Minyak dan lemak jadi musuh utama buat kamu yang ingin menurunkan kolesterol tinggi. Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, kolesterol jahat dengan jumlah berlebih dalam darah akan mempercepat proses aterosklerosis atau pembentukan plak sehingga pembuluh darah menyempit. Hal tersebut akan berujung pada serangan jantung dan stroke.
Masalahnya, minyak sering kali digunakan untuk menambah rasa lezat pada masakan sehingga membuat kita sedikit kesulitan untuk menghindarinya. Pertanyaannya, adakah minyak yang baik untuk kolesterol tinggi? Mudah saja, rahasianya adalah dengan memilih minyak yang baik.
Baca Juga: Penyebab Pangkal Paha Gatal, Jangan Dibiarkan!
Perlu kamu ketahui bahwa lemak atau minyak yang ditemukan dalam makanan dibagi menjadi dua, yakni yang tergolong baik (tidak tersaturasi) dan yang jahat (tersaturasi). Minyak tersebut dikatakan baik karena lemak atau minyak ini mencegah terjadinya sumbatan pada pembuluh darah, jantung, atau otak.
Lalu seperti apa saja contoh minyak dan lemak baik? Simak melalui artikel berikut!
Ragam Contoh Minyak Baik dan Lemak Baik
Beberapa contoh minyak yang tidak tersaturasi adalah minyak zaitun, minyak canola, dan minyak wijen. Selain itu, lemak baik juga bisa didapat dari alpukat dan kacang-kacangan. Kamu juga bisa mendapatkan minyak tidak tersaturasi dari minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kedelai, dan makanan laut.
Ikan laut seperti salmon dan tuna jadi makanan yang bagus karena mengandung lemak baik. Selain itu, minyak ikan juga mengandung omega-3 dan berperan sebagai antioksidan, antiperadangan, dan memiliki efek mengurangi kekentalan darah. Sementara itu, minyak atau lemak tersaturasi membuat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh Kamu meningkat dan menyebabkan proses penyempitan pembuluh darah lebih cepat terjadi.
Minyak jenis ini banyak terdapat pada daging berlemak, keju, mentega, susu dan es krim. Perlu Kamu pahami bahwa tubuh kita sebenarnya memproduksi lemak tersaturasi secara alami, sehingga tambahan dari makanan ini akan membuatnya berlebihan dalam darah.
Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit adalah contoh minyak yang sebaiknya kita hindari. Meski susah, kamu bisa menghindarinya dengan membatasi konsumsi gorengan, makanan cepat saji (termasuk kentang dan ayam goreng), makananan seperti donat dan kue-kue.
Baca Juga: Kemenkes : Cuci Tangan dengan Sabun Tekan Kasus Diare dan Ispa
Jadi, jika Kamu ingin menggunakan minyak saat memasak, sebaiknya gunakanlah minyak nabati yang tidak tersaturasi seperti minyak canola dan minyak nabati lainnya. Lalu, bagaimana dengan penggunaan minyak zaitun?
Sebenarnya, minyak ini bisa kamu gunakan untuk menggoreng. Namun, extra-virgin olive oil sebaiknya dikonsumsi tanpa harus menggorengnya dan digunakan sebagai pelengkap pada makananmu.
Meski begitu, perlu diingat bahwa semua lemak atau minyak yang baik tetap mengandung kalori. Mengonsumsi makanan dengan terlalu banyak lemak tetap saja bisa membuat kamu akan kelebihan berat badan. Jadi, gunakan secukupnya dan tidak perlu menambahkan minyak atau lemak baik tersebut jika makanan kamu terasa sudah cukup lezat.
Baca Juga: Lagi Trending, Masker Kopi Bikin Kulit Kinclong dan Gini Cara Buatnya