JNEWS, Pekalongan – JNE meresmikan gedung Kantor Cabang baru di Pekalongan yang terletak di Jalan Gajah Mada Barat No. 82, Pekalongan Barat, Rabu lalu (6/12/2023). Presiden Direktur JNE M. Feriadi, bersama Direktur Chandra Fireta dan Edi Santoso, datang secara khusus ke Pekalongan untuk meresmikan kompleks bangunan yang terdiri dari gedung dua lantai dan gudang operasional tersebut.
Dalam sambutannya M. Feriadi Soeprapto menyebutkan bahwa saat ini jaringan JNE sudah mencapai lebih dari 8.000 titik layanan, gudang dan kantor JNE tersebar di 37 provinsi se Indonesia. “Selain kekuatan infrastruktur kami juga didukung 50.000 lebih man power ” ujar pria yang empat kali meraih penghargaan Indonesia Best CEO Award 2023 dari The Iconomics Research.
Retno Sri Mulatsih, Kepala Cabang JNE Pekalongan mengungkapkan bahwa pembukaan kantor cabang baru ini untuk mengantisipasi pertumbuhan kiriman di Pekalongan yang terus meningkat. Kapasitas kantor cabang lama yang sebelumnya berlokasi di Jalan Ahmad Yani 41, Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, tidak akan memadai untuk menampung volume kiriman yang terus tumbuh.
Kantor cabang baru ini terdiri dari satu gedung berlantai dua seluas 144 meter persegi, yang akan difungsikan untuk konter penjualan, customer care dan back office. Selain itu, kantor cabang ini juga dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk gudang operasional seluas 456 meter persegi, yang akan dijadikan pusat untuk kegiatan inbound dan outbound.
Baca juga: Mudahkan Pasien, JNE Sediakan Layanan Antar Obat ke Rumah di Semarang dan Sekitarnya
Retno mengharapkan kantor baru ini bisa mengakomodir volume kiriman dari 40 sales counter JNE di Kabupaten dan Kota Pekalongan. Selain itu 90 karyawan JNE Pekalongan yang terdiri dari 20 orang karyawan back office dan 70 karyawan operasional juga menjadi lebih nyaman bekerja di gedung yang baru.
Lebih jauh lagi Retno juga menjelaskan bahwa kapasitas gudang baru ini dua kali lipat dari sebelumnya. Ini menjadi salah satu persiapan JNE Pekalongan untuk bekerjasama dengan BUMdes (Badan Usaha Milik Desa) yang berada di wilayah Kabupaten Pekalongan. Melalui kemitraan tersebut, setiap pelaku UMKM di desa bisa melakukan transaksi pengiriman cukup melalui BUMdes masing-masing tanpa perlu datang ke sales counter JNE.
Selain itu Retno juga melihat perkembangan bisnis batik Pekalongan yang meningkat belakangan ini. Peningkatan transaksi dari UMKM batik justru mulai meningkat saat pandemi. Ini menjadi latar belakang JNE Pekalongan menyiapkan layanan fulfillment juga bagi UMKM yang membutuhkan layanan terintegrasi dari mulai penerimaan order, stok barang, penyimpanan, pengemasan hingga pengiriman.
Baca juga: Batik ‘Maskas’, Kreasi Karyawan JNE yang Disambut Hangat di Aljazair