Di masa pandemi seperti saat ini, sepeda justru tengah menjadi tren yang menjamur di kalangan masyrakat perkotaan. Bukan cuma sebagai hobi, ada pula yang menjadikan sepeda sebagai sarana untuk mengantarkan barang seperti yang dilakukan oleh para kurir sepeda di Tanah Air.
Jasa kurir sepeda sendiri sejatinya sudah beredar sejak lama. Hanya saja, jasa kurir sepeda dilaporkan mengalami peningkatan permintaan selama masa pandemi COVID-19 ini. Setidaknya itu lah yang disampaikan oleh Hendi Rachmat, pendiri salah satu perusahaan jasa kurir sepeda bernama Westbike Messenger Service, seperti dikutip dari Antara.
Seperti diketahui, jasa kurir logistik merupakan salah satu perusahaan yang diperbolehkan untuk beroperasi selama masa Pembatasan Berskala Besar atau PSBB di kawasan DKI Jakarta. Dengan adanya keleluasan tadi, jasa kurir sepeda pun mendapat keuntungan dengan kedapatan pesanan yang deras.
Menurut Hendi, Westbike banyak dimanfaatkan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam mengantarkan produk buatannya. Bahkan, dirinya mengklaim terjadi peningkatan yang tajam dibanding sebelum masa pandemi.
“Orderan kita dari UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) meningkat tajam selama pandemi, tembus 1.000 orderan dalam sebulan. Jika sebelum pandemi orderan dari UMKM itu tak banyaklah,” kata Hendi.
Baca Juga: Oleh-oleh PESONA JNE: Bandeng Rorod Nan Lezat dari Bekasi
Usaha rumahan banyak bermunculan
Peningkatan pengiriman yang terjadi selama masa pandemi memang disebabkan karena beberapa hal. Seperti yang diutarakan oleh Hendi, usaha kecil menengah rumahan banyak bermunculan seiring adanya kebijakan terkait bekerja di rumah.
Banyak dari pegawai yang memanfaatkan momen bekerja di rumah ini untuk mengerjakan usaha sampingan, mulai dari produk makanan, pakaian, dan lainnya. Bukan cuma itu, banyak juga dari pengusaha kuliner yang tadinya beroperasi secara offline, mulai beralih ke online.
“Karenanya banyak yang membutuhkan jasa logistik untuk mengirimkan barang, salah satunya jasa kurir sepeda jadi pilihan,” katanya.
Westbike sendiri saat ini sudah berstatus sebagai badan usaha logistik. Para kurir sepeda yang ada di Westbike ini pun tak hanya melayani pesanan melalui aplikasi organik miliknya, tapi juga melayani pesanan dari perusahaan logistik lainnya, seperti JNE.
Malahan, ujar Hendi, pihaknya juga mendapat klien baru selama pandemi, yakni platform kesehatan. “Kami banyak mengirimkan paket-paket pesanan medis, seperti obat, vitamin dan lainnya,” kata Hendi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).
Meski tetap beroperasi selama masa pandemi, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para mitra kurirnya. Salah satunya adalah dengan mewajibkan penggunaan masker dan membawa pembersih tangan di antara kurir sepeda.
Bukan cuma itu, para kurir juga diharapkan menjaga jarak, baik dengan konsumen maupun sesama kurir sepeda lainnya. “Kepedulian konsumen kepada kurir sepeda itu tinggi sekali. Biasanya habis antar barang mereka ajak duduk istirahat disuguhkan minuman, ngobrol, atau wawancara. Tapi selama pandemi, kami tidak bolehkan lagi, harus jaga jarak dengan konsumen, barang yang dikirim pun ditaruh di tempat khusus,” kata Hendi.
Dalam melayani jasa pengiriman, Westbike mematok tarif sebesar Rp15.000 untuk satu area dan Rp20.000 untuk beda area. Jasa kurir sepeda sendiri sudah ada di INdonesia sejak tahun 2013 dan sudah tersebar di 25 kota di Indonesia.
Baca Juga: JNE dan Wahyoo, Berkolaborasi Dalam Gerakan Rantang Hati