Menurut General Manager IZI, Arman, rumah singgah tersebut menyediakan 16 tempat tidur, di mana untuk sekarang yang terisi ada 13 tempat tidur. Para pasien rata-rata berasal dari luar Jabodetabek dan berasal dari kalangan ekonomi lemah.
“Ada yang dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan daerah lainnya. Mereka sedang rawat jalan di RS Darmais dan RS Harapan Kita. Di sini semuanya gratis, makan sesuai standar gizi dan kalori, tempat tidur nyaman dan bersih. Ada bimbingan rohani supaya imannya lebih kuat dalam menghadapi cobaan berupa penyakit. Kami juga sediakan fasilitas ambulan 24 jam gratis untuk ke rumah sakit,” terang Arman.
Ia mengungkapkan, sekarang sudah ada 17 rumah singgah yang dikelola IZI di seluruh Indonesia. Salah satunya yang di-support oleh JNE. “Kami sangat mengapresiasi JNE yang memberi dukungan penuh pada rumah singgah ini. Para pasien yang tinggal di sini sangat merasakan manfaatnya, terlebih mereka rawat jalan dalam waktu lama, dan apabila mengontrak atau pulang pergi ke kampung halamannya tidak akan mampu. Terima kasih JNE semoga terus maju dan berkembang serta memberikan manfaat kepada banyak orang,” ucap Arman.
Sementara Head of EGD JNE, Hary Purnama menyatakan, bahwa dukungan JNE terhadap rumah singgah yang dikelola IZI tersebut, dalam tahap awal berlangsung selama 1 tahun, dan kemudian bisa diperpanjang lagi. Dukungan ini merupakan bagian dari program CSR JNE yang berasal dari zakat keuntungan perusahaan.
“Semoga ini bisa membantu meringankan beban biaya para pasien dan keluarganya yang sedang melakukan rawat jalan di RS Harapan Kita dan RS Darmais. Semoga mereka lekas diberi kesembuhan dan bisa berkumpul dengan keluarganya di daerah asalnya kembali,” tandas Hary. *
Baca juga: Presdir JNE Ikut Kolaborasi Tulis Mushaf Al Quran