JNEWS – Perkembangan teknologi kian pesat dari waktu ke waktu. Hal ini ternyata turut mengubah kebiasaan masyarakat dalam berbelanja hingga munculnya tren marketing digital. Bagi yang memulai bisnis modal kecil, memanfaatkan media sosial bisa menjadi strategi pemasaran yang efektif sekaligus murah.
Harus diakui, kehidupan sekarang ini tidak lepas dari media sosial. Ada banyak informasi yang bisa didapatkan dari medium komunikasi ini. Bahkan tidak sedikit pebisnis yang memanfaatkan berbagai platform media sosial sebagai corong marketingnya.
Dikutip dari dari We Are Social bulan Januari 2024, di Indonesia terdapat 185,3 juta untuk pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial. Angka tersebut sangat fantastis, karena 49,9% total penduduk Indonesia telah menggunakan media sosial. Lebih khusus lagi, kelompok usia yang paling banyak memanfaatkan teknologi ini adalah rentang usia 25-34 tahun.
Untuk media sosial yang paling banyak digunakan adalah WhatsApp (90,9%), Instagram (85,3%), Facebook (81,6%), TikTok (73,5%), Telegram (61,3%) dan X (57,5%).
Dengan angka tersebut, pebisnis bisa memanfaatkan media sosial untuk bisa menggaet calon pembeli potensial. Tidak menutup kemungkinan dari calon pembeli tersebut bakal menjadi pembeli loyal.
Lantas, bagaimana cara memulai menggunakan media sosial untuk bisnis modal kecil? Berikut ulasannya.
Tip Memanfaatkan Media Sosial untuk Bisnis Modal Kecil
1. Menentukan Platform Media Sosial yang Akan Digunakan
Seperti yang sudah ditulis di atas, ada banyak platform yang memiliki pengguna aktif di Indonesia. Sebagai awal menggunakan media sosial untuk bisnis modal kecil, sebaiknya menentukan akan fokus di platform media sosial apa untuk pemasaran digital.
Tidak wajib memiliki semua akun, karena balik lagi target market dari bisnis yang dijalankan siapa? Selain itu, terlalu memaksakan mengelola banyak media sosial akan membuat tidak fokus, pembuatan konten bisa berantakan dan engagement sulit dikatrol.
Fokuslah pada platform media sosial yang memberikan feedback paling besar dan sesuai target market yang telah direncanakan. Jadi, bisa membuat konten lebih maksimal.
Baca juga: Pentingnya Username Instagram yang Sesuai dengan Branding Bisnis Kecil
2. Lengkapi Profil
Profil media sosial merupakan bagian penting untuk mengenalkan brand bisnis secara singkat. Bagian profil memang hanya singkat, tapi justru itulah yang menjadi tantangan. Pemilik bisnis harus bisa menyajikan informasi terkait bisnis secara lengkap mulai dari nama brand, alamat toko, nomor telepon, jam buka.
Selain itu manfaatkan juga link yang disediakan di profil untuk memuat berbagai informasi seperti akun di e-commerce, daftar produk yang dijual dan Google Maps.
3. Buat Kalender Konten supaya Bisa Update Rutin
Agar bisnis yang dimiliki semakin dikenal luas oleh netizen, maka wajib melakukan update rutin. Kontennya bisa dalam bentuk foto, video dan jangan lupa untuk update story juga.
Dalam membuat konten hal utama yang perlu ditentukan adalah pilar konten. Jadi, pilar konten ini adalah sebuah panduan yang bisa digunakan dalam update konten di media sosial agar sesuai dengan branding bisnis serta target market.
Misalnya pemilik bisnis modal kecil yang menjual aneka makanan sehat. Pilar kontennya seperti produk yang dijual, manfaat makanan bagi kesehatan dan promo.
Dari pilar konten tersebut, bisa dilanjutkan dengan membuat kalender konten. Tentukan berapa kali akan update konten dalam seminggu dan sebulan. Misalnya, tiga kali seminggu jadi total dua belas kali dalam sebulan. Dalam seminggu ditentukan konten apa saja yang akan dinaikkan, seperti tanggal 3 tentang produk, tanggal 5 manfaat kacang almond, tanggal 7 promo 10% bagi pelanggan baru.
Dengan demikian, media sosial yang dimiliki akan terus diupdate secara rutin. Followers pun lebih tahu produk apa yang dijual serta manfaatnya.
4. Menggunakan Tagar
Dari konten yang dibuat tentunya ingin bisa menjangkau banyak pengguna media sosial bukan, maka cara yang bisa dilakukan adalah menambahkan tagar di setiap konten. Penggunaan tagar berfungsi untuk mengelompokkan konten dan memudahkan pencarian dengan topik tertentu.
Gunakan tagar yang sesuai dengan bisnis. Contohnya menjual kacang almond, bisa menambahkan tagar #jualkacangalmond atau #jualkacangalmondjakarta. Dengan membuat tagar seperti contoh di atas, konten yang dibuat akan masuk dan terlihat di kumpulan konten dengan tagar yang sama. Ini tentunya akan bisa menjaring followers baru di yang sudah ada.
Namun, perlu diingat dalam penggunaan tagar tidak boleh berlebihan. Untuk Instagram membatasi maksimal 30 tagar per postingan, tetapi sebaiknya agar aman di algoritma media sosial ini cukup 9 tagar saja.
5. Manfaatkan Iklan Berbayar di Media Sosial
Di setiap media sosial memiliki fitur ads yang bisa digunakan untuk bisa menjangkau lebih banyak followers. Bahkan dengan ads, pengguna bisa mengatur target iklannya berdasarkan demografi yang diinginkan.
Untuk nominal ads di beberapa platform seperti Instagram dan Facebook pun tidak mahal. Pengguna bisa melakukan ads sesuai bujet yang dimiliki.
Jenis iklan di tiap platform itu bervariasi. Sebagai contoh Instagram ads yang populer memiliki beberapa pilihan iklan seperti story ads yang muncul di fitur Instagram Story, canvas story ads berupa video durasi singkat dengan fitur swipe up, carousel ads dengan materi iklan berupa gambar yang ada di feed dan video ads.
6. Gunakan Call to Action (CTA)
Call to action (CTA) sangat disarankan untuk diterapkan dalam setiap konten di media sosial. Jadi, CTA adalah materi berupa gambar atau kalimat yang mendorong followers untuk melakukan tindakan.
CTA di media sosial kerap ditulis di caption. Beberapa contoh CTA yang sering digunakan dan ampuh menjaring followers mencari tahu produk atau informasi yaitu:
“Coba komen di postingan ini kalau kamu sudah pernah pakai produk X.”
“Jangan lupa share ke teman, sahabat atau keluarga kamu yang membutuhkan perawatan jerawat meradang.”
“Follow akun @marimakan supaya tidak ketinggalan informasi.”
7. Jadikan Feedback Sebagai Ide untuk Melakukan Inovasi
Biasanya di berbagai postingan akan ada komen baik bernada positif maupun negatif. Tanggapi segala bentuk feedback dari followers sebagai bentuk masukan bagi perkembangan bisnis yang tengah dijalankan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan salah satu feedback dari followers bisa dijadikan ide untuk konten atau bahan inovasi produk ke depannya.
Baca juga: Strategi Pemasaran Digital untuk Bisnis Rumahan: Panduan untuk Pemula
Mengelola bisnis modal kecil butuh beradaptasi dengan segala perubahan teknologi yang telah ada. Media sosial sekarang ini memegang peranan penting dalam dunia marketing. Dengan menerapkan panduan di atas, bisa menjadi langkah terbaik untuk mengembangkan bisnis yang dikelola.