“Senang jadi rider JNE, saya juga sering masuk ke Timor Leste dan sudah banyak yang kenal dengan para petugas Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Begitu juga para petugas di Posto Fronteirico Integrado (Pos Perbatasan Terpadu) Batugade, Bobonaro, milik Republik Demokratik Timor Leste. Mereka sudah mengenal saya sebagai kurir JNE. Kalau COD, customer di sana bayarnya pakai Dollar Amerika.”
Sepenggal cerita itu diutarakan oleh Melkianus Gerardus Bere. Laki-laki yang akrab disapa Melki ini adalah salah seorang rider JNE di Kantor Perwakilan JNE Kota Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sebagian area delivery-nya di wilayah tapal batas antara Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste.
Tapal batas itu tepatnya berada di daerah Motaain, Belu, di mana di kawasan tersebut antara Indonesia dan Timor Leste dipisahkan oleh Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Baca juga : Pelayanan JNE Semarang Tetap Berjalan Normal Dalam Masa PPKM Level 4
“Dua hari sekali saya delivery paket ke PLBN Motaain, di sana para customer dari Timor Leste sudah menunggu paket yang dibelinya secara COD di online shop maupun e-commerce, seperti sepatu, baju, jaket dan lain-lain. Mereka bayar COD dengan Dollar Amerika yang merupakan mata uang resmi Timor Leste,” ujar Melki, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (3/8/2021).
Menurut Melki, brand JNE sudah dikenal dan akrab di telinga masyarakat perbatasan, termasuk warga Timor Leste. Hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah kiriman paket untuk customer Timor Leste.
“Awalnya hanya beberapa paket dan sekarang jumlahnya terus meningkat. Saya bangga apabila customer Timor Leste mengucapkan ‘Obri Gado’ (terima kasih) JNE, sambil dibarengi senyum bahagia karena paket yang ditunggunya sudah diterima,” beber pria yang punya hobi sepak bola ini.
Baca juga : Madu Hutan Timor Laris Manis, JNE Kupang Siap Kirim ke Seluruh Indonesia