Ikan cupang yang banyak diminati para buyer, menurut Ronald, diantaranya jenis plakat, giant, halfmoon dan juga jenis-jenis yang lainnya. “Semua jenis ini saya memeliharanya. Sebab kita harus mengikuti pasar agar tidak monoton. Misalnya, ada pembeli yang menginginkan cupang yang memiliki size besar yang bisa mencapai 9 cm atau pembeli yang menyukai jenis crowntail yang mempunyai buntut jenis duri, semua tersedia,” ucapnya.
Hobi ikan cupang, tambah Ronald, terbilang gampang-gampang susah, terlebih dari segi perawatan yang harus teliti dan sabar. Namun di balik itu semua memberikan kepuasan tersendiri, apalagi sekarang hobi yang digelutinya juga menghasilkan lembaran rupiah.
Baca Juga : Pemerintah Targetkan Ekspor UMKM Naik Dua Kali Lipat Di 2024
Untuk perawatan ikan cupang agar badannya tetap sehat dan warnanya lebih keren, yang harus diperhatikan adalah dari segi kualitas air, di mana minimal dalam seminggu diganti dua kali. Begitu juga pemberian pakan yang terjadwal dan tempatnya yang harus selalu dibersihkan untuk menghindari amoniak yang bisa menyebabkan ikan tidak sehat dan kemudian mati.
Siklus pancaroba akhir-akhir ini yang memasuki musim penghujan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan cupang, dan solusinya dengan menambah kadar garam yang ada dalam air. “Ini sebatas mengisi waktu luang yang tidak mengganggu pekerjaan sebagai karyawan JNE. Lumayan dalam sebulan jutaan rupiah bisa masuk kantong”, ungkap Ronald.
“Saya sih mengajak Ksatria dan Srikandi JNE yang memiliki minat budidaya ikan cupang, jangan ragu dan takut, pasti hasilnya positif dan punya nilai ekonomi,” tambah Ronald di sela-sela membersihkan toples-toples kaca tempat menaruh ribuan koleksi ikan cupangnya. *
Baca Juga : Hobi Berpetualang Ke Alam Bebas dengan Bergabung Bersama KPA JNE