JNEWS – Bermula dari kecintaannya terhadap masakan Betawi, Afif Ridwan membuat varian menu berbahan dasar ikan bandeng yang dikemas ulang dengan brand Bandeng Rorod. Ikan bandeng tanpa duri tersebut, memiliki cita rasa yang enak dan gurih.
Nama Bandeng Rorod sebagai makanan dan oleh-oleh khas Bekasi, Jawa Barat, sudah populer di kalangan pecinta kuliner berbahan dasar ikan. Nama Bandeng Rorod sendiri berasal dari ikan bandeng yang durinya dirorod atau ditarik untuk kemudian dikeluarkan dari dagingnya, sehingga ikan bandeng yang sebelumnya dikenal banyak durinya menjadi tanpa duri.
“Duri tengahnya ditarik dan dikeluarkan. Begitu juga dagingnya, sehingga yang tersisa tinggal kulitnya. Daging dan duri kemudian diblender hingga halus, dicampur bumbu dan kemudian dimasukan kembali ke dalam kulitnya. Proses selanjutnya dipresto dan disimpan dalam freezer,” ujar Afif Ridwan, pemilik kuliner Bandeng Rorod saat ditemui JNEWS di rumahnya kawasan Perumnas 3, Kota Bekasi.
Usahanya dimulai sekitar 2012, setelah restoran khas Betawi miliknya tutup. Adapun ide kreasi membuat menu Bandeng Rorod muncul usai melihat pameran kuliner bandeng presto dari Semarang. Sejak mendapat ide tersebut, Afif bersama sang istri berkeyakinan bahwa suatu saat nanti Kota Bekasi, juga harus memiliki makanan atau oleh-oleh khas Bekasi. Ia lantas tidak berdiam diri untuk mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh Pemkot Bekasi.
Baca juga: Asinan Bogor dan Tempat-Tempat Terbaik untuk Menikmati Hidangan Ini di Bogor
“Kami ikut berbagai pelatihan UKM. Alhasil tahu bagaimana cara mengolah ikan supaya tahan lama, packaging yang baik dan menarik hingga pemasaran, baik offline maupun online,” ujar pria asli keturunan Betawi, Kebayoran, Jakarta Selatan ini.
Pada saat pelatihan dan seminar UKM, juga dirinya bertemu dengan JNE dan kemudian menjadi mitra Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) untuk menjual Bandeng Rorod secara online ke seluruh indonesia. Dengan bergabung di PESONA penjualan Bandeng Rorodnya mengalami kenaikan secara signifikan. “Sekitar empat tahun silam, Bandeng Rorod bergabung dengan Pesona. Banyak yang beli via PESONA dari berbagai kota dan daerah, bahkan dari luar pulau Jawa. Bandeng Rorod olahan kami bisa bertahan hingga 6 bulan,” beber Afif.
Tidak hanya di PESONA, Bandeng Rorod juga bisa dibeli secara offline di beberapa restoran dan pusat oleh-oleh yang ada di Bekasi, bahkan belakangan banyak reseller yang membeli dalam paket banyak untuk kemudian di jual kembali di online shop. “Bersyukur, sekarang perbulan sekitar 1 ton Bandeng Rorod habis terjual. Paket di Pesona paling murah Rp 28 ribu. Terima kasih JNE, Bandeng Rorod sudah terkenal hingga penjuru Nusantara. Kami masih mempunyai obsesi agar Bandeng Rorod mendunia,” pungkas pria, yang menjabat sebagi Ketua UKM Makanan dan Minuman Kota Bekasi ini. * (Drs)
Baca juga: Daftar UKM di Bali dengan Produk Kreatif Lokal Berkualitas yang Patut Dicoba