Berbagai dukungan untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19 terus dilakukan, salah satunya oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). PT KAI menggratiskan angkutan oksigen milik Kementerian Kesehatan sebanyak 80 ton melalui kereta api dengan rute Stasiun Tanjung Priok, Jakarta menuju Stasiun Kalimas, Surabaya beberapa waktu lalu.
Oksigen yang didatangkan dari Singapura itu diangkut menggunakan 4 gerbong ISO Tank yang masing-masing berisi 20 ton oksigen. Oksigen tersebut pun didistribusikan bagi masyarakat di Jawa Timur. “Angkutan ISO Tank oksigen gratis ini kami operasikan dalam rangka membantu masyarakat dan pemerintah menangani Covid-19,” kata Direktur Utama Didiek Hartantyo dikutip dari siaran persnya.
Baca Juga: Masih PPKM, Kemenhub Tegaskan Aturan Perjalanan Tetap Berlaku
Didiek pun menambahkan, PT KAI menyambut baik dan mensupport penuh program tersebut serta selalu siap melayani pada kesempatan berikutnya apabila Kementerian Kesehatan membutuhkan angkutan untuk mendistribusikan alat kesehatan maupun oksigen. Dengan demikian, harapannya KAI menjadi salah satu pionir yang berkontribusi positif di dalam pencegahan penyebaran Covid-19 ini.
Angkutan kereta api seperti kita ketahui memiliki banyak keunggulan, kami jamin keamanannya, kami jamin keselamatannya, dan kami jamin ketepatan waktunya. Sehingga Kereta Api yang akan kita berangkatkan pukul 08.15 ini akan sampai di Surabaya pada pukul 18.15, sekitar 10 jam,” tambahnya.
Didiek juga berharap kerja sama yang dibangun antara KAI dengan Kementerian Kesehatan dapat berlangsung baik serta saling bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Di samping pengiriman secara gratis, KAI juga menjalankan vaksinasi gratis di stasiun-stasiun KA Jarak Jauh dan KRL Jabodetabek.
Tujuannya untuk mempercepat vaksinasi bagi masyarakat sehingga Herd Immunity segera terbangun sesuai harapan pemerintah. “Kami berharap langkah KAI ini bisa membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, sehingga pandemi segera teratasi dan kita dapat kembali ke masa-masa kehidupan yang normal,” kata Didiek.
Baca Juga: Pelayanan JNE Semarang Tetap Berjalan Normal Dalam Masa PPKM Level 4
Keberangkatan Kereta Api pengangkut oksigen tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Ia mengatakan sebelum pandemi, untuk Jawa-Bali dibutuhkan oksigen sebanyak 400 ton sehari, namun pada saat pandemi terutama beberapa waktu belakangan ini terjadi peningkatan, maka kebutuhan oksigen meningkat 4-5 kali.
“Evaluasi yang kami lakukan, tidak mudah untuk mendistribusikan dan pengadaaan oksigen ke seluruh rumah sakit. Salah satu wujud nyata Instansi/BUMN turut serta berkolaborasi dalam pengadaan kebutuhan oksigen tersebut, seperti apa yang sudah dilakukan oleh PT KAI hari ini. Saya ucapkan terima kasih kepada PT KAI atas bantuannya mengantar oksigen untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur,” kata Dante.
Dante mengatakan transportasi kereta api lebih unggul dari sisi kecepatan dibandingkan angkutan darat lainnya, seperti misalnya bus. Menurut Dante, pengiriman menggunakan transportasi bus bisa memakan waktu 24-36 jam.
Baca Juga: Masyarakat di 3 Wilayah di Pulau Komodo Makin Mudah Kirim Paket