THR adalah tunjangan hari raya yang diberikan setahun sekali menjelang lebaran untuk para pekerja, baik negeri dan swasta. Pegawai yang berhak mendapat THR adalah yang mempunyai masa kerja minimal satu bulan.
Tapi, kapan persisnya THR diterima oleh karyawan swasta maupun negeri?
Baca juga: 7 Rekomendasi Toples Cantik untuk Wadah Kue Kering Lebaran
Jadwal Pencairan THR bagi PNS dan Swasta
Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiunan, dan Penerima Tunjangan Tahun 2023.
THR dan gaji ke-13 yang dberikan terdiri atas, gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, dan 50 persen tunjangan kinerja (tukin) per bulan sesuai dengan pangkat, jabatan, dan peringkat jabatan.
Pemerintah memutuskan untuk membagikan THR bagi ASN, TNI, dan Polri serta pensiunan mulai tanggal 4 April 2023. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Baca juga: Persiapan Menu Sahur dan Buka Puasa yang Sehat, Praktis, dan Cepat
“Untuk pencairan THR akan dimulai pada H-10 dari Hari Raya Idul Fitri. Ini kira-kira tanggal 4 April sudah mulai dicairkan,” ungkapnya dalam konferensi pers pada 30 Maret lalu.
Sementara jadwal pencairan THR untuk pegawai swasta diberikan paling lambat 7 hari sebelum hari raya. Bila mengacu pada ketentuan tersebut maka THR Lebaran harus cair paling lambat pada 15 April 2023.
Cara Menghitung THR Lebaran Pegawai Swasta
Pemberian THR bagi pekerja atau buruh diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2016. Aturan tersebut juga menyebutkan terkait THR bagi karyawan baru.
Pasal 2 ayat 1 Permenaker No. 6 Tahun 2016, menyebutkan pengusaha wajib memberikan THR Keagamaan kepada pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus-menerus atau lebih.
Dilanjutkan pada Pasal 2 ayat 2, disebutkan bahwa THR wajib diberikan kepada karyawan yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) maupun perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
Baca juga: 2,78 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jabotabek Saat Mudik Lebaran
Artinya, karyawan baru berhak mendapatkan THR keagamaan. Namun, besaran THR karyawan baru dengan lama pastinya berbeda.
Seperti disebutkan dalam Pasal 3 ayat 1 yang menjelaskan bahwa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 ditetapkan sebagai berikut:
- pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 bulan upah.
- pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa kerja.
Begini cara menghitungnya:
THR Karyawan masa kerja kurang dari 12 bulan = Masa kerja x 1 bulan upah/12
Baca juga: Sebelum Mudik Lebaran, Lakukan 4 Hal Ini agar Perjalanan Nyaman
Misalnya, kamu baru bergabung di sebuat perusahaan selama 4 bulan dan digaji sebesar Rp7,5 juta per bulan.
Maka besaran THR yang bakal kamu terima adalah:
4 x Rp7.500.000/12 = Rp2.500.000
Jadi, THR yang kamu akan dapatkan sebesar Rp2,5 juta dari perusahaan.