Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka meresmikan dua unit Kapal Wisata Bottom Glass buatan dalam negeri, untuk mendukung pengembangan wisata di daerah yang menjadi salah satu destinasi wisata superprioritas tersebut.
Dua unit kapal yang diberi nama Baswara Bahari yang memiliki arti bersinar di laut ini, bertipe Katamaran. Kapal ini dilengkapi dengan kaca pada bagian bawah dan dapat menampung menampung 44 orang dan 7 anak buah kapal (ABK) dengan panjang kapal 23,1 meter/ GT.
“Bapak Presiden ingin Labuan Bajo menjadi destinasi wisata internasional yang sama baiknya dengan Bali. Kemenhub akan konsisten memberikan dukungan untuk mewujudkannya,” kata Budi.
BACA JUGA : Sultan Masuk! Panduan Liburan Mewah ke Labuan Bajo
Lebih lanjut Budi mengatakan, keberadaan kedua kapal ini akan menjadi suatu daya tarik tersendiri, yang akan memikat para wisatawan baik domestik maupun internasional.
“Oleh karenanya, saya pesan kepada Pemda agar ini dikelola dengan baik dan kita sudah sepakat untuk mencari pihak yang profesional untuk mengelolanya,” jelas Menhub.
Pada kesempatan yang sama Gubernur NTT Victor Laiskodat menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan Menhub yang telah memberi perhatian yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Labuan Bajo, tetapi juga Provinsi NTT.
“Kami berharap bantuan-bantuan yang telah diberikan dapat secara perlahan meninggalkan stigma provinsi NTT sebagai provinsi yang miskin, menjadi provinsi yang mampu bersaing dan menyejahterakan masyarakatnya,” ucapnya.
BACA JUGA : Konektivitas Transportasi Dorong Kemajuan UMKM
Dia berharap, dua kapal wisata ini akan bisa melayani dan memberikan kesan berarti bagi para wisatawan di Labuan Bajo.
Untuk mendukung destinasi wisata superprioritas, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub membangun 4 (empat) unit kapal wisata bottom glass dengan alokasi anggaran kurang lebih Rp. 80 Milyar, yang dikerjakan mulai tahun 2020. Dua kapal lainnya diperuntukkan bagi destinasi wisata Likupang.
Pembangunan kapal diproduksi oleh galangan kapal dalam negeri dengan 4 (empat) paket pekerjaan di Jakarta dan Surabaya. Kapal ini selanjutnya akan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA : Kemenhub dan Dekranas Godok Pelatihan Kewirausahan Pengrajin di Labuan Bajo
Budi berharap, Pemda dapat mengoptimalkan pemanfaatan kapal ini untuk mendukung sektor pariwisata dan menumbuhkan titik-titik perekonomian baru di daerah.