JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Kuis JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Infografik
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Logistik & Kurir
  • e-Commerce
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Content Competition 2023
    • Cosmo JNE FC
    • HUT 32 Tahun JNE
    • Pekan Kartini
    • JNE x Slank
    • Gelitik
    • 33 Tahun JNE
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Kuis JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Infografik
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Logistik & Kurir
  • e-Commerce
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Content Competition 2023
    • Cosmo JNE FC
    • HUT 32 Tahun JNE
    • Pekan Kartini
    • JNE x Slank
    • Gelitik
    • 33 Tahun JNE
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Bencana Alam di Indonesia: Sejarah, Pemicu, dan Frekuensi

by Penulis Konten
24 October 2023
Bencana Alam di Indonesia: Sejarah, Pemicu, dan Frekuensi
Share on FacebookShare on Twitter

Bencana alam di Indonesia silih berganti mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi. Para ahli sudah membuat pemetaan tentang potensi bencana. Namun kapan bencana itu terjadi, tak ada yang bisa memastikan.

Yang bisa dilakukan masyarakat adalah membaca dan memahami edukasi yang diberikan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Setelah itu, masyarakat harus mematuhi arahan BNPB terkait mitigasi, terutama di daerah-daerah yang sudah dinyatakan sebagai daerah bahaya. Di bawah ini adalah pembahasan tentang bencana alam apa saja yang bisa terjadi di Indonesia.

Bencana Alam di Indonesia

Bencana Alam di Indonesia: Sejarah, Pemicu, dan Frekuensi

Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, jenis-jenis bencana di Indonesia terdiri dari bencana alam, bencana non-alam dan bencana sosial. Sedangkan bencana alam sendiri terdiri dari bencana alam metereologi, bencana alam geologi, wabah dan bencana alam dari luar angkasa. Penjelasan lengkapnya ada di bawah ini.

1. Bencana Alam Metereologi

Bencana alam metereologi terdiri dari banjir, banjir bandang, banjir lumpur, banjir rob, badai, kekeringan, dan kebakaran hutan. Bencana metereologi yang dominan adalah bencana hidrometeorologi.

Dikutip dari Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang diterbitkan oleh BNPB, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh letak Indonesia di daerah khatulistiwa. Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Pada musim penghujan, potensi bencana yang terjadi adalah curah hujan tinggi yang memicu terjadinya puting beliung, banjir dan tanah longsor. Sedangkan pada musim kemarau, yaitu ketika curah hujan rendah, terdapat ancaman kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.

Di antara musim penghujan dan musim kemarau, terdapat musim peralihan. Pada musim ini, masyarakat harus waspada terhadap puting beliung.

2. Bencana Alam Geologi

Bencana alam di Indonesia yang berupa bencana geologi terdiri dari tanah longsor, kekeringan, banjir, banjir bandang, letusan gunung api, gempa, dan tsunami. Bencana tersebut disebabkan oleh letak Indonesia yang berada di 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Hindia-Australia.

Ancaman tersebut rata di seluruh Indonesia, baik skala kecil atau besar. Hanya di Kalimantan bagian barat, tengah dan selatan yang tidak ditemukan sumber gempa. Jika ada gempa di sana, maka itu merupakan imbas dari besarnya gempa di sekitar wilayah tersebut.

Korban jiwa dan kerusakan terbanyak yang diakibatkan oleh bencana alam di Indonesia berasal dari bencana alam geologi. Dalam sejarah, berikut adalah 5 bencana alam di Indonesia yang menelan korban jiwa terbanyak:

  1. Gempa bumi dan tsunami Aceh pada tahun 2004 yang mengakibatkan 169.000 korban
  2. Letusan gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tahun 1815 yang menelan korban 80.000 jiwa.
  3. Gempa Yogyakarta pada tahun 2006 yang mengakibatkan tewasnya 5.800 jiwa.
  4. Letusan gunung Kelud di Jawa Timur pada tahun 1919 yang menelan korban 5.160 jiwa.
  5. Tsunami Flores pada tahun 1992 yang mengakibatkan tewasnya 3.000 jiwa.

Selain itu, masih ada letusan gunung Krakatau 1883 yang terdengar hingga Australia, menenggalamkan beberapa pulau dan langit menjadi gelap dalam waktu yang lama. Namun catatan tentang kepastian jumlah korban jiwa tidak tersedia.

Baca juga: Ini Dia Spesifikasi Rumah Tahan Gempa yang Harus Diterapkan

Bencana Alam di Indonesia: Sejarah, Pemicu, dan Frekuensi

3. Wabah

Wabah adalah penyakit yang bisa menular melalui individu dalam lingkup yang luas. Bencana alam di Indonesia berupa wabah yang pernah terjadi di Indonesia antara lain COVID, polio, TBC, demam berdarah, flu burung, rabies, cacar, dan kolera.

Indonesia baru saja keluar dari wabah COVID yang mematikan. Wabah yang mengakibatkan berhentinya hampir seluruh aktivitas warga ini merupakan mimpi terburuk dalam sejarah penyakit menular modern.

Berikut adalah bencana alam di Indonesia yang berupa wabah-wabah penyakit yang paling mengerikan:

  1. Kusta sudah ada sejak 300 SM dan menyerang Indonesia pada tahun 1655 yang diakibatkan oleh Mycrobacterium Leprae. Penyakit ini dapat mengakibatkan kebutaan dan amputasi. Hingga sekarang penyakit ini masih ada, namun sudah bukan merupakan wabah. WHO melalui Departeman Kesehatan telah menyediakan paket-paket terapi kusta.
  2. Wabah malaria yang terjadi pada tahun 1714-1767 mengakibatkan tewasnya 72.816 jiwa di Batavia. Penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk ini merebak bersamaan dengan pembukaan lahan-lahan di tepi laut untuk dijadikan bangunan oleh Belanda.
  3. Wabah kolera masuk ke Jawa pada tahun 1819 dan menjadi wabah pada tahun 1821 di sepanjang pantai utara Jawa. Penyakit ini menular melalui aliran air yang terkontaminasi oleh buruknya sanitasi.
  4. Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit musiman yang paling dikhawatirkan pemerintah dan masyarakat. Pada tahun 1998, DBD menjadi wabah di Indonesia dan Asia Tenggara.
  5. COVID yang terjadi pada tahun 2020 – 2022 dan masih terus diwaspadai sampai sekarang, menurut WHO (World Health Organization) telah menewaskan 191.000 lebih nyawa.

4. Bencana Alam dari Luar Angkasa

Bencana alam di Indonesia dari luar angkasa dapat berupa asteroid yang menghantam bumi, hujan meteor, dan badai matahari. Sejauh ini belum ada korban jiwa akibat benda-benda dari luar angkasa, namun ada beberapa rumah warga yang rusak. Yang pernah jatuh ke wilayah Indonesia adalah meteor, asteroid dan sampah antariksa.

Berikut adalah benda-benda yang pernah jatuh dari langit di wilayah Indonesia:

  1. Meteorit seberat 24,75 kg jatuh di Klender, Jakarta Timur, pada tahun 1915. Meteorit itu diberi nama Meester-Cornelis.
  2. Meteor jatuh di Gianyar, Bali, yang menyebabkan kubangan di persawahan dengan diameter 1 meter dan kedalaman 30 sentimeter.
  3. Meteorit jatuh di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada tahun 2010 yang menyebabkan kerusakan 3 rumah penduduk.
  4. Sampah antariksa pernah jatuh di perairan Madura tanggal 26 Spetember 2016, yang merupakan serpihan roket Falcon 9 dengan nomor katalog 41730 milik SpaceX, Amerika Serikat.
  5. Sampah antariksa yang cukup besar jatuh di Samudra Hindia, dekat dengan Sanggau, Kalimantan Barat, pada tanggal 30 Juli 2022. Sampah tersebut merupakan serpihan dari roket Long March 5B (CZ-5B) milik Tiongkok.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Ini Dia Beberapa Fakta Gunung Api Aktif yang Banyak Terdapat di Indonesia

Demikianlah jenis-jenis bencana alam di Indonesia. Edukasi tentang kebencanaan terus-menerus disebarkan oleh BNPB untuk upaya mitigasi dalam rangka meminimalkan kerugian harta benda dan korban jiwa.

Tags: Badan Nasional Penanggulangan BencanaBencana Alambencana alam geologibencana alam meteorologiwabah penyakit
Share248Tweet155Share62
Next Post
Panduan Lengkap Cara Check In Online Pesawat

Panduan Lengkap Cara Check In Online Pesawat

TERKINI

Kacab JNE Tangerang

Mengenal Nakhoda Baru JNE Tangerang

9 December 2023
supervisor terbaik jne

Sosok Peraih Supervisor Terbaik JNE Pusat

8 December 2023
Bisakah Kirim Emas Lewat JNE?

Emang Boleh Kirim Emas lewat JNE? Boleh Banget!

8 December 2023
Cara ke Wakatobi secara Low Budget

Cara ke Wakatobi dengan Modal Low Budget

8 December 2023
DIY Masker Rambut: Resep Rumahan untuk Rambut Sehat dan Berkilau

DIY Masker Rambut: Resep Rumahan untuk Rambut Sehat dan Berkilau

8 December 2023
JNE meresmikan kantor cabang baru di pekalongan

JNE Resmikan Kantor Cabang Baru di Pekalongan

7 December 2023

POPULER

10 Anime Keren yang Wajib Ditonton Setidaknya Sekali Seumur Hidup

10 Anime Keren yang Wajib Ditonton Setidaknya Sekali Seumur Hidup

by Penulis Konten
1 December 2023

Perbandingan Akomodasi: Hotel Bintang 2 vs Hostel

Perbandingan Akomodasi: Hotel Bintang 2 vs Hostel

by Penulis Konten
30 November 2023

Eksplorasi Wisata Pulau Tidung

Eksplorasi Wisata Pulau Tidung: Panduan Lengkap untuk Petualangan Memorable

by Penulis Konten
1 December 2023

Gaya Hidup Sehat ala Jennifer Bachdim

Gaya Hidup Sehat ala Jennifer Bachdim: Tip Kesehatan dan Kebugaran

by Penulis Konten
28 November 2023

Pengaruh Ulasan Pelanggan dalam Situs Belanja Online

Pengaruh Ulasan Pelanggan dalam Situs Belanja Online

by Penulis Konten
29 November 2023

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Video
    • Kuis Kalender JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
    • Loker JNE
  • Infografik
  • Logistik & Kurir
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
  • Lifestyle
    • Traveling
    • Tekno
  • Liputan Khusus
    • Pekan Kartini
    • HUT 32 Tahun JNE
    • Cosmo JNE FC

©2020 - Your Trusted Logistic Portal