JNEWS – Pamekasan kerap disebut sebagai “pusat” Pulau Madura berkat letak geografisnya yang berada tepat di tengah-tengah Pulau yang terletak di Jawa Timur ini, sehingga menjadikannya mudah diakses dari berbagai daerah. Selain itu, Pamekasan juga dikenal sebagai kabupaten yang paling urban dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan infrastruktur yang cukup lengkap.
Terlebih lagi, Pamekasan memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri di Madura. Dengan upaya berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi yang lebih luas. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Industri-industri baru seperti Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), industri kreatif seperti kerajinan anyaman dan batik, bahkan pertumbuhan kuliner dan pariwisata.
Belakangan ini layanan ekspedisi atau pengiriman barang juga berkembang cukup signifikan, ditandai dengan masuknya beberapa perusahaan besar dan munculnya layanan baru yang lebih seragam dan kompetitif, seperti halnya JNE Express.
JNE sendiri sudah dikenal luas oleh masyarakat Pamekasan, mengingat sudah hampir dua dekade memberikan pelayanan di kota Gerbang Salam ini. Saat ini, JNE sudah memiliki 8 agen yang tersebar di 13 Kecamatan dengan total karyawan sekitar 80 orang.
Melalui layanan pengiriman dan logistik JNE ingin berkontribusi pada ekonomi lokal. JNE menyediakan layanan pengiriman tidak hanya untuk perusahaan besar, tetapi juga memudahkan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif bertumbuh dan berkembang. JNE memberikan dukungan dan pemahaman tata cara memulai hingga mengembangkan usaha, memberikan pendampingan bahkan pelatihan strategi penjualan di era digital ini.
Perkembangan industri UMKM di Pamekasan cukup pesat, berdasarkan data dari dinas Koperasi dan UKM Pamekasan, terdapat sekitar 16 ribu pelaku usaha aktif yang bergerak di berbagai sektor, baik kuliner, fashion, agribisnis, kerajinan tangan, dan lain-lain. Saat ini yang cukup dominan di sektor kuliner olahan hasil laut seperti petis ikan, teri krispi, dan abon. Selain itu, di sektor fashion batik dengan aneka macam jenisnya seperti batik toket, batik gentongan, batik le-Jeleh, dan lain-lain telah berhasil menembus pasar nasional dan bahkan internasional.
Baca juga: JNE Gelar Workshop Sukses Usaha dari Rumah bareng UMKM di Bekasi
Dampaknya cukup baik pada JNE Pamekasan yang secara tahunan terus mengalami peningkatan pengiriman outbound (dari Pamekasan ke luar) baik kiriman regular maupun JTR (trucking). Bahkan saat ini, sebagian besar kiriman JNE dari Pamekasan didominasi oleh kiriman yang berasal dari pelaku UMKM.
Kepala Cabang JNE Pamekasan Zain mensyukuri pencapaian JNE di Pamekasan yang trennya cukup baik dari tahun ke tahun. “JNE Pamekasan tidak mau berpuas diri dengan pencapaian yang sudah ditorehkan selama ini. Sebab ke depan tantangan semakin berat, dibutuhkan strategi bisnis yang adaptif dan inovatif demi memenuhi kebutuhan atau tuntutan pelanggan yang terus bergerak dinamis,” ujarnya.
Di sisa tahun di semester kedua ini, JNE Pamekasan punya target untuk menambah jaringan pelayanan agar semakin mudah diakses oleh pelanggan. “Kami juga menargetkan perluasan jaringan terutama di beberapa wilayah zona C dengan penambahan beberapa sales point. Tentunya dengan kerja keras semua tim, kita mampu maksimalkan potensi yang ada. Kami optimis di quartal 4 ini akan lebih bertumbuh dan terus berkembang. Kami harus terus berlari dan menjemput bola untuk mencapai target 2025,” pungkas Zain.