JNEWS – Mengirim paket barang melalui jasa ekspedisi seperti JNE menjadi aktivitas yang tak terhindarkan di masa kini. Terlebih, sejak era online shop dan e-Commerce berkembang, pengiriman paket semakin masif dan membludak ke berbagai daerah. Oleh karena itu, cara bungkus paket JNE pun harus diperhatikan agar pengiriman paket dapat sampai di tujuan dengan selamat. Sebab, tak sedikit paket yang mesti dikembalikan ke gudang logistik karena beberapa kesalahan.
Tentunya, kesalahan-kesalahan tersebut harus diminimalkan oleh pengirim. Proses pengemasan memang perlu diperhatikan baik- baik agar tidak mengalami kerusakan atau bahkan hilang.
Bagi penjual online atau seller, cara bungkus paket JNE yang rapi dan aman juga akan meningkatkan reputasi toko. Sebaliknya, jika terdapat kesalahan dalam pengemasan, maka tak hanya rugi material, tetapi nama brand pun dipertaruhkan.
Dalam hal ini, seller harus teliti menuliskan dan mengecek kembali alamat pengiriman, menjamin kemasan terbaik, mematuhi jadwal pengiriman, hingga transparansi dalam pengiriman paket. Untuk menjamin produk aman saat dikirim, seller dapat menawarkan opsi fasilitas asuransi kepada customer.
5 Kesalahan Umum Cara Bungkus Paket JNE
Berikut ini kesalahan umum yang sering dilakukan dalam cara bungkus paket JNE untuk pengiriman, sekaligus cara menghindarinya.
1. Kesalahan dalam Pemilihan Kemasan yang Tepat
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak memilih kemasan yang sesuai untuk membungkus barang. Sebagai contoh, penggunaan plastik biasa untuk pengiriman paket laptop. Atau, misalnya membungkus paket pakaian dengan bubble wrap tebal dan kotak yang terlalu besar.
Dalam hal ini, cara bungkus paket JNE yang tepat dan menghindari kesalahan tersebut yakni dengan membuat daftar rincian penggunaan packing untuk barang-barang tertentu. Misalnya, pengemasan paket laptop menggunakan plastik, bubble wrap hingga box tambahan.
Baca juga: Cara Terbaik Mengemas Laptop Sebelum Dikirim via JNE
2. Masalah dengan Ukuran Kotak Pengemasan
Sangat penting untuk memastikan bahwa ukuran kotak pengemasan sesuai dengan ukuran barang yang akan dikirim. Hindari menggunakan kotak yang terlalu besar untuk barang kecil, karena hal ini hanya akan menghabiskan ruang yang seharusnya tidak diperlukan dan menyulitkan pihak pengiriman.
Tak kalah penting, cara bungkus paket JNE agar aman dengan menghindari kesalahan membungkus barang besar dengan kemasan yang terlalu kecil atau pas-pasan. Ingatlah bahwa tujuan adalah untuk melindungi barang, bukan sebaliknya. Menggunakan kemasan yang tidak sesuai juga meningkatkan risiko kerusakan pada barang.
Untuk itu, sebelum melakukan pengiriman, kamu perlu melakukan pengukuran kemasan secara tepat. Jika kardus masih terdapat sisa ruang sedikit, maka tambahkan kertas-kertas untuk mengisi ruang. Hal ini juga dapat melindungi barang dari benturan atau goncangan berlebih.
3. Kekurangan Perlindungan
Perlindungan yang memadai dalam pengemasan sangat penting untuk melindungi barang dari kerusakan selama pengiriman. Beberapa contoh perlindungan termasuk bubble wrap, styrofoam, guntingan kertas, sabut kelapa, kotak telur, kardus bekas, corn starch packaging, plastik berisi udara, dan berbagai jenis pelindung lainnya. Sebelum dikirim ke kurir, pastikan pengemasan telah sesuai dengan kebutuhan barang.
4. Tidak Menggunakan Packing Kayu untuk Barang Fragile dan Makanan
Saat mengirim barang-barang yang rentan pecah dan makanan, maka kamu perlu biaya tambahan untuk pengemasan dan ongkos kirim demi keamanan paket. Sebab, kamu butuh packing kayu agar barang terlindungi selama pengiriman.
Selain barang-barang pecah belah dan makanan, produk dengan dimensi besar, jumlah yang banyak, serta nilai tinggi seperti CPU, laptop, tablet, smartphone, dan peralatan elektronik lainnya juga disarankan untuk dikemas menggunakan packing kayu.
5. Lupa Memberikan Stiker Fragile
Tak hanya packing kayu, ketika mengirim barang rentan pecah juga kamu perlu memastikan penggunaan stiker fragile. Tak sedikit orang yang lupa memberikan stiker tersebut pada paketnya.
Tujuannya stiker tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada kurir tentang kondisi barang dalam paket sehingga mereka dapat menjaga dan mendistribusikannya dengan hati-hati.
Biasanya, penyedia layanan pengiriman memiliki tanda khusus untuk menandai barang-barang yang rentan. Kamu dapat meminta petugas pengiriman untuk berhati-hati dan memberikan tanda khusus tersebut. Selain itu, penting juga untuk memberi tahu penerima agar mereka juga berhati-hati saat menerima dan membawa barang tersebut.
Baca juga: Contoh Paket JNE untuk Barang Fragile: Tip Mengemas dan Mengirim Barang Mudah Pecah
Jadi, itulah beberapa kesalahan dan cara bungkus paket JNE yang tepat dan aman sehingga terhindar dari berbagai risiko kerugian selama pengiriman paket. Semoga bermanfaat!