JNEWS – Bawang putih yang umum dikenal oleh masyarakat berbentuk bonggol. Namun, ternyata ada yang namanya bawang putih tunggal dengan bentuk sedikit berbeda tetapi memiliki sejumlah manfaat baik untuk kesehatan.
Penggunaan bawang putih sebagai bumbu dapur menghasilkan masakan dengan cita rasa yang gurih dan aroma kuat menggugah selera. Selain untuk masakan, jenis bawang ini kerap digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional.
Beberapa tahun lalu, bawang putih tunggal atau biasa disebut bawang putih lanang ramai diperbincangkan karena dianggap sebagai superfood dengan manfaat kesehatan yang luar biasa. Banyak orang yang mulai mencari tanaman ini untuk digunakan sebagai pengobatan tradisional.
Membedakan bawang putih biasa dengan bawang putih lanang ini cukup mudah, terutama pada bentuknya. Untuk bawang putih lanang memiliki ukuran kecil sekitar 2-5 cm, bentuknya bulat dan warnanya lebih putih agak keunguan. Bawang ini tidak dalam bentuk bonggol tapi tunggal saja.
Kandungan Senyawa Bawang Putih Tunggal
Jumlah bawang putih lanang ini tidak sebanyak bawang putih pada umumnya. Perbandingan untuk panen bawang putih biasa dibandingkan bawang putih lanang di angka 1000:1.
Mengapa demikian?
Bawang putih tunggal (Allium sativum L.) tumbuh di daerah pegunungan dengan hawa sejuk dan kondisi cukup kering. Tanaman ini tidak cocok dipelihara di dataran rendah yang mengandung banyak air karena bisa memicu pembusukan.
Tidak mengherankan apabila harga dari bawang putih ini di pasaran cukup mahal. Ada yang menjual bawang putih lanang dari Rp100.000/kg. Harga tersebut memang sebanding dengan perawatan tanaman, panen dan juga manfaat yang terkandung di dalamnya.
Dikutip dari Jurnal Monografi Bawang Putih Tunggal: Khasiat dan Manfaatnya, Sri Rahayu Lestari, FMIPA-Universitas Negeri Malang, melalui metode LC-MS pada ekstrak bawang putih lanang ditemukan ada 73 jenis senyawa yang terkandung di dalamnya.
Ada 11 senyawa utama dengan persentase terbesar berturut-turut yaitu:
- Alliin – 9,79%
- Glukosa – 7,47%
- Geraniol – 6,31%
- Β-sitosterol – 4,55%
- Allicin – 4,10%
- Fruktosa – 3,77%
- Ajoene – 3,40%
- Kaempferol – 3,34%
- Rutin – 3,33%
- Campesterol – 2,92%
- Arabinose – 2,75%
Bisa dilihat, senyawa paling besar di bawang putih lanang adalah alliin. Dari Jurnal Cancer Chemoprevention Research Center Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada menjelaskan bahwa alliin bertanggung jawab pada aroma juga cita rasa bawang putih. Lebih lanjut, alliin juga memiliki potensi sebagai antibakteri.
Satu senyawa saja memiliki manfaat baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, single clove garlic ini dinilai memiliki khasiat lebih tinggi dibandingkan dengan bawang putih biasa.
Bagaimana dengan kandungan nutrisinya?
Secara umum, dalam 100 gram bawang putih memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
- Protein: 4,5 gram.
- Lemak: 0,2 gram (g).
- Serat: 0,6 g.
- Kalsium: 42 miligram (mg).
- Kalori: 112 kkal.
- Natrium: 46 mg.
- Kalium: 665,7 mg.
- Kalium: 665,7 mg.
- Tembaga: 0,09 mg.
- Karbohidrat: 23,1 g.
- Fosfor: 134 mg.
- Besi: 1.0 mg.
- Natrium: 46 mg.
Baca juga: Obat Herbal untuk Mengatasi Stres dan Kelelahan: Pilihan Alami untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Manfaat Bawang Putih Tunggal untuk Kesehatan
Bawang putih tunggal telah diteliti dan dipublish di berbagai jurnal sebagai tanaman yang memiliki segudang manfaat karena memiliki senyawa yang banyak. Berikut ini beragam manfaat dari single clove garlic bagi kesehatan yang perlu diketahui.
1. Kaya Antioksidan
Bawang putih lanang memiliki manfaat sebagai antioksidan alami. Hal ini disebabkan karena adanya senyawa alliin yang tinggi di dalamnya.
Namun, perlu diketahui, senyawa ini mudah diubah menjadi allicin oleh enzim allinase saat bawangnya dicincang, diproses atau dihancurkan. Sehingga, perubahan dari alliin menjadi allicin bisa mengurangi aktivitas antioksidan dari bawang putih tunggal.
Cara terbaik untuk mendapatkan manfaat antioksidan adalah dengan mengonsumsi secara utuh.
2. Menurunkan Kolesterol
Mengonsumsi bawang putih ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL di dalam darah. Tak hanya itu saja, bumbu dapur ini mampu meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL yang bisa membantu mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis.
3. Mengatasi Diabetes
Dengan mengonsumsi bawang putih lanang dua hingga tiga buah siung dipercaya bisa menurunkan dan mengontrol kadar gula dalam darah. Kandungan dari vitamin B serta senyawa allicin akan mendorong pankreas menghasilkan insulin di dalam tubuh. Efeknya bisa membantu tubuh melawan diabetes lebih efisien.
Hal ini didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam STRADA: Jurnal Ilmiah Kesehatan dengan judul Effect of Single Clove Garlic Extract (Allium Sativum Linn) on Blood Sugar Levels, Malondialdehyde, Insulin Levels and Insulin Resistance (Experiments in Rats (Rattus Norvegicus) Induced by Streptozotocin menjelaskan flavonoid dalam bawang putih siung tunggal telah terbukti sebagai agen yang ampuh untuk mengurangi patogenesis diabetes dan komplikasinya.
Namun, penelitian tersebut dilakukan pada tikus percobaan yang diinduksi streptozotocin 50 mg/kgBB. Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan manfaat yang satu ini.
4. Mampu Menghambat Infeksi Bakteri
Bawang putih lanang bisa diekstrak dan menghasilkan minyak atsiri. Manfaat dari minyak atsiri ini bisa menekan infeksi bakteri pada manusia. Dalam minyak tersebut mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri jenis Staphylococcus aureus yang menjadi penyebab gangguan kulit.
Selain itu, infeksi dari bakteri tersebut pada kulit bisa menimbulkan bisul, selulitis, impetigo, staphylococcal scalded skin syndrome. Cara kerja minyak atsiri ini dengan merusak struktur sel bakteri.
5. Mampu Mengobati Infeksi Jamur Candida Albicans
Manfaat bawang putih lanang berikutnya bisa untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jamur ini merupakan penyebab terjadinya infeksi saluran kemih (ISK), sariawan di mulut juga infeksi jamur genital.
Penelitian telah dilakukan dan diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Nahdlathul Wathan Mataram dengan judul Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Bawang Putih Tunggal Lombok Timur terhadap Pertumbuhan Jamur dengan Metode Difusi Sumuran. Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa ekstrak etanol bawang putih lanang (Allium sativum L) berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans pada tingkat kepercayaan 0,05 dengan hasil yang signifikan yaitu 0,000 < 0,05.
Ringkasnya, ini berarti terdapat daya hambat ekstrak etanol bawang putih tunggal (Allium sativum L) terhadap pertumbuhan jamur (Candida albicans).
Baca juga: Gaya Hidup Sehat ala Jennifer Bachdim: Tip Kesehatan dan Kebugaran
Bawang putih tunggal memang mengandung banyak senyawa yang memiliki dampak baik bagi kesehatan. Tapi, perlu digarisbawahi harus ada konsultasi khusus dengan tenaga medis terkait jangka waktu mengonsumsinya juga apakah cocok untuk kondisi tubuh dan penyakit yang diderita.