#Kepositif: Kepo Inspiratif untuk Bawa Aksi Perubahan

Kepo atau Knowing Every Particular Object, merupakan istilah gaul yang ditunjukkan bagi orang yang serba ingin tahu.

“Apa artinya…?”, “siapa…?”, atau “bagaimana caranya…?”, merupakan segelintir pertanyaan yang ada setiap harinya. Orang menuju ke Google dengan segala macam pertanyaan dan keingintahuan atau kekepoan.

Di antara triliunan pencarian di Google di seluruh dunia setiap tahunnya, paling tidak, 15 persen kata kunci yang diproses adalah kata kunci yang baru setiap harinya. Baik itu mencari kabar terkini tentang berita yang sedang ramai. Hingga panduan langkah demi langkah pelajaran sekolah, pekerjaan atau aktivitas harian.

BACA JUGA : Bikin Baper, G-Shock One Piece Meluncur Cuma Ada 104 Buah

Melalui inisiatif #Kepositif, Google ingin mendorong masyarakat Indonesia untuk kepo terhadap hal – hal positif. Mendorong semangat untuk mengulik, memahami, hingga menginspirasi untuk mengambil langkah dan membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Di Google kami terus berinovasi untuk mempermudah pencarian. Misal, dari yang tadinya hanya bisa mencari dengan teks, sekarang bisa pakai suara atau kamera ponsel. Kenapa? Karena kami percaya dua hal. Pertama bahwa setiap pertanyaan pasti ada jawaban asal mau kita cari. Kedua bahwa ada kekuatan dibalik sebuah pertanyaan. Pencarian yang iseng hari ini, bisa menentukan hari esok apabila didorong oleh rasa ingin tahu dan semangat perubahan.” Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fida Heyder.

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Seluruh Dunia tanggal 5 Juni, #Kepositif berbagi cerita tentang Melati Wijsen. Remaja yang semangat aktivisme dan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup. Semangat Melati diawali dari sebuah keresahan akan meningkatnya sampah plastik di lingkungannya. Ditambah rasa penasaran akan dampak dari sampah plastik bagi lingkungan.

BACA JUGA : Jual Perasan Lemon, Mizzy Lemon Hasilkan Omzet Hingga Rp15 Juta/Bulan

Bermodal kekepoan dan ngulik di Google Search, Melati dan adiknya menginisiasi Bye Bye Plastic Bags atau Gerakan Selamat Tinggal Kantong Plastik. Dan bertekad untuk membebaskan Bali dari ancaman penggunaan kantong plastik.

Kegigihan Melati dan dukungan masyarakat berhasil mendorong pemerintah daerah Bali untuk mengeluarkan larangan penggunaan kantong dan sedotan plastik di tahun 2019. Cerita Melati adalah kisah nyata bagaimana kekepoan atau sebuah rasa ingin tahu dapat menginspirasi suatu gerakan nyata dan membawa perubahan.

#Kepositif bertemakan ‘Hari Lingkungan Hidup Sedunia’ bersama Melati Wijsen (Pendiri Youthopia dan Bye Bye Plastic Bags), Frederika Cull (Puteri Indonesia 2019) dan Fida Heyder (Head of Consumer Product Marketing, Google Indonesia) bisa disaksikan di kanal YouTube Google Indonesia dan akun media sosial resmi lainnya.

Exit mobile version