JNEWS – Zaman sekarang dengan banyaknya tuntutan hidup, kadang pikiran jadi sering terasa penuh, sulit fokus, dan hati pun mudah gelisah. Di momen seperti ini, banyak orang menemukan bahwa menulis bisa jadi cara sederhana untuk menenangkan diri. Dari sini, muncul berbagai manfaat journaling yang bisa membantu menjaga keseimbangan pikiran sekaligus memperbaiki suasana hati.
Menariknya, journaling tidak perlu teknik rumit, cukup dengan buku dan pulpen atau bahkan lewat aplikasi catatan di ponsel. Aktivitas ini tak hanya bermanfaat untuk mengurangi stres, tapi juga bisa melatih fokus sehari-hari.
Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental
Tidak sedikit penelitian yang menunjukkan manfaat journaling bagi kesehatan mental, mulai dari mengurangi stres, membantu mengelola emosi, sampai membuat tidur lebih nyenyak. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari kebiasaan sederhana ini.
1. Membantu Mengurangi Stres
Dikutip dari website University of Rochester Media Center, menulis jurnal bisa jadi cara sederhana untuk melepaskan beban pikiran. Saat kepala penuh kekhawatiran, menuliskannya membantu kita merasa lebih lega. Rasanya seperti memindahkan isi otak ke ruang lain, sehingga ruang di pikiran jadi lebih kosong.
Inilah salah satu manfaat journaling yang membuat tekanan yang tadinya berat bisa terasa lebih ringan, dan hati pun lebih tenang.
Baca juga: Obat Herbal untuk Mengatasi Stres dan Kelelahan: Pilihan Alami untuk Kesehatan Mental dan Fisik
2. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Journaling melatih kita untuk menata alur pikiran. Saat menulis, kita terbiasa mengurai satu ide demi satu ide. Proses ini membuat otak lebih terarah dan tidak mudah terdistraksi. Dampaknya, saat mengerjakan sesuatu, fokus jadi lebih tajam dan pekerjaan lebih cepat selesai.
3. Mengelola Emosi Lebih Baik
Dengan rutin menulis, kita bisa mengenali pola emosi yang sering muncul. Misalnya, apa yang bikin cepat marah atau hal apa yang bikin cemas.
Kesadaran ini adalah bagian dari manfaat journaling yang membantu kita lebih siap menghadapi situasi serupa di masa depan. Jadi, bukannya bereaksi berlebihan, kita bisa menanggapi dengan lebih tenang.
4. Memperkuat Rasa Syukur
Menulis hal-hal kecil yang layak disyukuri setiap hari memberi efek positif untuk hati. Kadang kita terlalu sibuk sampai lupa bahwa ada banyak hal baik di sekitar kita. Dengan mencatatnya, kita jadi lebih mudah mengingat momen-momen sederhana yang bikin bahagia. Lama-lama, kebiasaan ini membuat kita lebih optimis menjalani hidup.
5. Menjadi Media Refleksi Diri
Jurnal bisa jadi cermin yang menunjukkan perjalanan hidup kita. Saat membuka catatan lama, kita bisa melihat bagaimana cara kita menghadapi masalah dulu dan sekarang. Dari situ, kita bisa menilai apakah sudah berkembang atau masih perlu perbaikan.
Proses refleksi ini merupakan salah satu manfaat journaling yang membuat kita lebih paham diri sendiri dan lebih bijak melangkah ke depan.
6. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Banyak orang susah tidur karena pikirannya terlalu sibuk. Journaling sebelum tidur bisa jadi solusi sederhana. Dengan menuliskan hal-hal yang mengganggu, otak terasa lebih ringan. Hasilnya, kita jadi bisa tidur lebih cepat dan lebih nyenyak.
7. Memacu Kreativitas
Menulis jurnal tidak selalu soal mengungkapkan perasaan, tapi juga menuangkan ide-ide yang muncul tiba-tiba. Kalau terbiasa menuliskan gagasan, kreativitas akan lebih sering terasah. Kadang ide kecil yang ditulis bisa berkembang jadi sesuatu yang besar.
Inilah manfaat journaling yang membuat jurnal bisa jadi media subur untuk menumbuhkan ide segar setiap hari.
Cara Memulai Journaling
Manfaat journaling membuat kita lebih sadar pada apa yang dirasakan dan dipikirkan, sehingga hidup jadi terasa lebih tertata. Tidak heran, semakin banyak orang yang mulai menjadikan journaling sebagai rutinitas harian.
Yang penting bukan seberapa panjang tulisan, tapi bagaimana aktivitas ini bisa membantu kita merasa lebih tenang dan jelas dalam melangkah.
Lalu, bagaimana cara memulai journaling?
1. Tentukan Tujuan
Langkah pertama sebelum mulai journaling adalah tahu dulu tujuan kita. Misalnya, apakah kita ingin menjadikannya wadah pelepas stres, tempat curhat, atau sekadar mencatat keseharian.
Dengan punya tujuan yang jelas, kita jadi lebih mudah menjaga konsistensi menulis. Tanpa arah, biasanya jurnal hanya akan terisi beberapa halaman lalu berhenti. Tujuan ini juga bisa berubah seiring waktu, jadi jangan kaku. Yang penting, ada alasan kenapa kita menulis.
2. Siapkan Media yang Nyaman
Journaling tidak harus selalu di buku catatan. Ada orang yang lebih suka menulis dengan pena di atas kertas, ada juga yang nyaman menggunakan aplikasi di ponsel.
Setiap orang bebas memilih media yang sesuai dengan gaya hidupnya. Menulis tangan memang terasa lebih intim dan personal, sementara menulis digital lebih praktis.
Apa pun pilihannya, manfaat journaling tetap bisa dirasakan selama aktivitas ini dilakukan dengan konsisten dan tanpa beban.
3. Mulai dengan Waktu Singkat
Banyak orang berhenti journaling karena merasa harus menulis panjang. Padahal, cukup sisihkan 5–10 menit saja sehari. Bisa pagi hari untuk menata niat atau malam untuk refleksi sebelum tidur.
Tidak perlu muluk-muluk menulis berlembar-lembar. Justru dengan durasi singkat, lebih mudah dibiasakan. Kalau sudah nyaman, durasi bisa ditambah sesuai kebutuhan.
4. Gunakan Prompt atau Pertanyaan
Kadang bingung mau menulis apa, dan di sinilah prompt bisa membantu. Pertanyaan sederhana seperti “Apa yang bikin aku bersyukur hari ini?” atau “Hal apa yang bikin kesal tadi?” dapat menjadi pemancing.
Dengan adanya pertanyaan, tulisan jadi lebih mudah mengalir tanpa perlu menunggu mood datang. Cara ini juga melatih pikiran lebih fokus pada hal-hal tertentu. Pada akhirnya, manfaat journaling terasa nyata karena membantu proses menulis menjadi lebih terarah dan konsisten.
5. Jangan Takut Berantakan
Salah satu penghalang journaling adalah keinginan menulis rapi. Padahal, jurnal tidak dibuat untuk dibaca orang lain. Biarkan saja kalau tulisannya singkat, lompat-lompat, atau bahkan jelek. Justru di situ letak kejujurannya.
Saat kita berhenti menuntut kesempurnaan, journaling jadi terasa lebih bebas. Ingat, tujuannya adalah pelepasan, bukan karya sastra.
6. Mulai dari Hal-Hal Kecil
Kalau terasa berat, tidak perlu langsung memaksa menulis panjang. Cukup mulai dari hal kecil seperti menuliskan tiga hal yang disyukuri setiap hari. Bisa juga mencatat satu momen menyenangkan atau satu pelajaran berharga yang didapatkan di hari itu.
Dari catatan sederhana ini, kebiasaan menulis akan terbentuk secara perlahan. Setelah rutin, menulis panjang tidak lagi terasa sulit dan prosesnya pun lebih alami. Inilah salah satu manfaat journaling yang membuat aktivitas ini tidak terasa sebagai beban, melainkan kebutuhan.
7. Buat Suasana yang Mendukung
Suasana juga berpengaruh besar pada konsistensi journaling. Cari tempat yang tenang supaya pikiran bisa lebih fokus. Misalnya, bisa membuat rutinitas kecil seperti menulis sambil minum teh hangat, mendengarkan musik instrumental, atau duduk di pojok favorit rumah.
Dengan suasana yang nyaman, menulis terasa lebih menyenangkan. Lama-kelamaan, tubuh akan terbiasa bahwa waktu itu memang untuk journaling.
Baca juga: Apa Itu Kalcer, Istilah Gaul yang Belakangan Ngehits di Media Sosial
Jadi, kesimpulannya, manfaat journaling bisa dirasakan siapa saja yang mau meluangkan sedikit waktu untuk menulis. Aktivitas sederhana ini mampu membantu menjaga fokus sekaligus menenangkan pikiran. Tidak perlu cara rumit, cukup mulai dari hal kecil dan biarkan kebiasaan ini tumbuh menjadi rutinitas yang bermanfaat.