JNEWS – Pada ajang Bali Ocean Days yang digelar di Jimbaran, Bali, TNI Angkatan Darat menampilkan inovasi unggulannya dalam menangani permasalahan sampah di perairan, yaitu perahu ponton penyapu sampah. Alat ini dirancang untuk membersihkan sungai dan danau dari sampah serta eceng gondok yang kerap menghambat aliran air dan mengancam ekosistem.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, S.E., M.M., mengungkapkan bahwa perahu Ponton ini merupakan gagasan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang prihatin terhadap kondisi perairan di Indonesia.
“Bapak Kasad menginginkan solusi nyata untuk membersihkan sungai dan danau dari sampah serta eceng gondok yang semakin mengancam ekosistem air dan menghambat aktivitas masyarakat. Dari situ, lahirlah inovasi perahu Ponton ini,” ungkap Brigjen Wahyu.
Ponton ini dikembangkan oleh Bengkel Pusat Peralatan (Bengpuspal) Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) dan telah terbukti efektif mengatasi sampah di perairan Indonesia. Saat ini, Ponton serupa telah dioperasikan di Danau Toba, Danau Tondano dan Sungai Ciliwung dengan hasil yang signifikan.
“Dalam satu jam, perahu ini mampu membersihkan hingga 400 kilogram sampah atau eceng gondok. Ini sangat membantu mengembalikan kelestarian perairan dan meningkatkan manfaat ekonominya bagi masyarakat,” imbuh Kadispenad.
Baca juga: Langkah dan Tips Membuat Kompos Dapur untuk Mengurangi Sampah Organik di Rumah Tangga
Ke depan, TNI AD akan menerapkan pola yang sama di Bali, meskipun dibutuhkan jumlah Ponton yang cukup banyak untuk menangani persoalan sampah di wilayah perairan Pulau Dewata. “Kami berharap Bali akan kembali bersih dan cantik, serta inovasi ini bisa menjadi solusi bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa,” tuturnya.
Saat ini, TNI AD telah memiliki 19 unit perahu Ponton dan akan mendapat tambahan 100 unit lagi dari Co-Founder Bali Ocean Days, Paskal Philippe. “Berapa pun jumlahnya, yang terpenting adalah semangat dan keseriusan kita dalam menjaga kebersihan perairan. Dengan langkah nyata ini, kawasan perairan Indonesia bisa kembali bersih dan indah,” ujar Kadispenad.
Adapun sistem kerja perahu Ponton ini diawali dengan menyapu sampah atau eceng gondok di perairan menggunakan conveyor, kemudian dibawa ke darat untuk dimasukkan ke dalam truk. Harga perunit perahu Ponton ini dikisaran Rp 300 hingga Rp 400 juta rupiah.
Sementara itu, Paskal Philippe pun menyambut baik inisiatif ini dan memastikan bahwa pihaknya akan bermitra dengan TNI AD untuk memproduksi 100 unit Ponton di Bengpuspalad. “Target kami, 100 unit Ponton dapat diproduksi di Bengpuspalad tahun ini dan segera dioperasikan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Bali,” jelasnya.
Baca juga: Zero Waste Lifestyle: Solusi Masalah Sampah di Kota-Kota Besar di Indonesia?
Ia menambahkan bahwa proyek ini mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak dan pihaknya siap mencarikan sponsor untuk mendukung produksi lebih banyak Ponton ke depan demi kelestarian lingkungan. “Dengan inovasi ini, diharapkan semakin banyak perairan di Indonesia yang terbebas dari pencemaran, sehingga ekosistem tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” tutupnya. *