JNEWS – Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sedang mempersiapkan diri sebagai salah satu kandidat kota/kabupaten kreatif dunia. Melalui Reog dan Ponorogo Creative Festival (PCF) Pemerintah menaruh harapan besar untuk menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO.
“Akhirnya setelah dua tahun menunggu kami bersama Kota Malang berhasil masuk ke dalam seleksi UCCN dan mendapatkan kesempatan tersebut,” ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sankoco pada beberapa waktu lalu.
UCCN mulai diusulkan pada tahun 2004 dan berlangsung setiap 2 tahun sekali. Saat ini ada 350 kota dari lebih 100 negara yang tergabung dalam UCCN yang memiliki komitmen kuat terhadap kerja sama internasional serta menaruh fokus investasi pada kreativitas dan memiliki identitas budaya yang kuat.
“Tentunya kami sangat berharap di akhir tahun 2025 mendapatkan kesempatan tersebut untuk menjadi bagian dari UCCN agar dapat menjadi bagian dari jejaring kota kreatif di dunia,” harap Sugiri.
Dirinya meyakini, industri ekonomi kreatif menjadi salah satu penyokong bagi Kabupaten Ponorogo. Menurutnya, kontribusi ekonomi kreatif bagi Ponorogo sangat besar terutama dari kesenian Reog yang telah menjadi identitas dan dikenal luas.
“Hampir 21 ribu orang mampu dihidupkan oleh Reog Ponorogo ini beserta produk turunannya. Untuk itu kami mengelaborasikannya dengan mendirikan museum dan monumen Reog Ponorogo. Sebab itu pada Ponorogo Creative Festival 2025 tema yang dipilih ‘Pring Harmonic’ sebagai arti untuk merakit kepentingan bersama-sama,” jelas Sugiri.
Baca juga: Museum Mulawarman: Warisan Budaya Kutai Kartanegara yang Tetap Terjaga
Sementara itu, Sekretaris Utama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Dessy Ruhati menyambut antusias terhadap langkah strategis Kabupaten Ponorogo dalam mengajukan diri sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network di bidang Craft and Folk Art.
“Kemenekraf akan terus mendampingi Ponorogo tidak hanya dalam proses UCCN tetapi juga dalam menguatkan seluruh ekosistem ekonomi kreatif di Ponorogo. Ponorogo telah menunjukkan bahwa kreativitas bukan hanya hiburan tapi juga kekuatan pembangunan,” kata Dessy.
Di Indonesia sendiri, ada 5 kota/kabupaten yang sebelumnya sudah termasuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO yaitu Pekalongan, Bandung, Ambon, Jakarta dan Surakarta. Pekalongan dikenal sebagai ‘Kota Kriya dan Seni Rakyat’, Bandung sebagai ‘Kota Desain’, Ambon ‘Kota Musik’, Jakarta sebagai ‘Kota Literasi’ dan Surakarta ‘Kota Kriya dan Seni Rakyat’. *