Sebutlah dia dengan nama “Bondan”, meski bukan nama sebenarnya. Dia seorang karyawan yang telah bekerja selama lima tahun pada suatu bagian yang biasa berhadapan langsung dengan orang lain, yakni melayani mereka atau dengan kata lain sebagai pelanggan internalnya.

Tugasnya sehari-hari memastikan setiap sudut ruang bersih, baik kebersihan di area kerja bagian-bagian lain, kebersihan toilet, kebersihan ruang meeting dan ruang pelatihan, serta kebersihan publik area.

Dan juga biasanya dia melayani kebutuhan yang diperlukan seperti makanan dan minuman saat agenda rapat atau meeting berlangsung. Nama jabatan pada posisi Bondan dapat berbeda antara di kantor pusat dengan di kantor cabang utama namun dari sisi tugas pokok dan fungsi pekerjaan pada dasarnya serupa.

Yang pernah saya ingat dari obrolan yang pernah kami lakukan ketika saya berada di pantry  saat itu, ia pernah berujar,  “Bu, saya tanya dong, memangnya jika kerja di depan komputer atau laptop itu orang-orang pada ngerjain apa sih bu?

Lalu saya menjawab pertanyaannya, “Kenapa memang, kamu mau pindah bagian? tiap orang beda-beda yang dikerjakannya tidak sama dong kan unit kerjanya beda-beda jadi tugasnya beda-beda”.

Bondan pun bertanya lagi, “Bu, kok ibu mau ngobrol sama saya bu? ga malu ngobrol sama saya? Saya kan kerjanya cuma gini bu. Ibu mah beda sama karyawan lain bu.” saya terkejut dengan yang diucapkannya, ada apa maksudnya kenapa tiba-tiba berkata demikian.

Saya pun langsung bertanya padanya “Ada apa memangnya, kalau saya itu berinteraksi dengan semua orang dan ketika berinteraksi saya tidak pernah melihat harkat, martabat, dan derajatnya. Saya tidak mau membeda-bedakan atau mengotak-ngotakan seperti itu”.

“Justru jika kita bisa berinteraksi dengan semuanya itu sangat baik, jadi kita bisa menambah pergaulan di lingkungan, kita jadi menambah ilmu di kehidupan, tidak baik semisal kita merendahkan orang lain karena sama saja itu merendahkan diri kita sendiri”, ucap saya.

Ia pun membalas “Iya bu, kalau ngomong sama ibu mah enak bu, makanya saya nyaman ngomong apa aja sama ibu.”

Saya berujar kepadanya sekaligus mengingatkannya bahwasanya tidak semua orang memiliki karakter yang sama, “Kamu tidak usah minder dengan diri kamu dan posisimu, yang terpenting kamu sudah bertanggung jawab melaksanakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kamu selama bekerja”.

“Kalau kita memikirkan tingkah laku orang lain terhadap kita malah justru kita sendiri yang merugi, bisa rugi waktu, tenaga, dan pikiran. Sedangkan, orang yang berlaku demikian ke kita apakah dia memikirkan kita ? karena tanpa disadarinya, dia telah menyakiti ataupun bersikap tidak baik kepada orang lain. Pasti  tidak, jadi pikirkan hal-hal yang lebih menjadi prioritas kita ya,”, tambah saya.

Bondan pun berujar kembali, “Siap bu” sambil ia tersenyum.

Dari kejadian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasanya di dunia kerja pastilah banyak berbagai karakter, Pekerjaan seperti yang dilakukan Bondan tersebut adalah salah satu jenis pekerjaan yang bersifat supporting karena tanpa profesi seperti Bondan pastilah tidak ada yang dapat menjamin area kerja kalian dapat bersih, sehat dan nyaman serta kondusif. Jadi telah sepatutnya kita harus tetap menjaga sikap saling menghargai dan menghormati profesi orang lain dengan berbagai jenis pekerjaannya.

Apa yang berbeda dari kamu dan dia? kita semua di dalam organisasi yang sama, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita masing-masing untuk mencapai hasil atau target yang diharapkan perusahaan dimana tempat kita bekerja, yakni JNE. ­

Setinggi apapun atau sehebat apapun diri kita dan dimanapun kita berada semisal, hendaknya kita selalu menjaga sikap kita terhadap orang lain khususnya di dunia kerja, kita harus dapat saling bekerja sama dengan baik meskipun kita berbeda unit kerja karena pada akhirnya akan menjadi satu yakni mencapai hasil tujuan yang diharapkan perusahaan.

Tidak perlu membeda-bedakan orang lain karena profesi, level, serta pangkatnya. Kita harus saling bahu membahu membangun perusahaan ini menjadi lebih baik dan berkembang. Tanamkan etos kerja yang baik, karena dengan etos kerja yang baik kelak akan membawa kita pada pencapaian maksimal dan tentunya pada perusahaan.

Apa yang membedakan kamu dan dia? kita semua adalah karyawan dari perusahaan ini, kita sama-sama saling mencari nafkah demi kehidupan keluarga kita masing-masing. Untuk itu baiknya kita dapat merenungkan bersama, bagaimana sikap kita di dunia kerja selama ini, perbaikilah jika memang dirasa kita belum maksimal memberikan yang terbaik untuk perusahaan dan bagi yang telah baik pencapaiannya maka tetaplah menjaganya dengan melakukan pengembangan-pengembangan ke depannya.

Mengapa kita tidak boleh merendahkan profesi atau pekerjaan orang lain? pastinya akan menimbulkan dampak bagi orang tersebut yang merasa direndahkan. Orang tersebut bekerja tentunya untuk menanggung hidup keluarganya.

Dengan kamu merendahkan apa yang dikerjakannya dapat menimbulkan beban psikis yang tidak kamu sadari terhadapnya, jika akhirnya dia terlalu memikirkan apa yang telah kamu perbuat kepadanya meski tidak disadari sekalipun maka dapat  menyebabkan dia stres sehingga menganggu pekerjaannya, dan pasti akan berefek terhadap pencapaian kinerjanya.

Alasan lainnya adalah, dengan kamu merendahkan profesi/pekerjaannya maka  sama juga kamu merendahkan orang-orang yang seprofesi dengannya. Mereka sama-sama berjuang dengan cara bekerja demi keluarganya, jadi sebaiknya janganlah bersikap seperti itu karena dapat melukai orang lain.

Jika menurutmu apa yang dikerjakan oleh orang-orang berprofesi seperti Bondan semisal adalah pekerjaan yang kamu anggap rendah, kamu lihat kembali di sana, dari pekerjaan yang dilakukan mereka itu terdapat perjuangan dengan tetes-tetes keringat sama halnya dengan yang kamu lakukan.

Semisal kamu seorang yang berprofesi duduk di depan komputer atau laptop atau profesi lainnya, pastinya ada perjuangan di dalam kamu melakukan pekerjaanmu, bukan? kamu juga pernah melalui masa-masa sulit di dalam pekerjaan yang kamu geluti, hal itu sama terjadi dengan orang-orang dengan profesi yang berbeda dengan kamu. ­

Mari kita saling bekerja dengan tetap menjaga pola tingkah kita terhadap orang lain dan tetap fokus terhadap target dan sasaran yang diharapkan perusahaan dimana kita bekerja agar hasilnya dapat tercapai. Semangat selalu buat kita semua, meskipun saat ini dunia sedang mengalami pandemi namun tidak menyurutkan segala harapan yang ada di benak kita masing-masing demi mewujudkan apa yang menjadi tujuan JNE tercinta dan connecting happiness.

Exit mobile version